Beredar Video KSAD Perintahkan Perwira Protes Pernyataan Effendi Simbolon, Enggak Usah Takut Dicopot

Dalam video tersebut, Dudung menegaskan agar prajurit TNI AD harus menjadi petarung, jagoan, dan tidak menjadi ayam sayur.

Dispenad
Video pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman soal ucapan anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon, beredar di media sosial. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Video pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman soal ucapan anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon, beredar di media sosial.

Video berdurasi 02.45 menit itu tampak direkam dari monitor di sebuah ruangan, menampilkan Dudung dan Wakasad Letjen TNI Agus Subiyanto sedang duduk di sebuah ruangan.

Dalam video tersebut, Dudung menegaskan agar prajurit TNI AD harus menjadi petarung, jagoan, dan tidak menjadi ayam sayur.

Baca juga: Khawatir Tembak Kuwat Maruf, Bripka Ricky Rizal Sempat Sita Senjata Api Brigadir Yosua di Magelang

"Jangan kita diam saja. Dia ini siapa, enggak berpengaruh."

"Harga diri, kehormatan kita, kok diinjak-injak sama dia. Karena saya tahu juga dia dapat 'angin' masalahnya, sehingga kita duduk semua, diam," kata Dudung dalam video tersebut.

Ia meminta agar ke depannya tidak ada lagi orang-orang seperti itu.

Baca juga: Ajudan Ferdy Sambo Punya Rekening Gendut, Diduga Cuma Dipinjam Nama oleh Putri Candrawathi

Dudung juga menyebut sudah diajarkan apa yang harus disampaikan di media.

"Jangan salahkan nanti prajurit kita ngamuk. Prajurit kita ini sekarang di grup, di kelompok, di grup Tamtama sudah menggelora, sudah panas. Kelompok bintara sudah marah. Kok kita kelompok Perwira santai-santai saja gitu loh?"

"Apa takut jabatannya dilepas atau gimana?" Tutur Dudung.

Baca juga: Rampas Ponsel Wartawan Saat Liputan di Rumah Ferdy Sambo, Brigadir Frillyan Dihukum Demosi Dua Tahun

Ia pun menyinggung Danrem dan Dandim yang santai saja dan meninabobokan jabatannya.

Dudung meminta kepada mereka agar tidak terbiasa seperti itu.

"Silakan kalian bergerak, berdayakan FKPPI dan segala macam untuk tidak menerima penyampaian Effendi Simbolon, masif, lakukan."

Baca juga: Mahfud MD Bilang Sosok Bjorka Sudah Teridentifikasi, Tidak Punya Kemampuan Membobol

"Enggak usah ada yang takut ya. Enggak usah takut kalian dicopot segala macam, saya tanggung jawab," tegas Dudung.

Ia pun meminta hal tersebut dibuktikan dan tidak diam atau takut pangkat dan jabatannya dicopot.

Pangkat dan jabatan, kata Dudung, Tuhan yang mengatur dan bukan siapa pun.

Baca juga: KPU Umumkan Hasil Verifikasi Administrasi Parpol Peserta Pemilu 2024 ke Akun Sipol Masing-masing

Dudung kemudian mengatakan tidak melihat ada Letkol, Kolonel, serta jenderal bintang satu an dua berbicara.

"Bergejolak gitu loh. Tidak ada yang saya lihat itu. Diam-diam saja, dan dia pun akhirnya merasa benar ya."

"Saya tekankan lagi tidak ada lagi pengondisian dari Effendi Simbolon untuk minta-minta ke wilayah."

Baca juga: Bawaslu Tolak Semua Gugatan Dugaan Pelanggaran Administrasi Pemilu 2024 yang Dilaporkan Tujuh Parpol

"Enggak usah takut kita, kalian enggak usah takut. Tidak berpengaruh, Komisi I itu tidak berpengaruh ya," beber Dudung.

Video kemudian terpotong di pernyataan tersebut.

Tribunnews telah meminta konfirmasi kepada Kepala Dinas Penerangan TNI AD Kolonel Arh Hamim Tohari terkait video yang beredar tersebut.

Baca juga: Bikin Prajurit Tersinggung karena Bilang TNI Seperti Gerombolan, Effendi Simbolon Minta Maaf

Melalui keterangan resmi Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Hamim merespons permintaan maaf anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon terkait penyataannya yang dinilai menyinggung prajurit TNI.

Hamim mengatakan, dengan disampaikannya permintaan maaf tersebut, maka peristiwa itu perlu dijadikan pembelajaran bagi semuanya dalam berucap dan bersikap.

"Dengan telah dilakukannya jumpa pers oleh Efendi Simbolon dan penyampaian permintaan maaf."

Baca juga: Besok Gelar Rapimnas, Partai Demokrat Bakal Bahas Koalisi Hingga Capres

"Maka marilah kita semuanya menjadikan peristiwa tersebut sebagai pembelajaran untuk semuanya dalam berucap dan bersikap," ucap Hamim ketika dihubungi Tribunnews, Rabu (14/9/2022).

Ia mengajak semua pihak saling menghormati dan menghargai, sehingga komitmen bersama untuk secara sinergi bekerja demi NKRI tidak ternodai.

"Kita harus segera melupakan perbedaan yang terjadi, dan melangkah bersama-sama membangun negara dan bangsa dalam soliditas yang kuat," ujarnya.

Baca juga: Effendi Simbolon Sudah Minta Maaf Langsung kepada Panglima TNI, KSAD Belum Merespons

Hamim juga menjelaskan mengenai reaksi prajurit TNI, Purnawirawan, dan masyarakat sipil melalui media sosial terhadap pernyataan Effendi, dalam rapat pembahasan anggaran antara Komisi I DPR bersama Kementerian Pertahanan dan TNI pada 5 September 2022.

Ia mengatakan, peristiwa tersebut perlu dijadikan pelajaran, karena saat ini setiap orang bisa menyampaikan dan mengakses informasi melalui media sosial secara langsung dan cepat.

Sehingga, kata dia, banyak hal yang terekspose di media sosial, kemudian langsung dilihat dan direspons oleh orang lain.

Baca juga: Singgung Zaman SBY, Mahfud MD: Sampai Detik Ini Belum Ada Rahasia Negara Bocor

Video dari prajurit maupun masyarakat yang beredar, kata dia, mungkin saja terjadi sebagai reaksi spontan atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan.

"Kepala Staf Angkatan Darat menyadari sepenuhnya bahwa itu bukanlah tindakan yang mewakili institusi DPR atau partai politik, melainkan sikap individu seseorang."

"Oleh karenanya, secara internal Kepala Staf Angkatan Darat juga menghimbau para prajurit untuk tidak bereaksi berlebihan," sambungnya.

Minta Maaf

Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon akhirnya meminta maaf, atas pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan.

Permintaan maaf itu disampaikan Effendi di Ruang Fraksi PDIP, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2022), didampingi Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto.

“Saya mohon maaf, saya tujukan ini pada seluruh prajurit, baik yang bertugas maupun yang sudah purna."

"Dan juga para pihak yang mungkin tidak nyaman dengan perkataan saya dan juga pada Panglima TNI."

"Saya mohon maaf juga kepada Kepala Staf Angkatan Darat. Saya mohon maaf dan juga Kepala Staf Angkatan Laut, Kepala Staf Angkatan Udara, yang juga mungkin merasa hal yang kurang nyaman,” tutur Effendi Simbolon.

Ia mengakui kesalahan akibat perkataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan. Ia pun meminta maaf jika pernyataannya membuat semua anggota TNI tersinggung.

Baca juga: Dalam Satu Bulan Enam Warga Badui Meninggal, Kementerian Kesehatan Bakal Umumkan Penyebabnya

“Kemudian tidak elok dan juga beberapa pihak tidak nyaman, mungkin merasa tersinggung, atau tersakiti dari kata-kata yang keluar dari saya yang seputar soal gerombolan dan ormas.”

“Sejujurnya saya tidak pernah menstigmakan TNI seperti gerombolan, tapi lebih kepada kalau tidak ada kepatuhan, kalau tidak ada kemudian harmoni dan seterusnya, itu seperti gerombolan, seperti ormas,” terangnya.

KSAD Tak Pernah Perintahkan Prajuritnya Tanggapi Effendi Simbolon

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari menanggapi video dan pernyataan dari beberapa prajurit TNI, terkait pernyataan Effendi Simbolon.

Pernyataan Effendi yang dimaksud disampaikan pada saat rapat Komisi I DPR bersama jajaran TNI dan Kementerian Pertahanan pada 5 September 2022.

Hamim mengatakan, saat ini siapapun bisa menyampaikan dan mengakses apa pun melalui media sosial.

Baca juga: Kuasa Hukum: Gubernur Papua Lukas Enembe Kakinya Bengkak, Loyo, Enggak Bisa Jalan

"Tetapi saya sampaikan bahwa organisasi atau pimpinan TNI AD tidak pernah mengeluarkan instruksi atau perintah untuk melakukan hal tersebut," kata Hamim ketika dihubungi Tribunnews, Selasa (13/9/2022).

Ia menduga video dan pernyataan yang beredar di media sosial tersebut merupakan reaksi spontan, baik dari prajurit maupun masyarakat.

"Mungkin saja itu terjadi sebagai reaksi spontan, bukan cuma dari prajurit, bahkan dari masyarakat juga, atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan," papar Hamim.

Baca juga: Legislator PDIP Effendi Simbolon Dilaporkan ke MKD karena Sebut TNI Seperti Gerombolan

Berdasarkan pantauan Tribunnews pada Selasa (13/9/2022), beredar video di media sosial berisi pernyataan sejumlah prajurit TNI yang tidak terima atas pernyataan Effendi.

Dalam salah satu video yang beredar berdurasi 22 detik, tampak seorang prajurit TNI bersama sejumlah prajurit lainnya, meminta klarifikasi Effendi terkait pernyataannya.

"Hai Effendi Simbolon, apa maksud Saudara mengatakan TNI seperti gerombolan, lebih-lebih dari ormas?"

"Kami tidak terima. Jangan adu domba TNI. TNI tetap solid. Kami tunggu klarifikasi anda. Bravo TNI!" kata prajurit dalam video tersebut. (Gita Irawan)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved