Kudeta di Guinea

Update Kudeta di Guinea dan Profil Presiden Tiga Periode Alpha Conde, Dunia Mengecam Rakyat Senang?

Kemiskinan dan korupsi, plus keinginan berkuasa 3 periode Presiden Alpha Conde membuat rakyat Guinea dilaporkan tertekan. Kudeta pun bikin senang

Twitter
Presiden Guinea Alpha Conde diantara tentara yang mengkudetanya. Tentara yang mengkudeta Alpha Conde pimpinan Kolonel Mamady Doumbouya (kanan). Kudeta dikecam dunia, namun rakyat tampak senang. 

Unit pasukan khusus dipimpin oleh mantan perwira legiuner asing Prancis, Kolonel Mamady Doumbouya, mengatakan di televisi pemerintah pada hari Minggu bahwa "kemiskinan dan korupsi endemik" telah mendorong pasukannya untuk mencopot Conde dari jabatannya.

Kudeta yang tampaknya telah mendapat kecaman dari beberapa sekutu terkuat Guinea.

PBB dengan cepat mengecam pengambilalihan itu, sedang Negara-negara Uni Afrika maupun blok regional Afrika Barat telah mengancam sanksi.

Dalam sebuah pernyataan semalam, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa kekerasan dan tindakan ekstra-konstitusional dapat mengikis prospek Guinea untuk stabilitas dan kemakmuran.

Baca juga: KPI Ancam Beri Sanksi 2 TV Swasta yang Hadirkan Saipul Jamil Sebagai Bintang Tamu Setelah Dibebaskan

"Tindakan ini dapat membatasi kemampuan Amerika Serikat dan mitra internasional Guinea lainnya untuk mendukung negara itu," kata pernyataan itu.

Namun para ahli regional mengatakan bahwa tidak seperti di Mali yang terkurung daratan di mana tetangga dan mitra dapat menekan junta di sana setelah kudeta, pengaruh militer di Guinea dapat dibatasi karena tidak terkurung daratan, juga karena bukan anggota Afrika Barat.

Meskipun kekayaan mineral telah mendorong pertumbuhan ekonomi selama pemerintahan Conde, hanya sedikit warga yang mendapat manfaat secara signifikan, berkontribusi pada frustrasi yang terpendam di antara jutaan pemuda pengangguran.

“Meski ada jam malam, markas pengawal kepresidenan Conde dijarah oleh orang-orang yang membawa beras, kaleng minyak, AC, dan kasur,” kata seorang koresponden Reuters.

Baca juga: MS Merasa Kecewa dengan KPI, Pelaku Perundungan Tidak Diberi Sanksi Tegas

Profil Alpha Conde

Alpha Conde lahir 4 Maret 1938 (83 tahun). Ia adalah seorang politikus Guinea yang menjadi Presiden Guinea dari Desember 2010 hingga September 2021.

Dia menghabiskan puluhan tahun menentang suksesi rezim di Guinea, gagal mencalonkan diri melawan Presiden Lansana Conte dalam pemilihan presiden 1993 dan 1998 dan memimpin Reli Rakyat Guinea (RPG), sebuah partai oposisi.

Berdiri lagi dalam pemilihan presiden 2010, Conde terpilih sebagai presiden dalam pemungutan suara putaran kedua.

Ketika dia menjabat pada bulan Desember itu, dia menjadi presiden pertama yang dipilih secara bebas dalam sejarah negara itu.

Conde terpilih kembali pada tahun 2015 dengan sekitar 58% suara,  dan lagi pada tahun 2020 dengan 59,5%.

Baca juga: Tak Kapok, Dalam Sehari Kafe Holywings 2 Kali Tepergok Langgar PPKM Level 3

Penipuan suara diduga terjadi pada pemilu 2020.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved