Pilpres 2024
Waketum: Anies Dicalonkan NasDem Lewat Mekanisme Resmi, Bagaimana Dikatakan Sembrono?
Hal itu merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal deklarasi sembrono capres 2024.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan, keputusan partainya mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres), dilakukan melalui mekanisme partai.
Hal itu merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal deklarasi sembrono capres 2024.
"Anies itu dicalonkan (dideklarasi) NasDem lewat mekanisme resmi, bagaimana dikatakan sembrono?" kata Ali kepada Tribunnews, Sabtu (22/10/2022).
Baca juga: DAFTAR 91 Obat Sirup yang Diteliti BPOM dan Kemenkes, Sempat Dikonsumsi Pasien Gangguan Ginjal Akut
Karena itu, ia menegaskan pihaknya tak merasa tersindir atas pernyataan orang nomor satu di Indonesia itu.
"Tersindir? Enggak juga. Itu kan ada hal ini kan cocoklogi itu kan."
"Kita tak merasa tersindir. Pertama, kami meyakini betul bahwa sebagai Presiden (Jokowi pasti) memahami benar kedaulatan untuk menentukan calon itu kan ada di partai," tutur Ali.
Baca juga: Gangguan Ginjal Akut di Indonesia Belum Masuk Status KLB, Ini Penjelasan Menteri Kesehatan
Ali menuturkan, pernyataan Jokowi itu bisa saja ditafsirkan bentuk peringatan kepada KIB atau Golkar yang hingga kini belum menentukan capresnya.
"Peristiwa semalam itu adalah peristiwa terjadi di rumah Golkar."
"Bisa saja kalau kita tafsirkan itu adalah bentuk peringatan Pak Jokowi terhadap Golkar, terhadap KIB," ucapnya.
Baca juga: BPJS Kesehatan Tanggung Biaya Pengobatan Pasien Gangguan Ginjal Akut
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Partai Golkar hati-hati mendeklarasikan calon presiden dan calon wakil presiden 2024.
Hal itu dikatakan Jokowi, saat menghadiri puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-58 Partai Golkar, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2022) malam.
Jokowi mengatakan, Golkar sebagai partai yang sudah matang, punya pengalaman malang melintang 58 tahun, mempunyai pengalaman yang sangat panjang, banyak makan asam garam dalam perpolitikan Indonesia.
"Oleh sebab itu, saya yakin Golkar akan dengan cermat, akan dengan teliti, akan dengan hati-hati, tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden dan wakil presiden 2024."
"Meskipun tadi saya lihat sudah teriak semua, 'Pak Airlangga Hartarto!”
"Saya juga meyakini bahwa yang akan dipilih oleh Partai Golkar, capres maupun cawapres ini, adalah tokoh-tokoh yang benar, silakan terjemahkan sendiri," tutur Jokowi.
Baca juga: UPDATE Gangguan Ginjal Akut: 241 Kasus Teridentifikasi di 22 Provinsi, 133 Pasien Meninggal
Karena, kata Jokowi, Presiden seperti pilot, penumpangnya banyak sekali, seluruh rakyat Indonesia, dan pilpres itu memilih pilot dan kopilot, dan ini yang tidak mudah.
Jokowi lantas membaca di Nas Daily tentang pemilihan pilot. Ada perusahaan airline ingin memilih pilot, ada dua calon.
Pilot yang pertama ini mengatakan akan mematuhi hukum penerbangan internasional, dan saya akan terbang di ketinggian 30 ribu kaki.
Baca juga: Rugi Harga Diri, Zulfan Lindan Minta NasDem Minta Maaf dan Klarifikasi Surat Penonaktifan Dirinya
"Sudah, ini pilot pertama. Pilot kedua mengatakan, semua calon penumpang akan saya dudukkan di kelas bisnis semuanya, dan seluruh penumpang akan saya berikan diskon tiketnya."
"Bapak-Ibu akan tertarik yang mana? Kalau yang sekarang, pasti akan tertarik yang nomor dua, karena semuanya disiapin kelas bisnis, dan semuanya diberikan diskon tiket gratis," papar Jokowi.
Namun, kata Jokowi, yang memilih nomor dua harus hati-hati, karena pasti emosional dan kurang informasi, dan sebetulnya tawarannya tidak masuk akal, sudah diberi kelas bisnis semuanya, kemudian tiketnya didiskon. Menarik sekali, tapi tidak masuk akal.
Baca juga: Konimex Setop dan Tarik Produk Termorex Sirup 60 Mili dari Pasaran, Sebut Tak Mengandung EG dan DEG
"Apa yang ingin saya simpulkan dari pemilihan pilot ini? Jangan sembarangan menentukan calon pilot dan kopilot yang akan dipilih oleh rakyat."
"Juga jangan sembarangan memilih calon presiden dan wakil presiden. Tapi juga saya titip pesan, jangan terlalu lama-lama."
"Saya dengar-dengar dan saya melihat tiap hari Pak Airlangga Hartarto itu rangkulan terus dengan Pak Mardiono dari PPP dan Pak Zulkifli Hasan dari PAN, jangan hanya rangkul-rangkulan terus."
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 21 Oktober 2022: 18 Pasien Meninggal, 1.970 Orang Sembuh, 2.227 Positif
"Tapi saya meyakini sebentar lagi pasti akan segera menentukan, kita tunggu saja," tutur Jokowi.
Dalam pembangunan sekarang ini, lanjut Jokowi, dunia betul-betul sangat sulit.
Tahun depan akan lebih sulit lagi, dan banyak yang menyampaikan akan gelap signifikan.
Baca juga: Disebut Mahfud MD Ancam Pemerintah Tolak Perppu KPK, Arsul Sani: Lebih Baik Inisiasi RUU Baru
Pasien IMFm kata Jokowi, kini ada 14 negara, dan 28 negara lagi mengantre di depan pintu IMF, diperkirakan akan muncul 66 negara.
"Oleh sebab itu, betul-betul pemimpin ke depan ini harus kita pilih yang memiliki jam terbang yang tinggi. Salah satu yang saya lihat, Bapak Airlangga Hartarto."
"Karena sekali lagi, dalam pembangunan sebuah negara penting sekali yang namanya stabilitas politik."
"Kita juga butuh stabilitas keamanan, apalagi dalam situasi dunia yang sangat sulit, sulit dihitung, sulit dikalkulasi, sulit diprediksi," uap Jokowi. (Fersianus Waku)