Novel Baswedan Diteror
Biaya Pengobatan Mata Novel Baswedan ke Belanda Dipertanyakan, Polri Diminta Menjelaskan
Terlebih, MAPAN menilai tak banyak informasi terkait dokter spesialis di Negeri Kincir Angin tersebut.
Agar tidak menjadi prasangka yang dapat memantik polemik publik, MAPAN meminta Kompolnas selaku pengawas Polri, segera memanggil pihak-pihak di kepolisian untuk mengklarifikasi sekaligus menjelaskan perihal keberangkatan Novel ke Belanda.
"Perlu dijelaskan asal muasal dana, ada tidaknya izin termasuk pendampingan dari Polri sebagai institusi negara tempat Novel melekat, bertugas dan menjalankan kewajibannya sebagai abdi negara," tuntut Apridi.
Novel Baswedan: Sejak Awal 2020 Mata Kiri Saya Akhirnya Buta Permanen
Novel Baswedan menyatakan mata kirinya sekarang buta permanen, akibat disiram air keras pada 2017 silam.
Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengatakan, kebutaan total ia alami sejak awal 2020.
Dalam rentang waktu tiga tahun, antara 2017-2020, mata kiri Novel masih bisa melihat secara samar-samar.
Baca juga: Novel Baswedan Periksa Mata ke Belanda, Rekan Sejawat Berharap Bisa Sembuh
Makanya, Novel yang saat ini menjadi aparatur sipil negara (ASN) Polri, terbang ke Belanda untuk menjalani pengobatan mata.
"Benar, saya berangkat ke Belanda untuk pemeriksaan mata saya."
"Sejak sekitar awal tahun 2020 mata kiri saya akhirnya buta permanen," ungkapnya melalui keterangan tertulis, Jumat (18/3/2022).
Baca juga: Tak Puas dengan Jawaban Jokowi, Megawati: Stunting Harusnya Tidak Ada di Republik Ini, Titik!
Harusnya Novel Baswedan memeriksakan kondisi mata kirinya pada Mei 2021.
Namun, pandemi Covid-19 yang sedang tinggi-tingginya kala itu, menghalangi niat Novel.
Atas kondisi tersebut, ia memutuskan melakukan pemeriksaan mata di Jakarta dan menjalani pengobatan herbal.
Baca juga: Jumlah Orang yang Dites Covid-19 Turun 52 Persen Sejak Syarat Wajib Tes PCR Atau Antigen Dihapus
"Saat saya di KPK, saya dibantu rekan-rekan Wadah Pegawai untuk mencari pengobatan di beberapa negara, dan kemudian direkomendasikan ke salah satu rumah sakit di Belanda," jelas Novel.
Mantan penyidik yang dipecat pimpinan KPK era Firli Bahuri cs dengan dalih tidak lolos asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) ini menilai, jika dirinya memutuskan berobat pada tahun lalu, kemungkinan besar ia akan mendapat informasi pemberhentiannya sebagai pegawai KPK di Belanda.
"Mohon doanya, semoga ada solusi terbaik yang bisa dilakukan untuk perbaikan mata saya," ucap Novel.
Baca juga: Tujuh Ratusan Dokter Wafat Akibat Covid-19, Menkes: Mereka Pahlawan Kesehatan Indonesia