Pilpres 2024
Waketum: Anies Dicalonkan NasDem Lewat Mekanisme Resmi, Bagaimana Dikatakan Sembrono?
Hal itu merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal deklarasi sembrono capres 2024.
Karena, kata Jokowi, Presiden seperti pilot, penumpangnya banyak sekali, seluruh rakyat Indonesia, dan pilpres itu memilih pilot dan kopilot, dan ini yang tidak mudah.
Jokowi lantas membaca di Nas Daily tentang pemilihan pilot. Ada perusahaan airline ingin memilih pilot, ada dua calon.
Pilot yang pertama ini mengatakan akan mematuhi hukum penerbangan internasional, dan saya akan terbang di ketinggian 30 ribu kaki.
Baca juga: Rugi Harga Diri, Zulfan Lindan Minta NasDem Minta Maaf dan Klarifikasi Surat Penonaktifan Dirinya
"Sudah, ini pilot pertama. Pilot kedua mengatakan, semua calon penumpang akan saya dudukkan di kelas bisnis semuanya, dan seluruh penumpang akan saya berikan diskon tiketnya."
"Bapak-Ibu akan tertarik yang mana? Kalau yang sekarang, pasti akan tertarik yang nomor dua, karena semuanya disiapin kelas bisnis, dan semuanya diberikan diskon tiket gratis," papar Jokowi.
Namun, kata Jokowi, yang memilih nomor dua harus hati-hati, karena pasti emosional dan kurang informasi, dan sebetulnya tawarannya tidak masuk akal, sudah diberi kelas bisnis semuanya, kemudian tiketnya didiskon. Menarik sekali, tapi tidak masuk akal.
Baca juga: Konimex Setop dan Tarik Produk Termorex Sirup 60 Mili dari Pasaran, Sebut Tak Mengandung EG dan DEG
"Apa yang ingin saya simpulkan dari pemilihan pilot ini? Jangan sembarangan menentukan calon pilot dan kopilot yang akan dipilih oleh rakyat."
"Juga jangan sembarangan memilih calon presiden dan wakil presiden. Tapi juga saya titip pesan, jangan terlalu lama-lama."
"Saya dengar-dengar dan saya melihat tiap hari Pak Airlangga Hartarto itu rangkulan terus dengan Pak Mardiono dari PPP dan Pak Zulkifli Hasan dari PAN, jangan hanya rangkul-rangkulan terus."
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 21 Oktober 2022: 18 Pasien Meninggal, 1.970 Orang Sembuh, 2.227 Positif
"Tapi saya meyakini sebentar lagi pasti akan segera menentukan, kita tunggu saja," tutur Jokowi.
Dalam pembangunan sekarang ini, lanjut Jokowi, dunia betul-betul sangat sulit.
Tahun depan akan lebih sulit lagi, dan banyak yang menyampaikan akan gelap signifikan.
Baca juga: Disebut Mahfud MD Ancam Pemerintah Tolak Perppu KPK, Arsul Sani: Lebih Baik Inisiasi RUU Baru
Pasien IMFm kata Jokowi, kini ada 14 negara, dan 28 negara lagi mengantre di depan pintu IMF, diperkirakan akan muncul 66 negara.
"Oleh sebab itu, betul-betul pemimpin ke depan ini harus kita pilih yang memiliki jam terbang yang tinggi. Salah satu yang saya lihat, Bapak Airlangga Hartarto."
"Karena sekali lagi, dalam pembangunan sebuah negara penting sekali yang namanya stabilitas politik."
"Kita juga butuh stabilitas keamanan, apalagi dalam situasi dunia yang sangat sulit, sulit dihitung, sulit dikalkulasi, sulit diprediksi," uap Jokowi. (Fersianus Waku)