Antisipasi Napi Kabur, Lapas Kelas IIA Bekasi Pasang Sensor Inframerah

Hensah mengatakan pemasangan sensor inframerah itu ditempatkan di titik-titik yang dianggap rawan

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Budi Sam Law Malau
Wartakotalive.com
Sejumlah petugas Lapas Kelas IIA Bekasi tengah melakukan simulasi cara pemadamkan api ketika terjadi kebakaran. Rabu (15/9/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI --  Meski pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) cukup ketat, namun masih saja ada beberapa kejadian warga binaan melarikan diri.

Seperti yang terjadi di Lapas Kelas I Tangerang beberapa waktu lalu.

Tentunya hal ini menjadi catatan penting untuk meningkatkan keamanan.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kaburnya warga binaan, Lapas Kelas IIA Bekasi, memasang pengamanan tambahan salah satunya yaitu dengan sensor inframerah.

Dimana dengan sensor tersebut, dapat mendeteksi pergerakan orang.

"Kita memasang tambahan peralatan keamanan baru, yang menggunakan infrared," kata Kalapas Kelas IIA Bekasi, Hensah, Selasa (14/12/2021).

Hensah mengatakan pemasangan sensor inframerah itu ditempatkan di titik-titik yang dianggap rawan, atau yang sulit terjangkau dari pengawasan petugas.

Baca juga: Senator Setuju Usul Ketua KPK Agar Presidential Threshold 0 Persen, Demi Berantas Korupsi

Baca juga: Kemenangan Taliban Potensi Jadi Morale Booster Teroris di Indonesia

Baca juga: Jawab Tantangan Kependudukan, Menkominfo: Pengembangan Smart City Jangkau DPSP

Sensor Inframerah itu bekerja mendeteksi pergerakan pada manusia dan narapidana yang berusaha melarikan diri.

"Ya jelas, itu tujuan utama kita (antisipasi narapidana kabur). Jadi sensor itu mendeteksi untuk pergerakan. Ini jangan sampai kejadian-kejadian pelarian. Jagan sampai narapidana kabur melalui tempat-tempat tersebut," katanya.

Selain memasang sensor infra merah, petugas lapas juga dengan rutin melakukan pengecekan secara rutin di seluruh lapas guna mengantisipasi adanya narapidana yang menjebol tembok.

"Jadi kalau untuk mengantisipasi seperti itu (jebol tembok) kita melakukan kontrol rutin juga. Selain dibantu dengan alat-alat ini, kontrol manual juga harus dan wajib dilakukan," ujarnya.

Baca juga: 3 Karangan Bunga dari Politisi PDIP Terpajang di Rumah Duka H Lulung

Baca juga: VIDEO : Penjelasan Dokter Kondisi Kesehatan Terakhir H. Lulung Sebelum Wafat

Baca juga: Cimory Latih 1000 Wanita Peternak Sapi Perah di Jabar Kelola Manajemen Bisnis Peternakan

Selain memasang pengamanan tambahan, Hensah mengaku juga rutin memberikan edukasi kepada para warga binaan saat terjadi kebakaran ataupun gempa bumi.

Bahkan Lapas Kelas IIA Bekasi juga dilengkapi dengan sistem panic button.

Sehingga dengan adanya sistem keamanan itu, maka ketika terjadi kebakaran, gempa bumi maka meminimalisir terjadinya korban yang melibatkan warga binaan yang berada di dalam lapas.

"Aplikasi ini merupakan terobosan dari kita, bisa menghubungkan ke instansi terdekat. Seperti kepolisian, TNI maupun pemadam kebakaran. Kalau adanya bencana alam, kita bisa menghubungi mereka dengan menggunakan aplikasi ini dengan cepat," ucapnya. (JOS)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved