Muktamar NU

Said Aqil Siraj Jamin Tak Ada Pesantren dan Dai NU Terpapar Paham Radikal

Said Aqil mengatakan, PBNU memahami radikalisme disebabkan pemahaman keagamaan yang sempit dan kaku.

Istimewa
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj menjamin pesantren yang dimiliki Nahdlatul Ulama (NU) di seluruh Indonesia, tidak ada yang terpapar radikalisme. 

"Sejumlah negara mengapresiasi peran dan eksistensi NU dalam menjaga kedamaian dalam kebhinekaan, toleransi dalam keberagaman, keharmonisan, serta keutuhan bangsa-bangsa," paparnya.

Dalam konteks keindonesiaan, Said menyebut NU menjadi organisasi yang berperan penting dalam integrasi Islam dan negara.

Terbukti hingga kini, lanjutnya, NU berkomitmen menjaga eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan konsisten menjaga ideologi Pancasila, dan Undang-undang Dasar 1945.

Baca juga: Mayoritas Pemilih PDIP Pilih Ganjar, Wasekjen: Ketua Umum Sudah Keluarkan Surat untuk Tidak Komentar

"NU dengan konsisten menolak setiap kelompok mana pun yang hendak mengubah bentuk negara, baik negara agama maupun negara sekuler."

"NU mendukung pemerintah membubarkan organisasi yang berkeinginan mengusung khilafah di Indonesia."

"NU juga menilai bahwa gerakan 212 bukanlah kebangkitan Umat Islam, melainkan gerakan politik."

"Penggagasnya jelas memiliki tujuan dan motif politik mengatasnamakan Agama Islam," ucap Said Aqil. (Reza Deni)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved