Berita Jakarta
Tempati Bedeng di Pinggir Rel Kereta, Warga Terdampak Proyek JIS Berharap Kompensasi Segera Cair
Ada 26 KK warga Kampung Bayam, Tanjung Priok membangun bedeng menunggu kompensasi PT Jakarta Propertindo
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Feryanto Hadi
Politisi Partai Gerinda itu menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak akan menggusur warga Kampung Bayam.
Lantaran, menurutnya semua adalah bagian dari Jakarta.
BERITA VIDEO: TEROWONGAN ZAMAN BELANDA Ditemukan Dekat Stasiun Bogor, Ada Bungker di Dalamnya!
"Kami tidak pernah menggusur-gusur warga. Apakah warga Jakarta maupun non warga Jakarta. Semua adalah keluarga besar. Semua adalah keluarga kita. Justru, kami akan berikan tempat yang terbaik bagi saudara-saudara kita. Dimanapun mereka berada," tutur Ariza.
Sebelumnya diketahui, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyoroti realisasi dari pembangunan Kampung Susun atau rumah susun Bayam di Jakarta Utara.
Menurutnya, rusun itu bukan untuk warga terdampak pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
Menurut pria yang akrab disapa Pras itu, konsep awal Kampung Susun yang jadi andalan Gubernur Anies Baswedan untuk warga yang terdampak proyek pembangunan JIS.
Namun, pada kenyataannya ditempati orang luar yang tidak pernah tinggal di wilayah itu.
Pemprov DKI Jakarta memiliki program Community Action Plan (CAP).
Baca juga: KRONOLOGIS Terbongkarnya Suap dari Istri Bandar Narkoba,Kini Kapolres Medan dan Anak Buahnya Dicopot
Dengan kata lain, program ini untuk bertanya kepada warga konsep tempat tinggal seperti apa yang akan dibangun menggantikan tempat tinggal lamanya.
"Kalau ujung-ujungnya Kampung Susun Bayam untuk para pekerja pendukung JIS buat apa dilakukan CAP. Itu namanya menipu. Membohongi publik. Bilang saja dari awal warga Kampung Bayam digusur. Ganti juga istilah Kampung Susun Bayam," tutur Pras dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/1/2022).
Pras mendesak Gubernur Anies Baswedan untuk memberikan tempat tinggal yang layak bagi warga Kampung Bayam yang tergusur.
Mereka tidak boleh dibiarkan hidup susah dengan rumah kumuh di pinggir rel.
"Seringkali program Pemprov sekarang cuma bagus di kata-kata. Tapi kenyataannya buruk," ucap Pras.