Berita Nasional

Kemendagri Pantau Penerapan PPKM Mikro Sejumlah Lokasi Wisata di Jawa dan Bali selama Masa Nataru

Kegiatan tersebut guna menindaklanjuti Nota Dinas Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

Editor: Feryanto Hadi
Ist
Petugas mengecek suhu badan pengunjung lokasi wisata Gembira Loka, Yogyakarta sebagai bagian pencegahan penyebaran Covid-19 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri mengadakan Pemantauan Penerapan PPKM Mikro di Jawa dan Bali selama masa Natal dan tahun baru (Nataru).

Kegiatan tersebut guna menindaklanjuti Nota Dinas Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa No. 446/1611/SET tanggal 27 Desember 2021.

Pelaksanaan pengetatan terhadapan penerapan protokol kesehatan, terutama di daerah objek wisata yang berada di wilayah Jawa dan Bali dirasa perlu dilakukan pada momen ini.

Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Yusharto Huntoyungo, mengungkapkan, tim pemantau PPKM selain menurunkan tim pemantau dari Ditjen Bina Pemdes Kemendagri juga melibatkan balai, seperti Balai Yogyakarta, Balai Lampung dan Balai Malang.

Baca juga: Terbitkan SE, Tito Karnavian Minta Pemda Optimalkan Vaksin Covid-19 Merek Lain, Jangan Cuma Sinovac

"Beberapa wilayah yang dikunjungi oleh Tim Pemantau Ditjen Bina Pemdes dalam pelaksanaan pemantauan antara lain Jawa Barat, Bali dan Nusa Tenggara Barat," ujar Yusharto melalui keterangan persnya, Jumat (31/12/2021)

Tim pemantau Balai Lampung melaksanakan pantauannya di beberapa daerah wisata di Lampung, sementara Tim Pemantau Balai Yogyakarta melaksanakan pantauan ke Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, disusul oleh Tim Pemantau Balai Malang yang melaksanakan pantauan ke daerah Jawa Timur.

Tim pemantau Nusa Tenggara Barat melaporkan telah melaksanakan pemantauan ke Desa Wisata rumah adat Dusun Sade, Desa Sengkol Dusun Ende dan Pantai Pandanan desa Malaka.

Baca juga: Kemendagri: Pengaturan Dukcapil Turut Wujudkan Indonesia Yang Tertib, Adil dan Makmur

Pengunjung terlihat sepi dan mematuhi protokol Kesehatan dengan memakai masker dan mencuci tangan di tempat-tempat yang telah disediakan.

Lokasi wisata cukup besar dan luas memungkinkan pengunjung menyebar ke beberapa titik dan tidak bertumpuk di satu tempat.

Penerapan PPKM Mikro di Lokasi Desa Wisata rumah adat Dusun Sade dan Desa Sengkol Dusun Ende telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Sedikit catatan bagi Pantai Pandanan yang dilansir sepi di hari biasa namun masih ramai di hari libur, belum adanya petugas satgas covid dan penjaga pantai yang berjaga, dan belum memiliki jadwal buka tutup kawasan yang jelas," ujarnya

Dilanjutkan dengan Tim Pemantau Ditjen Bina Pemdes melaporkan pantauan dari Jawa Barat, tepatnya di Kawasan Wisata Sari Ater dan Floating Market Lembang.

Pada Kawasan wisata Sari Ater, selama PPKM NATARU disediakan occupancy 70% dari jumlah kamar Hotel dan Resort, dan jumlah pengunjung yang datang perhari yaitu 10% (100-200 orang di hari biasa), sementara penggunaan fasilitas kolam renang dibatasi untuk 150 orang, dan 24 orang untuk kapasitas kamar rendam.

Pada Kawasan wisata Floating Market, selama PPKM Nataru jumlah pengunjung yang datang mencapai 10% perhari (1500 orang) dimana biasanya mencapai 15.000 pengunjung.

Pihak manajemen mewajibkan pengunjung memiliki sertifikat vaksinasi covid-19, dan berusia diatas 12 tahun (atau didampingi oleh orang dewasa yang sudah vaksin minimal dosis pertama bagi anak dibawah usia 12 tahun).

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved