Situs BSSN Diretas, Wakil Ketua DPR: Apalagi Website Lembaga Lain

Akun Twitter @son1x777 melaporkan situs Pusmanas milik BSSN ini dilaporkan terkena deface. 

faktualnews.co
Situs Pusat Malware Nasional (Pusmanas) Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) diretas. 

"Kalau dalam regulasinya masih kurang, tentunya dengan kesepahaman dengan pihak pemerintah, DPR dan juga pihak lain kita akan buat regulasinya."

"Supaya bisa lebih mengamankan website-website atau hal-hal yang berbau siber di Indonesia," ucapnya.

Peretas Situs Setkab ABG

Bareskrim Polri menahan kedua tersangka peretas situs Setkab, Senin (9/8/2021).

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, ada dua tersangka yang terlibat dalam peretasan ini, yaitu BS (18) dan MLA (17). Keduanya adalah warga Sumatera Barat.

Ia menyampaikan, BS ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri.

Baca juga: Ganti ke Bentuk Digital, Kemenag Setop Terbitkan Kartu Nikah Fisik, Pasangan Lama Juga Bisa Urus

Sedangkan MLA kini dititipkan di Bapas anak Cipayung, Jakarta Timur.

"Saat ini BS diamankan di Bareskrim Polri, sedangkan ML dititipkan di Bapas anak di Cipayung Jakarta Timur," kata Ahmad dalam jumpa pers virtual, Senin (9/8/2021).

Ahmad menuturkan, motif kedua pelaku melakukan peretasan untuk memperoleh keuntungan ekonomi, dengan menjual script backdoor dari website.

Baca juga: PPKM Lanjut Atau Tidak? Mantan Direktur WHO: Kasus Kematian Naik 3 Kali Lipat

Total, 650 website dalam dan luar negeri diretas oleh kedua tersangka.

"Ini (script back door) yang menjadi target orang yang membutuhkan," jelasnya.

Direktur Siber Bareskrim Polri Brigjen Slamet Uliandi mengatakan, peretas situs Setkab diduga menjual script back door dari website ke forum internet.

Namun, Slamet tidak menjelaskan lebih lanjut ihwal berapa harga script back door dari website Setkab yang diperjualbelikan pelaku.

Yang jelas, diduga ada motif ekonomi di balik peretasan ini.

Baca juga: Rizieq Shihab Bebas Hari Ini, Kuasa Hukum Tak Menjemput karena Masih Ada Satu Kasus Belum Inkrah

"Diduga, motif peretasan untuk memperoleh keuntungan ekonomi dengan menjual script back door dari website," kata Slamet, Senin (9/8/2021).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved