Berita Nasional
Bisa Bikin Perpecahan, Bidang Kehormatan Partai Tegur Keras 'Dewan Kolonel' Loyalis Puan Maharani
Komarudin menyebut, jika surat teguran tersebut sudah diterbitkan oleh DPP PDIP sejak 5 Oktober 2022, lalu.
"Bagaimana mewangikan mbak Puan di dapil kita masing-masing. Kalau program rigid enggak tapi kita merasa kita khawatir kalau bukan darah bung Karno ini nasib keluarga Bung Karno sama seperti nasib keluarga Soeharto di Golkar," ungkapnya.
Bambang Pacul soal Dewan Kolonel
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengatakan, Dewan Kolonel dan Dewan Kopral tak perlu ditanggapi serius.
Dewan Kolonel yang mendukung Puan Maharani dibentuk oleh anggota Fraksi PDIP di DPR, Sedangkan Dewan Kopral yang mendukung Ganjar Pranowo, berniat dibentuk oleh relawan.
Pacul mengatakan, Dewan Kolonel maupun Dewan Kopral hanya guyonan.
"Itu cuma kongkow-kongkow. Kalian aja yang terlalu serius," kata Pacul, usai Puan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar berziarah ke makam Taufiq Kiemas di TMP Kalibata, Jakarta, Minggu (25/9/2022).
Ketua Komisi III DPR Ritu menegaskan, kedua dewan tersebut tak ada dalam struktural PDIP.
"Kan enggak bisa di dalam partai ada struktur militer," jelas Pacul.
Baca juga: Boyamin Ungkap Gubernur Papua Lukas Enembe Kerap Berjudi di Singapura, Malaysia, dan Filipina
Sementara, Puan tak mempersoalkan adanya dewan tersebut. Yang pasti, pihaknya akan terus turun langsung menemui masyarakat, agar PDIP memenangkan Pemilu 2024.
"Jadi apa pun bentuknya, apa pun namanya, itu hanya nama."
"Yang pasti bagaimana kita turun ke lapangan, bertemu dengan rakyat, merebut hati rakyat."
Baca juga: Bilang Bisa Setop Kasus Lukas Enembe, ICW Nilai KPK Terlalu Berlebihan dan Diskriminatif
"Dan semua parpol pasti punya cara, dan insyaallah tahun 2024 itu kembali jadi pemenang pemilu," tutur Puan.
Puan meminta seluruh kader PDIP turun langsung menemui rakyat, menyambut aspirasi, guna memenangkan partai pimpinan Megawati Sukarnoputri tersebut pada pemilu mendatang.
"Saya minta seluruh struktur, simpatisan, kemudian legislatif, fraksi, dan eksekutif, untuk semuanya harus ke lapangan, bertemu dengan rakyat."
"Kemudian bagaimana menyambung lidah rakyat, mendengarkan aspirasi rakyat, tentu saja memenangkan PDIP di Pemilu 2024," paparnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/ketua-dpr-ri-puan-maharani-mendatangi-museum-internasional-sejarah-nabi-muhammad-saw.jpg)