Berita Nasional
Tak Akan Diamkan Radikalisme, Gus Yaqut: Kalau Dibiarkan Mereka Bisa Menyebar seperti Covid-19
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memuji kerja Densus 88 dalam memberantas terorisme di Indonesia.
WARTAKOTALIVE.COM, BANTUL-- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyoroti penangkapan dua tersangka teroris di Bantul, Rabu (9/2/2022) mendapat respons dari
Seperti diketahui, Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) menangkap dua tersangka teroris yang berasal dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memuji kerja Densus 88 dalam memberantas terorisme di Indonesia.
Ia mengibaratkan aliran radikal dan terorisme harus diberantas supaya tidak menular seperti Covid-19.
Baca juga: Densus 88 Bekuk Ketua Jamaah Islamiyah Bengkulu, Berperan Rekrut Anggota Hingga Sembunyikan Buronan
Baca juga: Bela Dudung soal Pernyataan Tuhan Kita Bukan Orang Arab, Gus Yaqut: Tidak Perlu Diributkan Lagi
"Tidak boleh dibiarkan dong, kalau dibiarkan mereka (terorisme dan radikalisme) seperti Covid-19, seperti Omicron. Kalau dibiarkan menular ke mana-mana," ujarnya di sela-sela Deklarasi Pemuda Lintas Agama di Bantul, Kamis (10/2/2022) seperti dikutip dari Kompas.tv
Ia mengajak seluruh komponen masyarakat beragama untuk menolak segala bentuk eksploitasi isu-isu SARA, paham intoleran, radikalisme, dan terorisme yang sangat berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan. Ia juga mengapresiasi pemuda dalam deklarasi ini.
“Mereka menyatakan bahwa Indonesia berdiri karena keragaman, jadi kalau yang menolak keragaman, menolak kebhinekaan, ya mereka menolak Indonesia," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Baca juga: Wagub DKI Minta PDIP Tak Curigai Lelang Tender Formula E yang Dilakukan Jakpro
Dua terduga teroris di Bantul diciduk
Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri menciduk dua tersangka teroris di Bantul, Yogyakarta, Rabu (9/2/2022).
Salah satu teroris yang ditangkap dikenal sebagai penjual roti bakar. Kesehariannya pun dikenal sebagai orang yang tertutup.
"Iya betul ada penangkapan dua tersangka tindak pidana terorisme di Yogyakarta," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Kamis (10/2/2022).
Ramadhan menuturkan, kedua tersangka tergabung dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Dua tersangka jaringan JAD wilayah Jogja," ucap Ramadhan.
Sebelumnya, Densus 88 dilaporkan mengamankan seorang terduga teroris di wilayah Kabupaten Bantul, Rabu (9/2/2022).
Baca juga: Molnupiravir dan Paxlovid Jadi Obat Baru untuk Pasien Covid-19
Ketua RT 02 Soragan Dwi Rahmanto membenarkan ada penggeledahan yang dilakukan oleh pihak kepolisian di salah satu rumah warganya.
Selain penangkapan, Densus 88 juga menggeledah rumah terduga teroris di Soragan, Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Bantul.
Dwi Rahmanto menceritakan, sekitar pukul 08.15 WIB, dia didatangi oleh pihak kepolisian.
"Dari pihak Polda DIY memberi informasi bahwa sekitar pukul 09.00 akan mengadakan penggeledahan di rumah yang bersangkutan," ungkapnya.
Pria yang diamankan berinisial F. Namun Dwi menyatakan dirinya tidak mengetahui kapan dan di mana yang bersangkutan diamankan.
Namun ia mengungkapkan, pagi sekitar pukul 07.00 masih ada tetangganya yang berpapasan dengan F.
"Mungkin ditangkap setelah itu. Jadi sebelum dari pihak Polda DIY datang, katanya yang bersangkutan sudah ditangkap di jalan," bebernya.
Baca juga: Gus Yahya Minta Kasus Wadas Dicari Jalan Keluar dan Bukan Dipolitisasi
Baca juga: Dikepung Polisi hingga Ditangkapi karena Tolak Penambangan, Warga Wadas Kini Trauma dan Ketakutan
Penggeledahan dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB.
Dwi mengantarkan pihak kepolisian ke rumah kontrakan yang ditinggali F.
Baca juga: Epidemiolog Tegaskan Covid-19 Tidak Melemah, Kelompok Berisiko Harus Diprioritaskan Vaksinasi
"Kita antar pihak Polda ke sana, jam 09.00 WIB dilakukan penggeledahan, secara kooperatif keluarga juga menerima dengan baik, tidak ada perlawanan apa pun."
"Ketika digeledah, rumah juga tertutup, harus permisi dulu, baru dibukakan bapaknya dan mempersilakan," paparnya.
Dwi menceritakan ada dua keluarga yang mengontrak di sana,satu rumah dihuni oleh orang tua F, dan satu rumah ditinggali F beserta istri dan anaknya.
Dwi mengaku tak mengetahui secara pasti asal F.
Yang ia ketahui, F dan orang tuanya merupakan warga Kota Yogyakarta yang mengontrak di sana.
Baca juga: Niatnya Interpelasi Anies Berujung Nestapa, Prasetyo Edi Nangis saat Disidang Badan Kehormatan
Ia juga mengungkapkan, F mengontrak di sana sekitar dua tahun lalu, dan bekerja sebagai penjual roti bakar di wilayah Soragan.
"Kalau kesehariannya, kita jarang ketemu, karena dia juga agak tertutup."
"Tapi kesehariannya dia jualan roti bakar di jalan Soragan. Kita tidak tahu kegiatan dia di luar," ucapnya
Sebagian artikel ini tayang di Kompas.tv