Partai Politik
Tahun Depan Anas Urbaningrum Bebas dari Penjara, Bakal Gabung ke Partai Kebangkitan Nasional?
Gede mengatakan, Anas harus fokus pada apa yang dihadapinya. Tahun depan, Anas dipastikan bebas dari penjara.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Mantan Sekjen Partai Hanura I Gede Pasek Suardika dipilih sebagai ketua umum Partai Kebangkitan Nasional (PKN).
PKN diisi oleh sejumlah tokoh loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Lalu, apakah Anas akan ikut bersama para loyalisnya di PKN?
Baca juga: Dituduh Novel Baswedan Suka Berbohong Soal Raker KPK, Nurul Ghufron: Saya Maafkan
"Yang pasti saat membangun partai ini kami sudah meminta restu ke beliau," kata Gede melalui pesan singkat kepada Tribunnews, Sabtu (30/10/2021).
Gede mengatakan, Anas harus fokus pada apa yang dihadapinya. Tahun depan, Anas dipastikan bebas dari penjara.
"Doa restu dan masukan sudah hal.yang penting bagi kami. Kalau lebih lanjutnya kita lihat saja nanti."
Baca juga: Ditanya Megawati Kenapa Pilih Dirinya Jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN, Jokowi: Saya Maunya Ibu
"Nanti kita tunggu dari beliau saja."
"Saat ini teman-teman Mas AU yang bekerja keras babat alas dulu, agar partai ini bisa bergerak dan tumbuh dengan baik," beber Gede.
Daftar ke Kemenkumham
Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) bakal didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Senin (1/11/2021) hari ini.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum PKN terpilih Gede Pasek Suardika saat dikonfirmasi Tribunnews, Minggu (31/10/2021).
"Senin mungkin sekitar jam 11-an siang," kata Gede Pasek.
Baca juga: Kebijakan Baru Wajib Tes PCR, Lesgislator PKS: Pokoknya Kalau DPR Reses Ada Aja Kebijakan Baru
Gede Pasek mengatakan, Sekjen bersama tim bakal mendaftarkan PKN ke Kemenkumham.
"Iya rencananya Sekjen bersama tim mendaftarkan," ucapnya.
Sebelumnya, usai mundur dari Partai Hanura, I Gede Pasek Suardika (GPS) langsung dipercaya menggawangi partai politik baru bernama Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
Baca juga: Jokowi Berbahasa Sangat Sederhana, Jubir Presiden Juga Dinilai Harus Bisa Begitu
GPS diminta menakhodai partai yang banyak diikuti dan didirikan oleh para loyalis Anas
Urbaningrum (AU) ini.
Hal itu diungkapkan salah satu inisiator yang menjabat Sekjen PKN, Sri Mulyono.
"Sebenarnya begitu mendengar seringnya ide dan gagasan politiknya dihambat sehingga tidak bisa maksimal, kami sudah meminta GPS untuk keluar saja dan merintis dari nol dan lebih sehat," kata Sri Mulyono, Sabtu (30/10/2021).
Baca juga: Hengkang dari Hanura, Gede Pasek Dikabarkan Sedang Bikin Partai Baru, Bulan Depan Deklarasi
Namun, tambah Sri Mulyono, GPS menyatakan tidak enak meninggalkan Hanura, karena sudah kadung punya jalinan erat dengan banyak kader di daerah.
Menurut Sri Mulyono, sayang kemampuan dan pemikiran GPS yang mumpuni di bidang politik, tidak diberikan ruang berkreativitas.
Akhirnya dengan pertimbangan kalkulasi waktu dan kesiapan untuk penataan partai, GPS bersedia.
Baca juga: Ini Alasan Jokowi Pilih Carter Pesawat Garuda Kunjungi Tiga Negara, Salah Satunya Lebih Hemat
"Begitu bersedia, GPS meminta ide gagasan politik kebangsaan yang diimpikan bisa dijadikan tulang punggung perjuangan, maka lahirlah Partai Kebangkitan Nusantara," ungkap Sri.
Sri Mulyono menambahkan, dengan gerak cepat, para aktivis dan mantan anggota DPR dari FPD berkumpul menyiapkan prosesnya.
Kini, kata Sri Mulyono, partai yang dibangun dengan semangat gotong royong dan berdikari itu langsung menyelesaikan struktur pusat, dan mulai menyiapkan embrio di daerah.
Baca juga: ICW Nilai Niat Jaksa Agung Tuntut Hukuman Mati kepada Koruptor Cuma Jargon Politik
Bahkan, sekretariat partai ini juga memilih homebase di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Sementara, Bendahara Umum PKB Mirwan Amir alias Ucok, bangga bisa kembali bersama GPS dalam satu partai baru.
"Banyak teman eks Demokrat, Hanura, serta para aktivis PPI dan alumni Cipayung plus yang sudah tahu kapasitasnya, langsung meminta bergabung."
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 29 Oktober 2021: 683 Orang Positif, 681 Pasien Sembuh, 28 Meninggal
"Apalagi integritas politiknya tidak bisa diragukan lagi," kata Mirwan
Mirwan mengatakan, konsep dan gagasan politik kebangsaan GPS sangat pas dengan kebutuhan bangsa ini.
"Internalisasi dan penguatan Wawasan Nusantara menjadi bagian penting dari perjuangan politik PKN."
Baca juga: Harga Tes PCR Turun Jadi Rp 275 Ribu, Ketua JoMan: Siapa yang Tolak Keputusan Presiden Kita Tabrak
"Dia kuat banget konsep dan visi kebangsaan."
"Bahkan program perjuangan partai pun sudah diselesaikan GPS. Gercep (gerak cepat) banget," tutur Mirwan.
Ditargetkan, Desember ini sudah selesai 34 provinsi dan lanjut pembentukan pimcab di tingkat kabupaten kota.
Baca juga: Tahun Depan Pemerintah Suntik Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 5-11 Tahun, 3 Merek Ini Jadi Kandidat
"Kami senang semangat gotong royong dan berdikari sebagai landasan perjuangan PKN dengan cepat tumbuh pesat dan dipahami," ucap eks pimpinan Banggar DPR ini.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir menduga, Sekjen Gede Pasek Suardika mundur untuk membentuk partai politik baru.
Menurut Inas, Gede Pasek kini sedang menyiapkan deklarasi partai baru tersebut.
Baca juga: Kirim Surat kepada Oesman Sapta Odang, Sekjen Gede Pasek Suardika Mundur dari Partai Hanura
"Lagi persiapan bikin partai kan, ya ada partai baru, nanti cari saja nama partainya apa," ungkap Inas kepada wartawan, Jumat (29/10/2021).
Bahkan, lanjut Inas, ada beberapa kader Hanura lainnya yang bakal mengikuti Gede Pasek.
Inas tak menyebut siapa saja kader-kader yang dimaksud.
Baca juga: Megawati: Tak Ada Aturan PDIP Enggak Boleh Menang Terus, Tidak Ada yang Menghalangi
Dan menurut sepengetahuannya, partai baru tersebut bakal dideklarasikan bulan depan.
"Setahu saya dari beberapa kawan di Hanura yang mungkin juga mengikuti Pak Pasek ya, nanti akan bikin partai baru."
"Desember lah, setahu saya Desember mereka akan deklarasi," ungkapnya.
Baca juga: Izin Operasional Laboratorium Bakal Dicabut Jika Masih Terapkan Tarif PCR di Atas Harga Pemerintah
Tribunnews telah menghubungi Gede Pasek untuk mengonfirmasi pendirian partai baru tersebut, namun hingga kini Gede Pasek belum merespons.
Sebelumnya, I Gede Pasek Suardika mundur dari Partai Hanura dan melepas jabatan sekretaris jenderal (sekjen).
Hal itu ia sampaikan melalui surat pengunduran diri yang ia tanda tangani pada 28 Oktober 2021.
Baca juga: Golkar Ajak Mantan Kader Kembali ke Partai Pohon Beringin, NasDem: Untuk Kepentingan Siapa?
"Saya ingin menyampaikan pengunduran diri secara terbuka sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura."
"Dan surat resmi permohonan pengunduran diri sudah saya sampaikan kepada Ketua Umum."
"Surat resmi ini merupakan kelanjutan penyampaian secara lisan saya kepada Ketua Umum di waktu sebelumnya," kata Gede Pasek dalam surat, dikutip Tribunnews, Jumat (29/10/2021).
Baca juga: Selain Hapus Cuti Bersama Natal, Pemerintah Juga Larang ASN Ambil Cuti di Akhir Tahun
Dalam surat itu, Gede Pasek juga meminta maaf kepada seluruh pihak selama menjabat sebagai Sekjen Partai Hanura.
"Semoga perpisahan secara organisasi bukan berarti memisahkan silaturahim dalam kemanusiaan."
"Saya berdoa semoga Partai Hanura semakin berkembang dan maju," ucapnya.
Baca juga: Jawab Novel Baswedan, Dewan Pengawas KPK: Apa Kepentingan Dewas Lindungi Lili Pintauli Siregar?
Tribunnews mencoba menghubungi Gede Pasek untuk mengonfirmasi alasan dirinya mundur dari partai pimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) itu.
Namun, hingga kini belum ada respons dari Gede Pasek.
Gede Pasek menjabat Sekjen Partai Hanura sejak Januari 2020.
Mantan politikus Partai Demokrat itu dipercaya mendampingi OSO untuk masa bakti 2019-2024. (Reza Deni)