Berita Jakarta

Daftar Rumah Sakit Rujukan yang Memberikan Serum Anti Bisa Ular Gratis untuk Pasien BPJS

Bagi anda yang terkena gigitan ular bisa langsung ke rumah sakit yang dirujuk untuk mendapatkan serum anti bisa ular. 

Warta Kota/Muhammad Azzam
Ilustrasi - Daftar rumah sakit di jakarta yang bisa memberikan serum anti bisa ular foto Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) merekam ular naga jawa di Pengunungan Sanggabuana, pada Sabtu (29/10/2022) malam. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bagi anda yang terkena gigitan ular bisa langsung ke rumah sakit yang dirujuk untuk mendapatkan serum anti bisa ular

Sejumlah rumah sakit di DKI Jakarta sudah dilengkapi dengan Serum Antibisa Ular (SABU) untuk penanganan warga yang tergigit ular berbisa.

Dilansir dari website resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta beritajakarta.id, beberapa rumah sakit tersebut di antaranya: RSCM, RSPAD Gatot Soebroto, RSUD Tarakan, RSPI Sulianto Saroso, dan RS Pantai Indah Kapuk.

Kemudian ada juga: RSUD Cengkareng, RSUP Fatmawati, RSUD Pasar Minggu, RSUD Jari Padang, RSUP Persahabatan, dan RS Haji Jakarta.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama memastikan bahwa SABU bisa diberikan secara gratis.

Baca juga: Dinkes DKI Jakarta Imbau Masyarakat Waspada Gigitan Ular Berbisa karena Musim Hujan

"Dan ditanggung BPJS Kesehatan jika gigitan yang tidak disengaja," ujar Ngabila berdasarkan keterangannya dikutip Warta Kota, Rabu (11/1/2023).

Namun apabila gigitan disengaja karena bermain dengan ular, maka pembiayaannya tidak dapat ditanggung.

Ngabila menjelaskan, SABU gratis untuk pasien BPJS Kesehatan karena sudah masuk dalam tarif INA-CBGs atau pengajuan klaim fasilitas kesehatan (faskes).

"Tapi tidak semua gigitan ular membutuhkan SABU," kata Ngabila.

Sebab, penggunaan SABU harus melapor dan dikonsultasikan terlebih dahulu kasusnya kepada ahli di nomor 0853-3403-0409 (Indonesia Toxinologi Society).

Sebelumnya, warga DKI Jakarta diminta agar waspada terhadap gigitan ular. Karena musim hujan saat ini merupakan periode telur ular menetas.

Ngabila pun meminta masyarakat agar menerapkan tata laksana awal semua bentuk gigitan ular dengan imobilisasi.

"Yaitu dengan meminimalisasi pergerakan pada gigitan ular baik di tangan dan kaki. Caranya bisa dengan memasang bidai dari kayu, bambu, atau kardus," jelas Ngabila.

Baca juga: Geli! Sejumlah Ular Sanca Bertebaran di Jalan Raya Kalimantan Barat, Diduga Dibuang Orang

Ia menegaskan bahwa tata laksana awal tersebut harus dilakukan dengan benar.

Karena jika tidak benar, akan menimbulkan komplikasi serius dan kematian.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved