Mardani Ali Sera Desak Ubedilah Badrun Dapat Perlindungan Usai Laporkan Dua Putra Jokowi ke KPK

PKS, kata Mardani, mengharapkan para whistleblower yang berani melaporkan dugaan korupsi, mendapatkan perlindungan.

TRIBUNNEWS/RIZKI SANDI SAPUTRA
Ubedilah Badrun, dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), melaporkan dua putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (10/1/2022). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mendesak dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun diberikan perlindungan, usai melaporkan dua putra Presiden Jokowi ke KPK.

PKS, kata Mardani, mengharapkan para whistleblower yang berani melaporkan dugaan korupsi, mendapatkan perlindungan.

Menurut Mardani, mereka juga harus mendapatkan benefit lain karena keberaniannya.

Baca juga: Meski Elektabilitas Masih Rendah, Airlangga Hartarto Diyakini Bakal Tetap Maju Jadi Capres 2024

"Karena salah satu yang PKS harapkan di revisi UU (KPK) itu whistleblower itu mendapatkan bukan hanya perlindungan."

"Tapi juga quote and quote ada benefit ekonomi bagi mereka yang berani menjadi whistleblower," kata Mardani dalam diskusi daring 'KPK Akankah Mengusut Potensi Korupsi Anak Penguasa?' Di akun YouTube Mardani Ali Sera,  dilihat pada Sabtu (15/1/2022).

Mardani mengapresiasi siapa pun orang yang berani menjadi whistleblower terkait kasus korupsi.

Baca juga: Laporkan ke Polisi, Ketua Jokowi Mania Mengaku Sudah Kasih Kesempatan Ubedilah Badrun Minta Maaf

Karena itu, dia mengharapkan KPK proaktif terhadap laporan atau pengaduan yang telah disampaikan oleh masyarakat.

"Saya apresiasi, siapapun dari pihak manapun, tidak hanya Ubedilah yang mau melaporkan kasus korupsi."

"Karena yang rusak korupsi itu bukan hanya pelaku korupsinya, tapi masyarakat," tuturnya.

Baca juga: Abdul Gafur Masud: Semoga Masyarakat PPU Tetap Semangat dan Selalu dalam Keberkahan Allah

Ia memprediksi akan banyak perlawanan terhadap Ubedilah Badrun usai pelaporan tersebut.

Namun, dia mengharapkan seluruh pihak tetap berani melawan korupsi.

"Karena akan banyak lika-likunya, karena para koruptor tidak tidur dan diam.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 14 Januari: Rekor Baru di 2022, Pasien Positif Tambah 850 Orang

"Ada fight back mereka menyerang balik dan lain-lainnya."

"Tapi ada sistem politik yang masih berantakan ini, para oligarki betul-betul berkuasa untuk melakukan agenda yang sangat orientasinya jangka pendek dan beberapa orang."

"Karena itu kita semua harus berani menggaungkan perang melawan korupsi," tegas Mardani.

Baca juga: Bupati Penajam Paser Utara Dibekuk KPK, Rencana Pembangunan Ibu Kota Negara Dipastikan Tak Terganggu

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved