Hepatitis
Jangan Tunggu Gejala Kuning Muncul, Bawa Anak ke Dokter Jika Pencernaan Bermasalah
Per 21 April, tercatat 169 kasus dilaporkan di 12 negara. Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 15 April 2022 menyatakan kasus Hepatitis akut sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Per 21 April, tercatat 169 kasus dilaporkan di 12 negara. Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun.
17 anak di antaranya (10 persen) memerlukan transplantasi hati, dan satu kasus dilaporkan meninggal.
Baca juga: Skema Transisi Menuju Endemi Covid-19 Tunggu Hasil Evaluasi Setelah Mudik Lebaran
Tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis akut, meninggal.
Walau belum diketahui penyebabnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua.
Hal ini disampaikan oleh dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr dr Hanifah Oswari SpA(K).
Baca juga: Ziarah ke Makam Gus Dur, Prabowo: Saya Tukang Pijat Beliau
Pertama, setiap orang tua perlu waspada, kemunculan penyakit ini memang berbahaya.
Dengan waspada, diharapkan anak tidak dalam kondisi berat, dan memberikan ruang pada dokter menolong pasien lebih banyak.
Kedua, orang tua perlu memahami beberapa gejala yang muncul. Pertama, gejala pada saluran cerna.
Baca juga: Ketua Umum APPKSI: Percayalah, Larangan Ekspor CPO Bakal Cuma Seumur Cuti Bersama Lebaran
Orang tua harus waspada jika anak mengalami gejala seperti diare, mual, muntah, sakit perut, atau demam ringan.
"Dan sudah memikirkan ada kemungkinan bisa mengarah ke Hepatitis akut berat."
"Bawalah ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat pertolongan dari tenaga kesehatan," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Kamis (5/5/2022).
Baca juga: Rekayasa Lalu Lintas di Tol Cipali dan Japek pada Kamis 5 Mei 2022, One Way Hingga Contra Flow
Dr Hanifa mengingatkan orang tua jangan menunggu munculnya gejala kuning, karena ini menunjukkan Hepatitis yang diderita sudah lebih berat.
Jika terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan, maka akan kehilangan momentum menolong lebih cepat, apalagi sudah terjadi penurunan kesadaran.
"Membuat dokter kesempatan menolong lebih sedikit lagi. Untuk menolong anak-anak kita terhindar dari kematian," tuturnya.
Oleh karena itu, dibutuhkan adanya kerja sama antara pelayanan kesehatan dengan dokter, baik puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk bisa menemukan gejala dini, serta segera memberikan pertolongan. (Aisyah Nursyamsi)


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											