Gempa Bumi
2 Hari Terkubur Puing Gempa Cianjur, Bocah 5 Tahun Ditemukan Hidup, Kondisi Lemas dan Berdebu
Dede Azka, bocah laki-laki lima tahun ditemukan petugas dalam kondisi hidup, Rabu (23/11/2022) setelah 2 hari terkubur puing Gempa Cianjur
Jumlah itu terdata sampai pukul 17.00 WIB, Selasa (22/11). Dari jumlah tersebut, sebanyak 122 orang telah teridentifikasi, sementara sisanya masih dalam proses.
"Korban meninggal dunia sekarang ada 268 orang. Dari 268 itu yang sudah teridentifikasi siapa-siapanya ini sebanyak 122 jenazah," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto di Posko Tanggap Darurat, Kantor Bupati Cianjur.
Menurut Suharyanto saat ini pihaknya dan otoritas terkait masih melakukan evakuasi korban yang dilaporkan hilang atau tertimbun longsor sebanyak 151 orang.
Suharyanto mengungkapkan sebanyak 1.083 orang luka-luka.
Baca juga: Puluhan Santri Pesantren Al Kausar Cianjur Merangkak Selamatkan Diri saat Gempa Mengguncang
Sedangkan jumlah pengungsi di sejumlah posko mencapai 58.362 orang.
Menurut Suharyanto saat ini tercatat 22.198 rumah yang rusak parah, sedang atau ringan.
Untuk korban meninggal dunia diketahui sebagian besar adalah anak-anak.
"Kebetulan waktunya gempa bersamaan anak-anak mengaji di madrasah diniyah dan masjid-masjid," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy, Selasa (22/11/2022).
Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun mengunjungi lokasi terdampak gempa di Cianjur.
Jokowi mengunjungi lokasi bencana di Kecamatan Cugenang dan lokasi pengungsian di Lapangan Prawatasari Joglo, Cianjur, untuk melihat kondisi warga terdampak gempa.
Dia juga sempat berbincang dengan warga, dan membagikan makanan.
Di sela kunjungannya Jokowi mengatakan jalan yang tertimbun longsor sudah bisa dilalui, dan akan dilanjutkan dengan percepatan dalam penanganan, terutama penyelamatan dan evakuasi korban yang masih tertimbun.
Baca juga: Dampak Gempa Cianjur, 80 Persen Rumah di Desa Cibeureum Hancur Rata dengan Tanah
Presiden juga memastikan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan, baik itu rusak berat, sedang, maupun ringan.
"Yang rusak berat akan diberikan bantuan 50 juta, yang rusak sedang diberikan bantuan 25 juta dan yang rusak ringan diberikan bantuan 10 juta. Tetapi yang paling penting adalah pembangunan rumah-rumah yang terkena gempa bumi ini diwajibkan untuk memakai standar-standar bangunan yang anti gempa oleh menteri PUPR,” kata Jokowi.
Menurut BMKG, gempa yang mengguncang Cianjur adalah gempa 20 tahunan, sehingga rumah yang dibangun kembali harus memakai standar anti-gempa.