Berita Jakarta

Tempati Bedeng di Pinggir Rel Kereta, Warga Terdampak Proyek JIS Berharap Kompensasi Segera Cair

Ada 26 KK warga Kampung Bayam, Tanjung Priok membangun bedeng menunggu kompensasi PT Jakarta Propertindo

Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Junianto Hamonangan
Warga yang terdampak proyek Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, hingga Minggu (23/1/2022) masih bertahan dengan menempati bedeng di pinggir rel kereta. 

WARTAKOTALIVE.COM, TANJUNGPRIOK--Warga terdampak proyek Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, hingga Minggu (23/1/2022) masih bertahan dengan menempati bedeng di pinggir rel kereta.

Seorang warga, Supriyanto mengatakan mereka masih bertahan di bedeng-bedeng yang berjarak hanya sekitar 1 meter dari rel kereta dikarenakan belum juga menerima kompensasi.

“Kita mau nggak mau minggir, menetap di samrel (samping rel) ini. Kompensasi pun belum ada,” ungkap Supriyanto, Minggu (23/1/2022).

Baca juga: Selama 2 Pekan, Ada 80 Kasus Varian Omicron di Jakarta Selatan

Baca juga: Mustofa Sarankan Giring Terus Bikin Konten Nyanyi di Dekat JIS,Siapa Tahu Diundang Anies Check Sound

Sejak pembongkaran kafe-kafe pada Agustus 2021 silam, ada 26 KK warga Kampung Bayam, Tanjung Priok membangun bedeng menunggu kompensasi PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

"Kita cuman mengandalkan resume nominal yang Jakpro janjikan, sudah ada nominalnya bervariasi, ada yang Rp 12 juta, ada yang Rp 36 juta, ada yang Rp 98 juta, dan sebagainya," ungkapnya.

Supriyanto berharap keinginan mereka terwujud jelang rampungnya proyek JIS. Apalagi, selain 26 KK eks pemilik kafe, total ada sekitar 200-an jiwa yang bertahan dan butuh bantuan pemerintah.

Baca juga: Wagub Ariza Sebut Pemprov DKI akan Siapkan Tempat Tinggal Terbaik bagi Masyarakat Terdampak JIS

“Harapan saya, warga kafe yang masih menetap di samrel ini agar Jakpro merendah hati lah untuk membayar warga-warga yang belum terbayarkan,” kata Supriyanto.

Apalagi dengan jarak hanya 1 meter dari rel, warga dihantui kekhawatiran sewaktu-waktu saat kereta melintas. Ia pun mengaku sulit tidur nyenyak saat kereta melewati lokasi tersebut setiap harinya.

"Cuman mau gimana karena kita belum dapet ya, ya andalan kita cuma uang dari kompensasi warga kafe. Berharap banget itu," ungkapnya. 

Pemprov janji siapkan tempat relokasi

Keberadaan Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, akan memengaruhi warga di sekitarnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menggusur warga yang terdampak dari pembangunan JIS.

"Seperti yang sudah disampaikan, program dari pembangunan JIS itu tidak akan menggusur masyarakat," kata Ariza di Kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (22/1/2022).

Orang nomor dua di Ibu Kota itu menuturkan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan memberikan tempat tinggal yang layak bagi warga yang terdampak dari pembangunan stadion bertaraf internasional itu.

Baca juga: Dishub DKI Siapkan 3 Moda Transportasi untuk Warga Ibu Kota Datang ke JIS

Baca juga: Jakarta Banjir, Justin Sebut Anies Hanya Fokus Kegiatan Seremonial, Beautifikasi, atau Cek Sound JIS

Baca juga: Gilbert Minta Anies Baswedan Fokus Pengendalian Banjir dan Omicron Dibanding Urus Sound System JIS

"Kami akan siapkan tempat yang terbaik bagi masyarakat di sekitar JIS. Prosesnya akan kami lakukan secara baik, penuh persaudaraan, dan kemanusiaan," ujar Ariza.

Politisi Partai Gerinda itu menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak akan menggusur warga Kampung Bayam.

Lantaran, menurutnya semua adalah bagian dari Jakarta.

BERITA VIDEO: TEROWONGAN ZAMAN BELANDA Ditemukan Dekat Stasiun Bogor, Ada Bungker di Dalamnya!

"Kami tidak pernah menggusur-gusur warga. Apakah warga Jakarta maupun non warga Jakarta. Semua adalah keluarga besar. Semua adalah keluarga kita. Justru, kami akan berikan tempat yang terbaik bagi saudara-saudara kita. Dimanapun mereka berada," tutur Ariza.

Sebelumnya diketahui, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyoroti realisasi dari pembangunan Kampung Susun atau rumah susun Bayam di Jakarta Utara.

Menurutnya, rusun itu bukan untuk warga terdampak pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).

Menurut pria yang akrab disapa Pras itu, konsep awal Kampung Susun yang jadi andalan Gubernur Anies Baswedan untuk warga yang terdampak proyek pembangunan JIS.

Namun, pada kenyataannya ditempati orang luar yang tidak pernah tinggal di wilayah itu.

Pemprov DKI Jakarta memiliki program Community Action Plan (CAP).

Baca juga: KRONOLOGIS Terbongkarnya Suap dari Istri Bandar Narkoba,Kini Kapolres Medan dan Anak Buahnya Dicopot

Dengan kata lain, program ini untuk bertanya kepada warga konsep tempat tinggal seperti apa yang akan dibangun menggantikan tempat tinggal lamanya.

"Kalau ujung-ujungnya Kampung Susun Bayam untuk para pekerja pendukung JIS buat apa dilakukan CAP. Itu namanya menipu. Membohongi publik. Bilang saja dari awal warga Kampung Bayam digusur. Ganti juga istilah Kampung Susun Bayam," tutur Pras dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/1/2022).

Pras mendesak Gubernur Anies Baswedan untuk memberikan tempat tinggal yang layak bagi warga Kampung Bayam yang tergusur.

Mereka tidak boleh dibiarkan hidup susah dengan rumah kumuh di pinggir rel.

"Seringkali program Pemprov sekarang cuma bagus di kata-kata. Tapi kenyataannya buruk," ucap Pras.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved