Mengenal Vihara Tertua di Tangerang Selatan, Sejarah, Jejak dan Tradisi Hingga Sambut Imlek

Dilihat dari kondisinya, mungkin tak akan menyangka jika vihara ini sudah berusia 3 abad lebih atau 300 tahun lebih.

Warta Kota/ Rizki Amana
Halaman utama Vihara Karuna Jala Boen Hay Bio di kawasan Pasar Lama Serpong, Cilenggang, Kota Tangsel 

"Sudah dalam keadaan aman justru banyak pengungsi yang memilih tinggal di sini. Akhirnya banyak umat juga yang berlari ke sini dan mengungsi. Makin lama banyak orang, maka terus dibangun, dan berlanjut ke perkumpulan Boen Hay Bio," kata Tatang. 

Sejak kala itu material demi material sesuai kepercayaan etnis Tionghoa mulai diletakkan pada vihara itu dan menjadi bangunan ibadah bagi umatnya. 

Setelah cukup lama menjadi lokasi pengungsian bagi warga etnis Tionghoa, vihara tersebut dipilih menjadi lokasi perkumpulan Boen Hay Bio. 

Namun pada era kepemimpinan Presiden RI Soeharto, keberadaan perkumpulan etnis Tionghoa tersebut mulai terancam. 

Sebab, kala itu Soeharto mengaluarkan Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 1967 dengan kebijakan larangan tradisi keagamaan maupun adat istiadat etnis Tionghoa secara terbuka dan di depan publik. 

"Boey Han Bio itu klenteng atau leluhur yang menjadi kepercayaan, kalau vihara itu umat Buddha. Dulu Boen Hay ini berdiri di depan, terus jaman Soeharto kepercayaan itu mau dihilangkan, jadi alat kepercayaan Buddha yang kita ke depankan (klenteng)," kata Tatang. 

Dari masa ke masa, tepatnya pada era kepemimpinan Presiden RI Gus Dur, pemerintah mengeluarkan Inpres Nomor 6 Tahun 2000 yang isinya mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967.

Mulai saat itu etnis Tionghoa tak terkecuali di Vihara Karuna Jala Boen Hay Bio ini mulai kembali melangsungkan aktivitas kepercayaan dan ibadah serta kegiatan adat istiadatnya secara terbuka. 

"Jadi sekarang Boen Hay kembali dan didekatkan dengan sang Buddha. Jadi kelenteng dengan Boen Hay disatukan kembali," ucapnya. 

Baca juga: BPJamsostek Kebayoran Lama Lindungi Agen, Oranger dan Deliver PT Pos se-Jaksel dengan Layanan Pospay

Baca juga: Warga Perum Citra Swarna Karawang Resah Permukiman Sering Banjir dan Fasos Fasum Belum Dibangun

Sejak saat itu, vihara tersebut banyak dikunjungi warga etnis Tionghoa maupun individu pemeluk kepercayaan agama lain. 

Selain itu, kata Tatang, vihara ini masih memiliki satu kesatuan riwayat dengan dua vihara tertua yang terletak di Kota Tangerang. 

Menurutnya saudara tertuanya yakni Vihara Boen Tak Bio di Sukasari, Kota Tangerang, kemudian Vihara Boen San Bio di Pasar Baru, Kota Tangerang. 

"Sebenarnya Boen Hay Bio ini ada saudara. Di daerah Tangerang tertua ada Boen Tak Bio, itu paling tertua umurnya mungkin sudah 500 tahunan. Kedua Boen San Bio, dan yang bungsu ini Boen Hay Bio," papar Tatang. 

"Karena kalau ditarik kisahnya di Tangerang ini ke Boen Tak, Boen San, dan Boen Hay itu garisnya lurus kelihatan dari garis Kali Cisadane," pungkasnya. (riz)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved