Vaksinasi Covid19
Kasus Vaksin Kosong di Pluit Berujung Damai, Korban Maafkan Tersangka dan Cabut Laporan
Korban yang disuntik vaksin Covid-19 kosong, sudah memaafkan EO, relawan vaksinatir yang menjadi tersangka.
Penulis: Desy Selviany |
WARTAKOTALIVE, PENJARINGAN - Kasus vaksin kosong di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, berakhir damai.
Korban yang disuntik vaksin Covid-19 kosong, sudah memaafkan EO, relawan vaksinatir yang menjadi tersangka.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Guruh Arif Darmawan mengatakan, kasus vaksin kosong di Pluit dinyatakan selesai.
Baca juga: DAFTAR Terbaru 201 Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan Membara
"Tadi malem sudah terjadi mediasi antara pihak penyelenggara, terlapor, hingga korban."
"Hasilnya sudah ada kesepakatan damai," tutur Guruh saat dikonfirmasi, Rabu (11/8/2021).
Kata Guruh, pihak korban menyadari pelaku sudah meminta maaf akan kelalaiannya.
Baca juga: KISAH Kepala Puskesmas Kembangan Lawan Stigma Saat Perangi Covid-19, Pernah Dicap Virus Bergerak
Kemudian dari korban juga sudah menyadari bahwa suntikan vaksin kosong itu merupakan ketidaksengajaan, karena relawan tersebut lelah memvaksin 599 orang.
Sehingga semua pihak sepakat untuk saling berdamai.
Korban juga sudah menarik laporan kepolisian dan berjanji tidak akan menuntut pelaku.
Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Ciduk Terduga Pembunuh Wanita yang Jenazahnya Dibungkus Kardus di Cakung
"Apalagi sudah ada mediasi di antara ketiganya," jelasnya.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, EO, vaksinator yang menyuntikkan vaksin kosong di Sekolah IPEKA Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara dan videonya viral, mengaku sudah menyuntikkan vaksin Covid-19 ratusan kali sebelum kejadian.
“Hari itu saya vaksin 599 orang, saya minta maaf,” ucap EO, saat konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (10/8/2021).
EO yang tidak kuasa menahan tangis itu juga mengaku siap dengan proses hukum yang akan dijalani, setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suntik vaksin kosong tersebut.
Baca juga: Ganti ke Bentuk Digital, Kemenag Setop Terbitkan Kartu Nikah Fisik, Pasangan Lama Juga Bisa Urus
“Saya akan mengikuti segala proses, akan saya jalani. Saya mohon maaf,” ucapnya.
EO juga meminta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan yang dibuat akibat kelalaiannya telah melakukan suntik vaksin kosong.
“Saya juga minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah keresahan oleh kejadian ini,” ucapnya.
Baca juga: Studi Kemenkes: Dua Dosis Vaksin Sinovac 95 Persen Sanggup Cegah Kematian Lansia Akibat Covid-19
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, perbuatan EO tersebut akibat kelalaian, karena sebelumnya yang bersangkutan telah menyuntikkan vaksin dalam jumlah banyak.
“Jelas ya. Jadi kelalaiannya, berawal memang bahwa yang bersangkutan hari itu dia sudah 599 (suntikan)."
"Dia merasa bahwa dia memang lalai dan dia tidak memeriksa lagi. Itu yang dia sampaikan,” jelasnya.
Menangis Histeris
EO, vaksinator yang menyuntikkan vaksin Covid-19 kosong di Sekolah IPEKA Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara, meminta maaf atas kelalaiannya.
Ucapan permintaan maaf tersebut diungkapkan EO sembari menangis histeris, saat konferensi pers yang digelar di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (10/8/2021).
EO diberi kesempatan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, berbicara di depan awak media.
Baca juga: Sempat Pulih Setelah Diretas, Laman Setkab Dibobol Lagi, Kini Ditutup untuk Pemulihan Keamanan
Seketika itu, EO tidak kuasa untuk menahan tangisnya.
“Saya mohon maaf, terlebih terutama kepada orang tua dan anak yang saya telah vaksin,” ucap EO, sembari mengusap air matanya.
EO mengaku tidak ada niat menyuntikkan vaksin kosong kepada peserta berinisial BLP itu.
Baca juga: Motif Ekonomi Jadi Alasan Dua Remaja Sumatera Barat Retas Website Sekretariat Kabinet
Menurut EO, apa yang dilakukannya murni hasil dari kelalaian saat menjadi vaksinator.
“Saya mohon maaf sebesar-besarnya, saya tidak ada niat apa pun,” kata EO sambil menangis.
“Saya murni hanya ingin membantu menjadi relawan memberikan vaksin,” sambung EO, yang berusaha dikuatkan oleh Polwan di sampingnya, karena terus menangis.
Baca juga: PPKM Lanjut Atau Tidak? Mantan Direktur WHO: Kasus Kematian Naik 3 Kali Lipat
Polisi menetapkan EO, vaksinator yang menyuntikkan vaksin kosong di Sekolah IPEKA Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara, sebagai tersangka.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, EO dianggap lalai karena menyuntikkan vaksin kosong terhadap peserta vaksinasi, BLP, Jumat (6/8/2021) silam.
Kasus tersebut bermula dari video yang viral di media sosial, yang merekam tindakan EO saat menyuntikkan vaksin.
Baca juga: Juliari Batubara Minta Maaf kepada Jokowi dan PDIP, Mengaku Cuma Lalai Tak Awasi Ketat Anak Buah
EO menyuntikkan jarum kosong ke lengan kiri BLP.
"Sempat divideokan orang tuanya (BLP) sendiri atau ibunya sendiri," katanya, Selasa (10/8/2021).
Setelah itu, aparat kepolisian kemudian melakukan penyelidikan dengan mendatangi sekolah tempat vaksinasi, dan mengamankan vaksinator berinisial EO yang ada dalam video viral tersebut.
Baca juga: Polisi Tahan Dua ABG Tersangka Peretas Situs Setkab, BS di Rutan Bareskrim, MLA di Bapas Cipayung
"Ini adalah tenaga kesehatan yang pada saat itu melakukan penyuntikan, yang sesuai ada di video viral tersebut," sambung Yusri.
EO dianggap lalai karena menyuntikkan vaksin kosong terhadap peserta, dan disangkakan telah melanggar Pasal 14 UU 4/1984 tentang wabah penyakit menular.
"Ancamannya 1 tahun penjara. Ini masih berproses," ungkap Yusri.
Baca juga: Terbitkan Permenkes 23/2021, Budi Gunadi Sadikin Hapus Vaksinasi Gotong Royong Berbayar
Sementara, barang bukti yang disita dari kasus tersebut di antaranya satu botol vial vaksin, satu syringe atau suntikan, alat pelindung diri, hingga sepasang sarung tangan.
Sebelumnya, video yang menunjukkan seorang tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin di lengan remaja pria, viral di media sosial.
Penyuntikan vaksin itu disebut-sebut dalam keadaan kosong.
Baca juga: Situs Diretas ABG, Setkab Gandeng BSSN, BIN, dan Polri untuk Kuatkan Keamanan Website
Dalam video berdurasi 15 detik tersebut, jarum suntik yang ditancapkan ke lengan remaja pria yang mengenakan kaus putih dengan celana pendek hitam itu, tidak ada vaksinnya.
Informasi itu ditambah dengan keterangan dalam video, penyuntikan vaksin kosong tersebut terjadi di Sekolah IPK Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/8/2021) silam.
"Teman cucu saya vaksin di Sekolah IPK Pluit Timur. Tgl. 6/8/21."
Baca juga: 4 Dai Polri Terbaik Diterjunkan ke Lumbung Simpatisan Teroris MIT Poso, Dakwah dari Masjid ke Masjid
"Jam 12.30 suntik vaksin, suntik kosong."
"Setelah protes dan cuma say sorry, dan suntik kembali. Hati-hati agar dapat diperhatikan."
"Sebarkan agar suster tersebut diproses," begitu narasi dalam video yang beredar tersebut. (*)