Aksi Terorisme
Densus 88 Bilang NII Ingin Gulingkan Pemerintah, Legislator PAN: Apakah Mungkin Pakai Golok?
Anggota Komisi II DPR Fraksi PAN Guspardi Gaus meminta Mabes Polri menjelaskan secara detail dan transparan soal hal tersebut.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Densus 88 menyatakan kelompok Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatera Barat berniat menggulingkan pemerintah sebelum Pemilu 2024.
Anggota Komisi II DPR Fraksi PAN Guspardi Gaus meminta Mabes Polri menjelaskan secara detail dan transparan soal hal tersebut.
"Kabar yang sudah tersebar luas di berbagai media masa, membuat heran masyarakat Sumatera Barat."
Baca juga: KPU Ungkap Hasil Lelang Jual Kotak Suara Berbahan Kardus Peringkat Pertama di Kementerian Keuangan
"Sehingga timbul pertanyaan, kenapa selama ini tidak ada tanda-tandanya?"
"Dan berita ini juga membuat masyarakat jadi prihatin, seolah Sumbar itu sarang teroris," kata Guspardi kepada wartawan, Kamis (21/4/2022).
Menurutnya, Densus 88 perlu mempertanggungjawabkan informasi jaringan NII di Sumatera Barat bakal menggulingkan pemerintahan.
Baca juga: Besok BEM UI Gelar Unjuk Rasa Lagi di Patung Kuda, Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Masih Jadi Isu
Padahal, yang ditangkap hanya 16 orang, dan alat bukti yang ditemukan pun adalah golok.
"Pertanyaannya, apakah mungkin menggulingkan pemerintahan dengan golok? Sungguh luar biasa dan bombastis sekali ya," tuturnya.
Guspardi menegaskan, hal tersebut akan memberikan stigma negatif kepada Sumatera Barat.
Baca juga: Meski Terbukti Bohong, Dewan Pengawas KPK Tak Lakukan Sidang Etik Terhadap Lili Pintauli
Padahal secara kultur, orang Minang tidak memiliki kecenderungan jadi teroris.
Kultur budaya dan kearifan lokal serta perjalanan sejarah mencatat, orang Minang tidak pernah mau keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Apalagi, masyarakat Minang mempunyai filosofi sebagai landasan kultural, yaitu Adat Basandi Syara' - Syara' Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Baca juga: UPDATE Covid-19 RI 20 April 2022: 37 Pasien Wafat, 4.635 Orang Sembuh, 741 Positif
"Pernyataan yang disampaikan Densus 88 ke publik harus didasarkan pada fakta dan hasil analisa yang tajam."
"Perlu diselidiki bagaimana paham NII itu bisa menjangkiti masyarakat, bagaimana prosesnya?"
"Dan apa dasarnya dikatakan akan menggulingkan pemerintahan yang sah?"
Baca juga: Masa Jabatan Penyelenggara Pemilu di Daerah Tak Serentak Terus Jadi Tantangan Berat KPU
"Harus diungkap dan semua mesti dibuktikan."
"Makanya Mabes Polri perlu melakukan proses penyidikan yang lebih akuntabel serta transparan, agar masyarakat mengetahui secara terang-benderang tentang kebenaran berita ini," paparnya.
Oleh karena itu, Guspardi mendukung Densus 88 dapat mengusut dan membongkar jaringan NII sampai ke akar-akarnya.
Baca juga: DPR Minta KPU Hitung Ulang Anggaran Pemilu 2024, Hapus Pengadaan Mobil Dinas dan Rapat Pakai Zoom
"Dan meminta agar Densus 88 melakukan penindakan lebih lanjut terhadap jaringan yang terafiliasi dengan NII Sumbar."
"Guna mencegah peristiwa yang dapat menimbulkan keresahan dan kegaduhan di tengah masyarakat," ucap anggota Baleg DPR itu.
Berdasarkan Pengakuan Anggotanya di Tingkat Kecamatan
Densus 88 Antiteror Polri mendalami rencana kelompok organisasi terlarang Negara Islam Indonesia (NII) Sumatera Barat (Sumbar) menggulingkan pemerintah sebelum Pemilu 2024.
"Jadi kalau bagaimana caranya itu kita akan dalami lagi, cuma belum bisa kita share dulu ya sekarang," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Rabu (20/4/2022).
Aswin menerangkan, informasi kelompok NII ingin menggulingkan pemerintah berasal dari para tersangka yang sudah tertangkap.
Baca juga: Dugaan Fitnah dan Pencemaran Nama Baik, Kuasa Hukum Ade Armando Polisikan Sekjen PAN Edy Soeparno
Mereka mengungkap para petinggi NII ingin melengserkan pemerintah sebelum pemilu.
"Mereka juga cuma mendapatkan keterangan seperti itu dari atasannya (NII) atau dari seseorang ya."
"Caranya itu adalah masih disembunyikan atau masih belum dijelaskan ke mereka dari petinggi yang lainnya atau ketua yang lainnya," ungkap Aswin.
Baca juga: INI Peran Empat Tersangka Mafia Minyak Goreng, Bikin Sulit Hidup Rakyat
Aswin menuturkan, tersangka yang ditangkap Densus di Sumbar hanya anggota NII di tingkat kecamatan. Pihaknya belum menangkap para petinggi NII.
"Kita belum sampai kepada tingkat tinggi, yang ditangkap ini masih pada tingkatan kecamatan ternyata."
"Setelah pemeriksaan ini baru kita dapat semua istilahnya gambaran struktur, cuma dia itu terputus."
Baca juga: Jaksa Agung Siap Tindak Menteri Perdagangan M Lutfi Jika Terbukti Terlibat Kasus Mafia Minyak Goreng
"Mereka juga tidak mengetahui siapa yang di atas dia. Hanya melalui seseorang sebagai istilahnya link, yang sekarang lagi kita cari juga," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, NII Sumbar merencanakan sejumlah aksi teror, salah satunya berencana menggulingkan pemerintah Joko Widodo (Jokowi) sebelum Pemilu 2024.
Hal itu terungkap seusai penyidik memeriksa 16 tersangka teroris NII yang ditangkap di Sumbar.
Baca juga: BREAKING NEWS: Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Jadi Tersangka Mafia Minyak Goreng
Dugaan itu semakin diperkuat, usai ditemukan barang bukti yang terkait rencana kelompok NII di Sumbar.
"Barang bukti yang ditemukan juga menunjukkan sejumlah rencana yang tengah dipersiapkan oleh jaringan NII Sumatera Barat."
"Yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum tahun Pemilu 2024," beber Aswin saat dikonfirmasi, Senin (18/4/2022).
Baca juga: UPDATE Covid-19 RI 19 April 2022: 34 Pasien Meninggal, 2.750 Sembuh, 837 Orang Positif
Kata Aswin, penyidik juga menyita sejumlah barang bukti yang ditemukan dalam bentuk dokumen tertulis, yang menunjukkan jaringan NII di Sumatera Barat memiliki visi dan misi yang sama persis dengan NII Kartosuwiryo.
"Yakni mengganti ideologi Pancasila dan sistem pemerintahan Indonesia saat ini dengan syariat Islam, sistem khilafah, dan hukum Islam," papar Aswin.
Rencana NII Sumbar melakukan sejumlah teror, salah satunya dengan menyiapkan senjata tajam yang disebut sebagai golok.
Baca juga: Jelang Arus Mudik Lebaran, 99,2 Persen Masyarakat Indonesia Sudah Punya Antibodi Covid-19
"Di antara sekian rencana tersebut, terdapat juga potensi ancaman berupa serangan teror, yang tertuang dalam wujud perintah mempersiapkan senjata tajam disebutkan golok, dan juga mencari para pandai besi."
"Ada pun temuan alat bukti arahan persiapan golok tersebut sinkron dengan temuan barang bukti sebilah golok panjang milik salah satu tersangka," paparnya.
Densus 88 Antiteror Polri menangkap 16 tersangka terori jaringan NII di Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (25/3/2022) lalu.
Baca juga: Kondisi Pandemi Covid-19 Tiap Negara Berbeda, Masyarakat Diimbau Tak ke Luar Negeri Saat Lebaran
Tak lama berselang, Densus menangkap lima tersangka teroris jaringan NII lainnya di Tangerang, Banten, Minggu (3/4/2022).
Para tersangka diduga ingin mengubah ideologi Pancasila dengan syariat Islam.
Pada saat yang sama, mereka juga aktif merekrut anggota baru dari kalangan anak-anak di bawah umur.
Baca juga: Dianggap Benarkan Politik Uang, ICW Desak Megawati Copot Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto
Para tersangka itu juga aktif melakukan kegiatan i'dad atau latihan ala militer secara rutin lewat berbagai kegiatan.
Mereka juga berniat menggulingkan pemerintah dengan memanfaatkan situasi jika terjadi kekacauan. (Chaerul Umam)