Gempa Bumi
Dampak Gempa Cianjur, 80 Persen Rumah di Desa Cibeureum Hancur Rata dengan Tanah
kondisi Desa Cibeureum hancur rata dengan tanah saat gempa Cianjur berkekuatan 5,6 SR menggetarkan permukaan.
Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, CIANJUR - Desa Cibeureum, Cugenang, Jawa Barat menjadi desa yang tidak luput hantaman gempa Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6 yang terpusat di 10 kilometer Barat Daya Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022).
Tidak banyak yang tersisa dari desa tersebut, hampir semua bangunan rumah hancur rata dengan tanah, Selasa (22/11/2022)
Hal itu diungkapkan oleh mantan ketua RW Desa Cibeureum, Zaenal, dirinya menjelaskan bahwa rumah warga di desannya kini sebagian besar sudah rata dengan tanah.
"Semua warga terdampak, meskipun ada beberapa bangunan yang tidak roboh namun jika saya lihat secara awam, rumah itu sudah tidak layak, sebab bisa roboh kapan saja," jelas Zaenal.
TONTON JUGA
Baca juga: Gempa Cianjur, Ayah dan Anak Saat Mancing Langsung Ambruk Bersamaan Tembok Penahan
Adapun bangunan yang dimaksud oleh Zaenal ialah, rumah yang tidak roboh namun, pada bagian dinding terdapat retakan akibat gempa bumi.
"Rumah yang tidak roboh ini mengalami kerusakan, banyak retakan mulai dari dinding depan rumah, bahkan sampai belakang rumah, sehingga khawatir jika ditempatkan lagi," jelas Zaenal
Terkait dengan kerusakan, rumah di Desa Cibeureum, Zaenal menuturkan kondisinya sangat memprihatinkan.
"Hancur dengan kondisi 80 - 90 persen. Semua rumah warga hancur, namun Alhamdulillah masjid masih kokoh berdiri," ungkap Zaenal.
"Saat ini warga lebih memilih di tenda meski kurang layak, yang memang dirasa cukup aman untuk saat ini," Sambungnya.
Baca juga: Jokowi Tinjau Lokasi Gempa Cianjur, Kabarkan Akses Jalan Sudah Dibuka
Sementara itu Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat meninjau lokasi gempa di Kampung Pos, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022) mengatakan terkait bantuan, pemerintah akan memberikan uang sebesar 50 juta untuk rumah yang berdampak berat dan yang ringan 10 juta.
Namun, Jokowi menyampaikan bahwa yang paling penting saat ini adalah pembangunan rumah yang terdampak diwajibkan untuk menggunakan standar bangunan yang anti gempa oleh PUPR.
"Karena sudah disampaikan oleh BMKG bahwa gempa ini adalah bencana 20 tahunan sehingga diarahkan untuk rumah yang anti gempa,"tegasnya.

Sementara itu, Jokowi juga meminta kepada Tim SAR gabungan untuk memprioritaskan korban tertimbun terlebih dahulu.
"untuk menjadi prioritas utama untuk didahulukan. Evakuasi dan penyelamatan untuk korban yang tertimbun," tegasnya. (M33)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News