Gulkarmat Jakarta Timur dan Tim Basarnas Masih Mencari Anak 13 Tahun yang Hanyut di Gorong-gorong

Ketua RT 09 RW 02, Heri, menceritakan bahwa sekitar pukul 18.30 WIB, tiga anak bermain mandi hujan di dekat gorong-gorong yang baru dibuat.

Namun dua teman korban berada di atas gorong-gorong, sedangkan korban berada di gorong-gorong untuk berenang.

"Ya namanya juga anak-anak, mungkin dia itu suka main air. Sebab, pada saat itu memang hujan deras, aliran air deras, dia terbawa hanyut," kata Heri.

Padahal, ujar Heri, kedua temannya sudah memperingatkan korban agar naik ke permukaan mengingat arus semakin deras.

Namun, korban tidak menghiraukan peringatan temannya dan terus berenang di gorong-gorong hingga terhanyut.

Ketika terbawa arus, kedua temannya sempat berusaha menolong korban, tapi tangan anak 13 tahun tersebut tidak sempat dipegang kedua temannya.

Setelah itu kedua temannya melapor kepada orangtua korban dan warga langsung melakukan pencarian.

Semua gorong-gorong dibuka bagian atasnya, tapi korban tidak ditemukan juga.

"Sudah clear, artinya dari TKP sampai ke Kali itu sudah disisir semuanya sampai empat kali penyisiran tidak ada, makanya sekarang di sisir sampai ke hulunya," ujar Heri.

Kebetulan, kata Heri, tinggi arus pada saat itu sekira 80 cm atau sepinggang orang dewasa.

Kali itu kini sudah surut, tapi jasad korban tidak juga ditemukan oleh tim Gulkarmat Jakarta Timur dan Basarnas.

"Kami dengan tim Basarnas bagaimana beliau itu apa langsung ke bawah atau dari atas ke bawah dulu, nanti bisa minta saran dari Basarnas," tuturnya.