Lapak Pemulung

Puluhan Tahun Dikuasai Pendatang, Sekarang Lahan Pertamina di Pancoran Buntu II Jadi Lapak Pemulung

Lahan Pertamina di Pancoran Buntu II, Jakarta Selatan, kini jadi lapak pemulung.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Sigit Nugroho
Istimewa
Lahan milik Pertamina yang kini dikenal bernama Pancoran Buntu 2, Pancoran, Jakarta Selatan. 

WARTAKOTALIVE.COM, PANCORAN - Lahan Pertamina di Pancoran Buntu II, Jakarta Selatan, kini jadi lapak pemulung.

Terlihat lahan yang tepatnya berada di Jalan Raya Pasar Minggu, Pancoran, Jakarta Selatan, itu adanya tumpukan barang bekas, mulai dari besi, plastik, hingga perabotan rumah tangga.

Pemandangan tersebut membuat kumuh lingkungan yang berada di Pancoran Buntu II.

Lahan yang semula berdiri ratusan rumah semi permanen itu saat ini terlihat sudah kosong.

Baca juga: Ahok Ramal Nasib Pertamina 5 Tahun ke Depan, Bakal Hadapi Ancaman Besar, SPBU Akan Sepi Pembeli

Baca juga: Jadi Mitra Binaan Pertamina, Batik Pekatan Naik Omzet Selama Pandemi Covid-19

Baca juga: Korban Kebakaran Lapak Pemulung Malah Ogah Tempati Kontrakan yang Sudah Disiapkan Pemkot Tangsel

Gubuk-gubuk berbahan seng dan triplek milik warga yang berprofesi sebagai pemulung itu sudah rata dengan tanah.

Tersisa hanya material bekas pembongkaran yang dilakukan warga pada awal 2021.

Permukiman warga pendatang terlihat masih berdiri.

Berdindingkan seng dengan balok kayu bekas, mereka menempati rumah-rumah tak layak huni itu.

Tercatat, ada sebanyak 23 rumah semi permanen yang kini dihuni puluhan Kepala Keluarga (KK).

BERITA VIDEO: Giri Pamungkas yang Jarinya Putus Bisa Bekerja Lagi Jika Klarifikasi Soal PHK Sepihak & Penindasan

Hanya bersekat seng, mereka yang berprofesi sebagai pemulung itu tidur berdampingan dengan tumpukan barang bekas.

Sementara itu, Tim Recovery Aset Pancoran Buntu II, Aditya Karma mengungkapkan pihaknya tengah berupaya memulihkan aset milik Pertamina sejak Juli 2020.

Sosialisasi hingga solusi katanya telah disampaikan kepada warga yang menempati lahan sejak lebih dari 30 tahun lalu itu.

Namun, sebagian warga masih bersikeras menempati lahan, meski diketahui tak memiliki bukti kepemilikan lahan.

"Total warga di sana itu ada ratusan, mereka tinggal di 104 petak rumah semi permanen. Alhamdulillah, dari sosialisasi yang kami lakukan, 81 dari 104 pintu sudah pindah, mereka membongkar bangunannya sendiri dan kami berikan uang pindah," jelas Aditya dihubungi pada Kamis (17/2/2022).

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved