Berita Jakarta

Ray Rangkuti: Posisi Pj Gubernur DKI Dianggap Lebih Bergengsi Dibanding Kasetpres

Posisi Pj Gubernur DKI Jakarta dianggap lebih bergengsi dibanding jabatan Kepala Sekretariat Kepresidenan yang dipegang Heru Budi Hartono.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Warta Kota/Zaki Ari Setiawan
Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan, posisi Pj Gubernur DKI juga sangat bergengsi karena sekarang saja menjadi pembahasan publik. Foto dok: Ray Rangkuti seusai menghadiri acara Evaluasi Pemilu 2019 untuk Menuju Pilkada Tangsel 2020 di Tangerang Selatan, Rabu (26/6/2019). 

Sebab pihak yang diizinkan mengubah bilangan APBD hanya Gubenur definitif bersama legislatif.

“APBD itu keputusan politik karena itu kan nanti berbentuk Perda. Memang nanti ada keputusan (regulasi soal APBD yang dikeluarkan Pj Gubernur), tetapi bilangan-bilangannya akan mengurut pada tahun-tahun sebelumnya atau tahun terakhir (Gubernur definitif) sebelumnya,” imbuhnya.

“UU atau Perda itu keputusan politik, jadi hanya insan politik yang boleh ambil keputusan itu dalam hal ini eksekutif dan legislatif,” lanjutnya.

Seperti diketahui, pimpinan DPRD DKI Jakarta setuju dengan Fraksi PDI Perjuangan mengenai sosok Heru Budi Hartono yang dianggap ideal menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.

Baca juga: Begini Kriteria Penjabat Pengganti Anies Versi PKS, Salah Satunya Harus Ngerti Janji Kampanye Anies

Sejak 2017 lalu sampai sekarang, Heru masih mengemban amanah sebagai Kepala Sekretariat Kepresidenan (Kasetpres).

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohammad Taufik menilai, Heru cukup paham dengan dinamika di Provinsi DKI Jakarta.

Sebelum diangkat Presiden Jokowi menjadi Kasetpres, Heru telah bertugas sebagai PNS di Jakarta sejak 1993 lalu.

Bahkan dia pernah menjadi pegawai eselon II-A dengan jabatan Wali Kota Administrasi Jakarta Utara dan Kepala Badan Pengelola Aset dan Keuangan Daerah (BPKAD) DKI Jakarta.

Baca juga: Legislator Puji Keberanian Anies Cabut Kepgub yang Sulitkan Warga Petamburan soal Kepemilikan Tanah

“Ya setuju (Heru) orang dia paham kan di Pemda DKI dari bawah, saya paham banget dia (karir) dari bawah, pernah Wali Kota, saya paham betul sepak terjangnya Pak Heru,” kata Taufik pada Jumat (7/1/2022).

Taufik yakin, Heru tidak perlu belajar lagi menjadi Pj Gubernur karena dia sudah paham tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) yang dimiliki.

Dia berharap, begitu Heru terpilih bisa segera mengeksekusi dan melanjutkan program-program Anies dan Ariza bagi masyarakat banyak.

Baca juga: Kewenangan PDI Perjuangan Dianggap Bakal Lebih Besar di Jakarta dengan Kehadiran Sosok Pj Gubernur

“Dia harus paham Jakarta, kalau nggak nanti mesti belajar. Jangan orang yang mesti belajarlah, jadi begitu dia menjabat bisa langsung running,” ucapnya. (faf)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved