Penyakit mulut dan kuku
Jangan Anggap Sepele ! Perhatikan Ciri-ciri Hewan Kurban yang Kena Penyakit Mulut dan Kuku
Penyakit mulut dan kuku pada hewan kurban menjelang Idul Adha makin merajalela, membuat khawatir para pedagang. Simak gejalanya
Penulis: Gilar Prayogo | Editor: Dian Anditya Mutiara
Dompet Dhuafa menargetkan terdistribusi 39.000 ekor kurban yang nantinya akan disalurkan ke daerah-daerah yang membutuhkan daging kurban.
Baca juga: Hadapi Idul Adha, Jabar Siap Penuhi Kebutuhan Hewan Kurban Sehat di Tengah Merebaknya PMK
Baca juga: Dagang Hewan Kurban dari 2009, Endo Kasih Tips: Jangan Pernah Bohongi Pembeli
Kriterianya, yakni daerah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan), daerah yang mengalami defisit daging kurban, daerah pasca bencana.
Dompet Dhuafa akan menyalurkannya dalam bentuk hewan kurban hidup yang nanti disembelih dan didistribusikan berupa daging segar kepada masyarakat.
Ketua Program Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa, Dian Mulyadi mengatakan, pihaknya melakukan proses quality control (QC) yang ketat.
Hal itu untuk memastikan seluruh hewan kurbannya dalam kondisi sehat dan terbebas dari penyakit menular.
Selain itu, Dompet Dhuafa juga telah melakukan mitigasi bersama mitra pelaksana kurban di lapangan.
Baca juga: Cegah Penyakit Mulut dan Kuku, Sudin KPKP Jakarta Selatan Wajibkan Karantina 14 Hari Hewan Kurban
"Untuk menjamin kesehatan dan kelayakan hewan kurban, kami berkordinasi dengan banyak pihak tentunya. Selain kita memiliki DD Farm di beberapa titik yang tersebar pada 12 Provinsi juga kita bekerjasama dengan dinas kesehatan hewan, petugas keamanan setempat, dan dokter-dokter hewan setempat," kata dia.
"Hal tersebut adalah upaya mitigasi agar hewan-hewan kurban yang disediakan Dompet Dhuafa layak dan sehat untuk dijadikan hewan kurban pada hari raya kurban nanti. Pun quality control yang dilakukan secara bertahap, mulai dari pembiakan dengan QC oleh pendamping baik secara fisik, aktivitas, dan medis," sambungnya.
Dian menuturkan, QC dipantau setiap saat oleh mitra pendamping yang juga disebut sebagai anak kandang.
Tugasnya adalah menjaga dan memantau kesehatan, pakan, kandang, hingga kebersihan.
"Selain itu, kami memberikan sosialisasikan apa itu PMK dan penanggulangannya pada semua mitra baik di DD Farm, maupun peternak lokal bersama Dinas Kesehatan dan Kementrian Pertanian," kata dia.
"Lalu, kami mengeluarkan buku petunjuk yang sudah mendapat uji kelayakan dari Kementrian Pertanian dan didistribusikan pada seluruh peternak dan mitra. Kami juga memberikan himbauan selalu agar tetap menjaga selalu kebersihan kandang, hewan, dan memastikan di setiap harinya ada pemberian gizi dan vitamin agar hewan ternak sehat dan terhindar dari penyakit dan virus," sambungnya. (M31)