Luhut Bilang Tangkap Tangan Bikin Negara Jelek, Abraham Samad: Dalam Konteks Penegakan Hukum Boleh

Namun, lanjutnya, lain hal bila tangkap tangan disalahgunakan untuk kepentingan lain.

Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko
Bekas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menilai tangkap tangan yang kerap dilakukan KPK, merupakan hal wajar. 

Luhut mengatakan, efisiensi dan digitalisasi merupakan kunci.

Baca juga: JADWAL Lengkap Misa Malam Natal dan Natal 2022 di Jakarta Timur

Menurutnya, jika seseorang mau bekerja dengan hati, mereka bisa berhasil, tanpa menjadi pencuri. Kemudian, Luhut meminta KPK jangan sering melakukan tangkap tangan.

Dirinya berpendapat, ketika sistem digitalisasi sudah berhasil, maka tidak akan ada koruptor yang berani melakukan korupsi.

"Ya kalau hidup-hidup sedikit bisa lah. Kita mau bersih-bersih amat, di sorga aja lah kau."

Baca juga: JADWAL Lengkap Misa Malam Natal dan Natal 2022 di Jakarta Selatan

"Jadi KPK pun jangan pula sedikit-sedikit tangkap tangkap, itu."

"Ya lihat-lihat lah, tapi kalau digitalisasi ini sudah jalan menurut saya (koruptor) enggak akan bisa main-main," bebernya.

Ditemui setelah mengikuti acara tersebut, Luhut menjelaskan yang dimaksud buruk adalah ketika pemerintah membuat peluang terjadinya tangkap tangan.

Baca juga: JADWAL Lengkap Misa Malam Natal dan Natal 2022 di Jakarta Barat

Menurutnya, dengan adanya digitalisasi, tidak mungkin lagi ada pejabat yang melakukan korupsi sehingga tidak ada tangkap tangan.

“Bukan jelek, ya jelek buat kita dong, karena kita bikin peluang ada OTT, kalau semua udah digitalize kan enggak mungkin lagi ada OTT, bagus kan,” ucap Luhut. (Ashri Fadilla)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved