Demam Berdarah Dengue
Waspada, Sudah 10 Orang Meninggal Karena DBD di Bekasi Sepanjang 2022
Tanti Rohilawati mengatakan berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bekasi, sepanjang 2022 ini sudah ada 1.475 kasus DBD
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI -- Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat sepanjang tahun 2022 ini sudah ada 10 kasus kematian yang diakibatkan oleh demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati mengatakan berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bekasi, sepanjang 2022 ini sudah ada 1.475 kasus DBD yang ditemukan di Kota Bekasi.
"Dari 1.475 jumlah kasus DBD tu, 10 orang diantaranya meninggal dunia karena DBD," kata Tanti Rohilawati dalam keterangannya, Minggu (12/6/2022).
Jika dibandingkan dengan kasus DBD 2021, kata Tanti, jumlah kasus kematian hampir mendekati jumlah kasus pada 2021 dimana tercatat ada 11 kematian sepanjang 2021 itu dengan total jumlah kasus 2.004 kasus.
"Dibandingkan pada 2021 lalu, jumlah kasus tercatat sebanyak 2004 kasus dengan 11 kematian," katanya.
Dari jumlah kasus DBD di Kota Bekasi katanya kasus paling tinggi ditemukan di Kecamatan Bekasi Utara dengan jumlah 341 kasus dan angka kematian 3 kasus.
Baca juga: Tekan Kasus DBD, Camat Cempaka Putih Tambah Kader Jumantik
Lalu disusul Kecamatan Bekasi Timur dengan 214 kasus, tanpa ada kematian.
Selanjutnya tertinggi ketiga yaitu Bekasi Barat dengan 178 kasus dan 1 kasus kematian, lalu Mustika Jaya menduduki peringkat empat dengan jumlah kasus 173 dengan 1 kasus kematian.
Tanti mengatakan Dinas Kesehatan Kota Bekasi akan terus berupaya melakukan langkah-langkah pencegahan DBD agar mencegah meningkatnya angka kasus kematian yang disebabkan oleh gigitan nyamuk bernama Aedes Aegypti itu.
Baca juga: Waspada, Kasus DBD di Jakpus Merangkak Naik
Baca juga: Jelang Persib bandung Lawan Tanjong Pagar, Robert Alberts Dirawat di Rumah Sakit Akibat Mengidap DBD
Salah satunya yaitu dengan pembentukan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (GIRIJ) di setiap kelurahan, serta sinergi puskesmas dan kelurahan.
Ditambah katanya mengoptimalkan Pokja DBD di tiap Kelurahan.
Baca juga: Kasus DBD di Kabupaten Bekasi Tahun Ini Capai 411 Kasus
Baca juga: Ancaman DBD di Tengah Pandemi, Enesis Bagikan Soffell dan Healthy Kit untuk Masyarakat Jatim
"Kami, setiap Jumat Melakukan Gertak PSN Dengan 3 M Plus. Mengoptimalkan penyuluhan di setiap Puskesmas dalam rangka penyebaran informasi terkait Gertak PSN. Serta pemantauan PSN 4 M plus oleh TIM DBD Dinkes ke wilayah Kecamatan dan Kelurahan," ucapnya. (JOS)