Berita Jakarta

Miris, Kawasan Pesisir Marunda Jakarta Utara Dikepung Lautan Sampah, Aktivitas Nelayan Terganggu

Kondisi tersebut hingga menyebabkan kapal-kapal nelayan yang berlabuh di muara sungai BKT terjebak dalam lautan sampah itu.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/M Rifqi Ibnumasy
Penampakan lautan sampah penuhi area pesisir Kampung Nelayan Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (11/1/2023). 

Laporan wartawan wartakotalive.com, M Rifqi Ibnumasy

WARTAKOTALIVE.COM, CILINCING - Kawasan pesisir Kampung Nelayan Marunda Kepu RT/RW 08/07 Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara dikepung oleh lautan sampah, Rabu (11/1/2023).

Berbagai jenis sampah plastik hingga perabotan rumah tangga terlihat menutupi pinggiran muara sungai Banjir Kanal Timur (BKT) yang mengalir langsung ke Teluk Jakarta.

Bahkan, kondisi tersebut hingga menyebabkan kapal-kapal nelayan yang berlabuh di muara sungai BKT terjebak dalam lautan sampah itu.

Sampah-sampah itu tak hanya mengotori area pinggiran pesisir Marunda Kepu, namun juga tenggelam ke permukaan air bercampur lumpur.

Seorang nelayan setempat, Agus (60) menyebut, sampah-sampah itu datang tiap tahun pada musim penghujan terbawa angin barat.

Baca juga: VIDEO : Fachri Ali Ubah Tempat Sampah Menjadi Taman Baca Melego

"Hampir setiap tahun datang, musim tertentu tiap musim hujan," kata Agus di lokasi.

Menurut Agus, sampah-sampah tersebut datang dari sungai mengalir ke laut hingga akhirnya terbawa kembali ke daratan bersama arus.

"Itu sampah dari sungai terbawa ke laut terus balik lagi kena angin kebawa arus," ujarnya.

"Tiap hari sih diambil cuma kan tugasnya dinas cuma ngambil sampah, ya sampah di permukaan saja, enggak yang tenggelam," sambungnya.

Agus menambahkan, sampah-sampah yang menutupi permukaan air mengganggu aktivitasnya sebagai seorang nelayan.

Pasalnya, mesin kapal pencari ikan sering tersangkut sampah sehingga mesin harus dimatikan.

Baca juga: Pemkot Jakarta Utara Anggap Remeh Pagar Beton Pembatas Jembatan Marunda Cilincing yang Ambles

"Ya sampahnya sering nyangkut di mesin, kapal harus dimatikan dibersihkan dulu baru dinyalakan lagi," ujarnya. 

"Sampahnya menuhin pinggiran, terus gimana saya bisa naruh kapal. Akhirnya lihat kan jauh banget naruhnya," pungkasnya. 

Tanggul raksasa untuk atasi banjir rob

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved