Setelah Pel Kamar Tahanan Usai Dilumuri Tinja oleh Napoleon, M Kece Kembali Dipukuli Tahanan Lain

Kece menyatakan setelah ruangan itu dibersihkan, datang lagi seseorang yang diketahui bernama Gilang.

Tribunnews/Rizki Sandi Saputra
Muhammad Kosman alias M Kece duduk sebagai saksi dalam sidang kasus penganiayaan dirinya oleh terdakwa Irjen Napoleon Bonaparte, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (19/5/2022). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Muhammad Kosman alias M Kece mengaku langsung membersihkan kamar tahanannya, usai dianiaya Irjen Napoleon Bonaparte dan sejumlah tahanan lainnya.

M Kece membersihkan kamar tahanan, setelah wajahnya dilumuri tinja atau kotoran manusia oleh Napoleon Bonaparte, yang membuat seisi ruangan kamar berbau tidak sedap.

"Setelah itu yang dilakukan terdakwa karena situasi tempat itu bau, mereka pada keluar."

Baca juga: DAFTAR Sembilan Anggota Dewan Pers 2022-2025, Azyumardi Azra Jadi Ketua

"Tidak lama pada masuk lagi ada yang bawa minyak wangi, saya langsung pel pakai kaus kuning," ungkap Kece dalam persidangan, Kamis (19/5/2022).

Namun, penganiayaan terhadap dirinya tak berhenti di situ.

Kece menyatakan setelah ruangan itu dibersihkan, datang lagi seseorang yang diketahui bernama Gilang.

Baca juga: Jadi Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra Ingin Perjuangkan Kesejahteraan Wartawan

Gilang, kata Kece, memukul tangannya. Terdakwa lainnya, yakni Jafar, Dedi, serta Himawan Prasetyo, juga memukulnya.

"Setelah dipel ada orang masuk lagi namanya Si Gilang, langsung pukul saya lagi, pelipis ada yang pukul ke sebelah tangan kanan ini."

"Pada waktu itu tidak ada satu pun (namanya yang saya tahu), akhirnya lama kemudian saya tanya teman di situ, ternyata namanya Gilang, Jafar, Dedi, Prasetyo, terus sudah," beber Kece.

Baca juga: Airlangga Hartarto Sebut KIB Lengkap Ada Unsur Nasionalis Serta Islam Tradisional dan Modern

Kedatangan sejumlah orang itu, kata Kece, berselang lima menit setelah Napoleon Bonaparte meninggalkan kamar tahanan.

"Sekitar lima menit lah, karena ada yang memberikan air minum dan lain-lain," terang Kece.

Kronologi

Muhammad Kosman alias M Kece, mempraktikkan detik-detik pemukulan yang dilakukan oleh terdakwa Irjen Pol Napoleon Bonaparte.

Kece menjelaskan kronologi sekaligus mempraktikkan pemukulan itu dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Kece dihadirkan sebagai saksi korban oleh jaksa penuntut umum (JPU).

Baca juga: Besok MKD DPR Panggil Harvey Malaiholo Soal Kasus Tonton Video Porno Saat Rapat

Mulanya jaksa meminta M Kece menjelaskan secara detail pemukulan yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte.

Dari situ M Kece menyatakan ada perdebatan antara dirinya dengan Napoleon terkait konten yang dibuatnya, sehingga menimbulkan kontroversi.

Perdebatan itu terjadi di kamar tahanan nomor 11 Rutan Bareskrim Polri, tempat M Kece diisolasi.

Baca juga: Biaya Renovasi Atap Gedung Kura-kura DPR Rp4,5 Miliar, BURT: Jangan Sampai Ada Hengki Pengki

"Di situ ada saya, Jenderal (Napoleon), dan Choky atau Pak RT (sebutan penghuni tahanan)," kata M Kece dalam sidang, Kamis (19/5/2022).

Dari perdebatan itu, Napoleon Bonaparte, kata M Kece, memanggil seorang tahanan lain yang disebutnya merupakan ahli hadis.

Tak lama, kata M Kece, ahli hadis yang diketahui bernama Maman Suryadi, bekas Panglima Laskar FPI, datang ke dalam kamar tahanan M Kece.

Baca juga: Biaya Perawatan Pasien Suspek Hepatitis Akut Ditanggung BPJS Kesehatan

Maman Suryadi, kata M Kece, lantas memukulya, karena merasa tidak puas dengan jawaban Kece yang dinilainya menghina Nabi Muhammad.

"Kenapa kamu menghina Nabi Muhammad, dari mana kamu tahu Nabi Muhammad berkepala besar?" Tanya Maman Suryadi seperti yang ditirukan M Kece.

"Ada di suatu hadis," jawab M Kece.

Baca juga: KABAR Baik! Empat Pasien Bergejala Hepatitis Akut Dinyatakan Tanpa Tinggalkan Keluhan

"Dia (Maman ngomong) 'Enggak ada itu, ah bohong' dia langsung pukul saya," ucap Kece.

Tak lama berselang, kata M. Kece, Napoleon Bonaparte langsung memukul dirinya sebanyak dua kali.

Mendengar kronologi itu, majelis hakim PN Jakarta Selatan Djuyamto langsung meminta M Kece mempraktikkannya di muka persidangan.

Baca juga: UPDATE Covid-19 RI 18 Mei 2022: 17 Pasien Meninggal, 364 Sembuh, 327 Orang Positif

Dari situ, M Kece langsung mempraktikkan kondisi detik-detik pemukulan yang dilakukan oleh mantan Kadiv Hubinter Polri itu.

M Kece lantas berdiri dari bangku saksi dan didampingi oleh jaksa penuntut umum (JPU) untuk membantu kronologi.

"Pertama ditampar begini (tangan terbuka, ke arah pipi kiri), kemudian ditonjok begini (ke arah pelipis kiri), terus yang lain ngerubutin saya," ungkap M Kece.

Baca juga: Epidemiolog UI Tetap Anjurkan Masyarakat Pakai Masker di Dalam Maupun Luar Ruangan

Setelah pemukulan itu terjadi, tak lama berselang ada beberapa tahanan lain yang ikut memukul.

Saat pemukulan berlangsung, kata M Kece, Irjen Napoleon meminta berhenti melakukan pemukulan, dan minta tahanan lain keluar.

Namun, Napoleon meminta pesanan ke salah satu terdakwa lain.

Baca juga: Virus Hendra Ditularkan dari Hewan, Kasus Penularan Antar Manusia Belum Ditemukan

Ternyata pesanan yang dibawakan tersebut berisi feses alias tinja manusia yang dibungkus kantong plastik.

"Setelah itu terdakwa menyetop 'setop, setop, sini mana pesanan saya'," kata Napoleon, disampaikan M Kece.

Setelah itu, Napoleon meminta M Kece menutup mata dan membuka mulut.

Baca juga: Ancaman Hepatitis Akut Baru Dimulai, Kini Muncul Teror Virus Hendra

Tak lama berselang, Napoleon mengambil isi kantong plastik tersebut dan melumurinya ke wajah M Kece.

"Jadi 'tutup mata saudara', saya tutup begini (menunjukkan tangan menutup mata), cuma agak dibolongin sedikit biar melihat apa yang akan dia lakukan."

"Nah, setelah saya melihat, saya suruh buka mulut kemudian."

Baca juga: Menteri Agama Tegaskan Dana Haji Tak Dipakai untuk Bangun IKN, Pemerintah Justru Menyubsidi

"Jadi kemudian mengambil sebuah benda, saya tidak tahu, langsung dimasukin ke mulut, masuk semua."

"Saya pikir lumpur gitu ya, tapi ternyata bau, ternyata itu feses atau kotoran manusia," tutur M Kace menceritakan detik-detik dilumuri tinja.

Dari situ, jaksa kembali meminta M Kece mempraktikkan saat Napoleon memasukkan tinja ke mulutnya.

Baca juga: MUI: Muslim Sehat Tak Perlu Pakai Masker Saat Salat, Masjid dan Musala Bisa Kembali Gelar Karpet

M Kece mengatakan, Napoleon saat itu menghinanya dengan mengatakan wajahnya mirip kotoran.

"Buka mulut, masuk semua kemudian dibegini-beginiin (memasukkan isi plastik ke mulut) sambil ngomong 'wajah kamu mirip t*i' begitu," bebernya.

Akibat tindakan itu, M Kece mengaku tubuhnya terdorong hingga memepet ke tembok.

M Kece mengaku saat itu tidak melakukan perlawanan sama sekali. (Rizki Sandi Saputra)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved