Ujaran Kebencian

Edy Mulyadi: Seharusnya Saudara Saya Warga Kalimantan Jauh Lebih Sejahtera Daripada Kita di Jawa

Edy menyampaikan, uang negara yang dipakai untuk pemindahan IKN bisa digunakan untuk kepentingan lainnya.

TRIBUNNEWS/IGMAN IBRAHIM
Edy Mulyadi menegaskan dirinya menolak pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan, sebelum diperiksa atas dugaan ujaran kebencian di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (31/1/2022). 

"Sudah berapa hektare itu hutan-hutan ditebas, diangkut?"

"Sudah berapa ribu atau juta hektare lahan-lahan milik adat dirampas?"

"Gasnya, belum macam-macamnya. Seharusnya dengan sumber daya alam yang sangat dahsyat itu, dan dieksploitasi habis-habisan itu," ucap Edy.

Baca juga: Bila Mangkir Lagi Senin Pekan Depan, Polisi Bakal Jemput Paksa Edy Mulyadi

Edy lantas berbicara soal kesejahteraan masyarakat di tengah eksploitasi lingkungan di Kalimantan.

Menurutnya, penduduk Kalimantan masih tidak sejahtera di tengah perampasan dan eksploitasi alam.

"Mohon maaf lagi, seharusnya saudara-saudara saya warga masyarakat, penduduk Kalimantan, jauh lebih sejahtera daripada kita di Pulau Jawa."

Baca juga: Kasus Omicron di Indonesia Diduga Lebih Banyak dari Laporan Resmi karena Masyarakat Anggap Flu Biasa

"Karena harusnya mereka dapat bagian, tapi kita tahu dengan segala hormat, di Kalimantan masih jauh dari kehidupan yang seharusnya, dengan potensi sumber daya alam yang dikeruk luar biasa itu," beber Edy.

Edy menegaskan, warga Kalimantan bukanlah musuhnya. Dia justru mengaku memperjuangkan masyarakat Kalimantan yang masih belum sejahtera.

"Musuh saya bukan penduduk Kalimantan, bukan suku ini, suku itu, segala macam, tidak."

Baca juga: Kasus Covid-19 di Beberapa Daerah Diprediksi Bakal Rendah Tahun Ini, tapi di Wilayah Lain Naik

"Saya sekali lagi minta maaf kepada sultan-sultan."

"Sultan Kutai, Sultan Paser, Sultan Banjar, Sultan Pontianak, Sultan Melayu, atau apa sebagainya."

"Termasuk suku-sukunya. Suku Paser, Suku Kutai segala macam. Termasuk Suku Dayak tadi, semuanya saya minta maaf."

Baca juga: Danjen Kopassus: Eggi Sudjana Bukan Warga Korps Baret Merah!

"Musuh saya dan musuh kita adalah ketidakadilan."

"Dan siapapun pelakunya yang hari-hari ini dilakonkan oleh para oligarki, melalui tangan-tangan pejabat-pejabat publik kita," ujar Edy.

Minta Maaf

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved