Status Jakarta

Disbud DKI Sambut Baik Jakarta Jadi Pusat Kebudayaan Nasional setelah tak Menjadi Ibu Kota

Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry menyatakan pihaknya tengah mempersiapkan Jakarta menjadi pusat kebudayaan nasional.

warta kota/yolanda putri dewanti
Kadisbud DKI Iwan Henry mengatakan Jakarta siap menjadi Pusat Kebudayaan nasional setelah tak lagi menjadi ibu kota. 

"Kami sedang merumuskan karena diberi waktu oleh Kemendagri dalam 53 hari ke depan untuk menyelesaikan konsepnya, naskah akademik dan sebagainya, apa usulan dari Pemprov DKI Jakarta," ucap Ariza.

Politikus partai Gerindra ini juga menjelaskan bahwa saat ini ada beberapa pilihan terkait status baru untuk Jakarta.

"Pilihannya yakni sebagai pusat perekonomian, pusat perdagangan, kota bisnis, kota keuangan atau kota jasa perdagangan, kota jasa berskala global atau berskala internasional, pusat kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan," tambahnya.

Baca juga: Panglima TNI Janji Tindak Lanjuti Laporan Koalisi Ulama dan Habaib Terhadap Jenderal Dudung

"Dulu mohon maaf yah, orang Malaysia belajarnya ke Indonesia, sekarang banyak orang Indonesia belajar ke Malaysia begitu juga yang lain-lain, sekarang kita kedepan Indonesia bisa menjadi pusat perekonomian dan juga menjadi pusat pendidikan dan kesehatan, itu harapan ke depan," jelas Ariza.

Ia juga menjelaskan bahwa pembahasan naskah akademik status baru Jakarta dibahas bersama para pakar. Dirinya mengajak masyarakat untuk berperan aktif menentukan nasib Jakarta ke depan.

"Ini semuanya ada timeline-nya. Ini akan dimasukkan ke Prolegnas 2023 untuk dibahas di DPR. Itu nanti ada tahapan-tahapannya ya, jadi kami mengikuti alur mekanisme yang ada seperti biasa," tutupnya.

Iwan Henry mengatakan pihaknya sudah memberikan catatan kepada pengelola Gedung Candra Naya.

Baca juga: Pengamat Dukung Masa Kampanye Empat Bulan saat Pemilu 2024, Ideal untuk Mengenalkan Caleg Baru

Dengan melalui tim ahli cagar budaya, catatan ini telah disampaikan beberapa waktu lalu kepada pihak pengelola.

Diketahui, Gedung Candra Naya merupakan bangunan yang menampilkan ragam arsitektur Tionghoa. 

Belakangan ini, gedung yang berdiri di tengah megahnya bangunan mal dan apartemen ini menjadi perhatian publik khususnya di media sosial.

Adapun letak Candra Naya ini berada di Jalan Gajah Mada No 188, Taman Sari, Jakarta Barat.

"Jadi tim ahli cagar budaya sudah membuat catatan kepada Gedung Candra Naya, pengelolanya. Kalau ingin dibangun modernitas, tapi upaya pelestarian kepada bangunan cagar budaya juga jangan dilupakan. Sehingga terjadi lah seperti sekarang," ucap Iwan.

Baca juga: Persija Vs Arema FC: Macan Kemayoran Krisis Tanpa Konate dan Andritany

Menurut Iwan, keberadaan gedung tersebut sebagai sesuatu yang bagus. Lantaran, bangunan cagar budaya itu masih hadir di tengah Ibu Kota.

Iwan mencontohkan bangunan serupa turut hadir di luar negeri, satu diantaranya seperti yang ada di Roma, Italia.

"Bagus malah, banyak di luar negeri seperti itu kan. Roma sepanjang stasiun MRT ditemukan artefak-artefak atau fragment yang dipertontonkan kepada publik. Ini menarik loh," paparnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved