Sampah
Nelayan Sulit Melaut, Kawasan Pesisir Marunda Kepu Dikepung Lautan Sampah
Sampah menjadi masalah besar bagi Pemkab Kepulauan Seribu, setiap hari satu hingga dua ton sampah memenuhi lautan.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, KEPULAUAN SERIBU - Kawasan pesisir Kampung Nelayan Marunda Kepu RT/RW 08/07 Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara dikepung oleh lautan sampah.
Berbagai jenis sampah plastik hingga perabotan rumah tangga terlihat menutupi pinggiran muara sungai Banjir Kanal Timur (BKT) yang mengalir langsung ke Teluk Jakarta.
Bahkan, kondisi tersebut hingga menyebabkan kapal-kapal nelayan yang berlabuh di muara sungai BKT terjebak dalam lautan sampah itu.
Sampah-sampah itu tak hanya mengotori area pinggiran pesisir Marunda Kepu, namun juga tenggelam ke permukaan air bercampur lumpur.
Seorang nelayan setempat, Agus (60) menyebut, sampah-sampah itu datang tiap tahun pada musim penghujan terbawa angin barat.
"Hampir setiap tahun datang, musim tertentu tiap musim hujan," kata Agus di lokasi.
Baca juga: DLH Kota Tangerang Ingin Bangun Saluran Air dan Tanggul, Cegah Longsor Sampah TPA Rawa Kucing
Menurut Agus, sampah-sampah tersebut datang dari sungai mengalir ke laut hingga akhirnya terbawa kembali ke daratan bersama arus.
"Itu sampah dari sungai terbawa ke laut terus balik lagi kena angin kebawa arus," ujarnya.
"Tiap hari sih diambil cuma kan tugasnya dinas cuma ngambil sampah, ya sampah di permukaan saja, enggak yang tenggelam," sambungnya.
Agus menambahkan, sampah-sampah yang menutupi permukaan air mengganggu aktivitasnya sebagai seorang nelayan.
Baca juga: Vinessa Inez Ikut Kerja di Tumpukan Sampah hingga Menangis Lihat Nelayan Hanya Makan Nasi dan Garam
Pasalnya, mesin kapal pencari ikan sering tersangkut sampah sehingga mesin harus dimatikan.
"Ya sampahnya sering nyangkut di mesin, kapal harus dimatikan dibersihkan dulu baru dinyalakan lagi," ujarnya.
"Sampahnya menuhin pinggiran, terus gimana saya bisa naruh kapal. Akhirnya lihat kan jauh banget naruhnya," ujarnya.
Padahal, Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kepulauan Seribu terus membersihkan lautan sampah yang mengotori area pesisir Marunda Kepu.

Menurut Supendi, Koordinator Lapangan Sudin Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, pihaknya bisa mengakut sampah sekitar 1-2 ton dalam sehari di lokasi itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.