CPNS 2021

Bakal Muncul di SKD CPNS 2021, Ini Rangkuman Lengkap Soal Tentang Integritas ASN

SKD CPNS memiliki keragaman soal yang luar biasa. Pelamar CPNS 2021 harus membiasakan diri dengan berbagai bentuk soal.

Istimewa
Ini rangkuman lengkap soal CPNS tentang integritas ASN. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tes SKD CPNS 2021 akan segera digelar mulai akhir Agustus 2021. 

Pelaksanaan tes SKD CPNS 2021 akan berlangsung mulai 25 Agustus 2021 sampai 4 Oktober 2021. 

tes SKD CPNS terdiri dari 110 soal. 

Sebanyak 30 soal tentang tes wawasan kebangsaan atau TWK. 

Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 6 Agustus 2021: Suntikan Pertama 49.391.058, Dosis Kedua 22.891.824 Orang

Lalu 35 soal tentang tes intelegensia umum atau TIU. 

Jenis terakhir adalah tes karakteristik pribadi sebanyak 45 soal. 

Salah satu bentuk soal yang akan ke luar di TWK SKD CPNS 2021 adalah tentang integritas ASN. 

Inilah rangkuman lengkap soal CPNS tentang integritas ASN : 

1. Dalam pengambilan sumpah bagi ASN, Pancasila ditempatkan sebagai apa?

Dalam pengambilan sumpah ASN, Pancasila ditempatkan sebagai pandangan hidup sehingga dalam praktik penyelenggaraan negara para ASN dapat memiliki wawasan hidup bangsa, hakikat, nilai, dan moralitas untuk membangun karakter. 

2. Apa definisi integritas? 

Integritas adalah kesesuai antara hati, ucapan, dan tindakan seseorang. 

Baca juga: Jadi Mitra Binaan Pertamina, Ibu dan Anak Ini Kembangkan Bisnis Kue Kering Berbahan Cokelat

3. Apa fungsi kode etik bagi ASN? 

Untuk mengatur dan membentuk ASN dalam menjalankan kewenangan serta kewajiban agar sesuai dengan jabatan yang diemban. 

4. Sebutkan sifat norma dan etika ASN dalam filosofi Pancasila? 

Administrative, organisasional, dan manajerial. 

5. Sebutkan dua aspek untuk melihat baik dan buruk perilaku seorang penyelenggara negara dalam mengalami tugas dan kewenangan ?

Integritas dan komitmen. 

Baca juga: Karutan Kelas I Depok Kini Dibui, Arman Depari: Kalau Tidak Ditangkap bisa Pengaruhi Pegawai Lainnya

6. Sebutkan cara membangun SDM agar memiliki integritas tinggi? 

- promosi jabatan

- mutasi jabatan

- rekrutmen

- prestasi kinerja

7. Apa manfaat survei integritas pegawai? 

Selain untuk mengetahui kinerja pegawai dan institusi secara internal atau eksternal, survei integritas adalah menjadi bahan evaluasi kinerja untuk menghindari indikasi tindakan korupsi. 

Baca juga: VIDEO RSUD Kota Tangerang Kembali Buka Pelayanan Pasien Umum Mulai 9 Agustus

INI CARA HAFALKAN NILAI-NILAI ANTI KORUPSI

Sementara itu, soal mengenai integritas pasti muncul di TWK SKD CPNS 2021.

Salah satunya menyangkut anti korupsi, yakni nilai-nilai anti korupsi. 

Pelamar CPNS 2021 harus benar-benar memahami nilai-nilai antikorupsi ini. 

Inilah rangkuman lengkap nilai-nilai antikorupsi dan cara menghafalkannya agar tidak mudah lupa. 

Baca juga: Anies Baswedan Targetkan Vaksinasi Dosis Ketiga Bagi 124.000 Tenaga Kesehatan Rampung Agustus 2021

Total ada sembilan nilai anti korupsi, yakni :

- Jujur,

- Disiplin,

- Tanggung jawab,

- Mandiri,

- Sederhana

 - Kerja keras

- Peduli

- Adil

- Berani

Baca juga: Akhirnya Nenek 10 Cucu Ini Dapat Vaksin Melalui Vaksinasi Merdeka. Mursiti: Pernah Gagal Tiga Kali

Dari sembilan nilai itu, dibagi lagi ke dalam tiga konsep nilai anti korupsi, yakni nilai inti, etos kerja, dan nilai sikap. 

Lalu, yang mana nilai?

Mana nilai etos kerja? 

Mana nilai sikap? 

Nilai inti, yakni Jujur, disiplin, tanggung jawab. 

Agar mudah dihafalkan, sebut saja nilai inti ini adalah JUDITAJA (Jujur, disiplin, tanggung jawab).

Nilai etos kerja, yakni mandiri, sederhana, dan kerja keras. 

Agar mudah dihafalkan, sebut saja MANDERAS (mandiri, sederhana, kerja keras). 

Sedangkan nilai sikap, sebut saja PEDILBER atau peduli, adil, dan berani. 

Baca juga: Aplikasi Peduli Lindunginya Bermasalah, Driver Ojol Ini Nyaris Putus Asa Saat Masuk ke Lippo Mal

RANGKUMAN LENGKAP SOAL INTEGRITAS

Pertanyaan tentang integritas pasti muncul di SKD CPNS 2021.

Pelamar CPNS 2021 harus benar-benar memahami tentang integritas. 

Inilah daftar pertanyaan rangkuman lengkap soal CPNS menyangkut integritas yang mungkin muncul di SKD CPNS 2021 : 

Baca juga: Tyas Mirasih Digugat Cerai Raiden Soedjono, Sidang Perdana Digelar di Pengadilan 16 Agustus 2021

1. Sebutkan 9 nilai pokok integritas? 

- Jujur

- Peduli

- Mandiri

- disiplin

- tanggung jawab 

- kerja keras 

- sederhana

- adil 

- berani

Baca juga: Jawaban Universitas Mercu Buana Terkait 15 Dosen yang Dipecat Tanpa Pesangon

2. Sebutkan 3 aspek anti korupsi? 

- inti

- sikap

- etos kerja

3. Sebutkan 3 dimensi utama konsep integritas? 

- Dimensi Kejujuran : aspek empati, tidak menuduh, dan rendah hati

- Dimensi konsistensi : konsisten dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan

- Dimensi keberanian : Berani menyampaikan kebenaran secara terbuka dan penuh percaya diri. 

Baca juga: Jawaban Universitas Mercu Buana Terkait 15 Dosen yang Dipecat Tanpa Pesangon

DAFTAR PESERTA GUGUR TAK LAYAK SANGGAH 

Hasil seleksi administrasi sudah dapat dilihat para pelamar CPNS 2021

Mereka yang dianggap tidak memenuhi syarat (TMS) diberi kesempatan mengajukan sanggah mulai 4 Agustus sampai dengan 6 Agustus 2021. 

BKN akan mengumumkan hasil sanggah pada 8 Agustus 2021. 

Namun, tidak semua  pelamar CPNS 2021 yang gugur di administrasi layak mengajukan sanggah hasil administrasi. 

Baca juga: Harga Jual Lautaro Martinez Merosot Tajam, Penyebabnya Terkait Klausul di Inter Milan Ini

Akun resmi instagram BKN @bkngoidofficial, menyampaikan masa sanggah hasil verifikasi administrasi bukan untuk menyanggah kesalahan pelamar. 

Masa sanggah bukan diperuntukkan bagi pelamar CPNS 2021 yang gugur untuk memperbaiki kesalahan karena ketidaktelitian pelamar CPNS 2021

Sanggah hanya diperuntukkan bagi pelamar CPNS 2021 yang digugurkan padahal dia sudah memenuhi segalanya sesuai syarat, atau dia digugurkan karena diduga ada kesalahan panitia. 

Nah, oleh karena itulah, inilah daftar pelamar CPNS 2021 gugur di administrasi yang tak layak ajukan sanggah : 

1. Tidak memenuhi syarat (TMS) karena memakai satu materai untuk dua dokumen. 

2. Salah foto baik tidak memakai latar belakang merah maupun memakai jas padahal sudah disebut syarat pakaian di pas foto. 

3. Kesalahan dalam kualifikasi pendidikan.

4. Scan ijazah dan transkrip nilai tidak jelas. 

5. Tidak mengupload bukti akreditasi. 

6. Salah format surat lamaran. 

Baca juga: Dapat Hibah Vaksin dari Inggris, Menlu: Pemerintah Akan Terus Kerja Keras Bangun Hubungan Bilateral

GAMBARAN HASIL SKOR SKD CPNS

Jika kalian bersaing di formasi jabatan padat pelamar di CPNS 2021, maka belajar giat sebab skor-skor mereka yang nantinya lolos SKD bisa jadi sangat mengejutkan. 

Skor pelamar SKD CPNS 2021 di formasi jabatan padat pelamar bisa jadi akan diisi oleh mereka yang mampu memperoleh skor di atas 400. 

Salah satu gambarannya ada di SKD Calon Taruna Akademi Ilmu Pemasyarakatan , beberapa waktu. 

Nilai passing grade Taruna Sekolah Kedinasan diketahui sedikit di bawah passing grade CPNS 2021. 

Baca juga: Lindungi Bangunan Cagar Budaya, Pemprov DKI Keluarkan Rekomendasi Pemugaran Gereja Imanuel

Namun, dari 700 peserta yang lolos sebagai calon taruna Akademi Ilmu Pemasyarakatan, seluruhnya memiliki skor SKD di atas 400. 

Artinya, hal serupa juga sangat mungkin terjadi di SKD CPNS 2021 terutama untuk formasi jabatan padat pelamar. 

Oleh karena itu Pelamar CPNS 2021 harus memiliki mental agak berbeda dengan peserta CPNS 2021

Tahun 2019 lalu, dengan skor 350 - 380 seorang peserta sudah lolos dari SKD dan mengikuti SKB. 

Namun, tidak di SKD CPNS 2021

Persaingan skor SKD tampaknya akan berada di atas skor 350 untuk melenggang ke tes SKB. 

Baca juga: Anies Baswedan Beri Bukti Vaksin Covid-19 Ampuh, Begini Datanya

Hal ini merupakan efek dari ditingkatkannya passing grade TKP menjadi 166 atau melonjak 40 poin dari tahun 2019 lalu yang hanya 126. 

Penaikkan skor TKP itu juga diikuti dengan bertambah banyaknya soal TKP, dari 40 soal menjadi 45 soal. 

Oleh karena itulah skor SKD 350 tidak lagi termasuk skor besar. 

Dengan nilai TWK 90, TIU 90, dan TKP 166 saja, peserta CPNS 2021 sudah bisa memperoleh skor 146. 

Hal ini juga mengartikan bahwa persaingan skor di SKD CPNS 2021 akan jauh lebih besar ketimbang SKD CPNS 2019. 

Bukan tidak mungkin akan banyak peserta SKD CPNS 2021 memperoleh skor SKD di atas 400. 

Sebagai contoh seperti ini, jika tahun 2019 lalu seorang peserta SKD mendapat total skor 405, maka di tahun 2019 ini total skor peserta tersebut yang setara dengan tahun 2019 adalah 464. 

Begitu juga jika seorang peserta pada tahun 2019 lalu mendapat skor 320, maka tahun 2021 ini seharusnya ia bisa mencapai skor 380.

Sehingga kemungkinan nantinya skor SKD di angka 350, 360, bahkan 370 tidak tergolong skor yang tinggi seperti tahun 2019 lalu. 

Baca juga: Lowongan Kerja di Brain Academy Mulai dari Office Boy hingga Brand Manager, Simak Syaratnya

 

MINIMAL JUMLAH BENAR AGAR LOLOS PASSING GRADE

Passing grade SKD CPNS 2021 resmi ditingkatkan oleh Kemenpan RB.

Hal itu terungkap dalam konferensi pers BKN pada Kamis 29 Juli 2021. 

Passing grade yang ditingkatkan adalah di formasi umum untuk TKP, yakni 166 atau meningkat cukup tajam ketimbang tahun 2019 lalu yang hanya 126. 

Namun, peningkatan angka passing grade TKP ini diimbangi dengan jumlah soal yang bertambah sebanyak 10 soal ketimbang tahun sebelumnya.

Baca juga: Lolos ke Perempat Final, Anthony Sinisuka Ginting Bakal Tetap Fokus Saat Melawan Anders Antonsen

Sedangkan untuk TIU dan TWK masing-masing tetap di angka 80 dan 65. 

Lalu berapah jumlah soal benar yang harus didapat agar lulus SKD CPNS

Untuk TWK, minimal peserta harus bisa menjawab benar 13 soal. 

Sedangkan untuk TIU, minimal harus menjawab benar sebanyak 17 soal. 

Baca juga: Bikin Resah Masyarakat, Seleb TikTok Juy Putri Akui Semua Kesalahannya di Depan Publik

Nah, lalu apa saja kisi-kisi TKP SKD CPNS.  

1. Pelayanan Publik

Mampu menampilkan perilaku keramahtamahan dalam bekerja yang efektif agar bisa memenuhi kebutuhan dan kepuasan orang lain sesuai dengan tugas dan wewenang yang dimiliki. 

2. Jejaring Kerja

Mampu membangun dan membina hubungan, bekerjasama, berbagi informasi, dan berkolaborasi dengan orang lain secara efektif. 

3. Sosial Budaya

Mampu beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam masyarakat majemuk, terdiri atas beragama agama, suku, budaya, dan lainnya. 

Baca juga: Nino Dapat Ponsel Bukti Pembunuhan Roy, Ini Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini, Kamis 29 Juli 2021

4. TIK

Mampu memanfaatkan teknologi informasi secara efektif untuk meningkatkan kinerjanya. 

5. Profesionalisme

Mampu melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan tuntutan jabatan. 

6. Anti Radikalisme

Menjaring informasi dari individu tentang pengetahuan terhadap anti radikalisme , kecenderungan bersikap, dan bertindak saat menanggapi stimulus dengan beberapa alternatif yang sesuai. 

Ya, itulah bentuk-bentuk soal TKP SKD CPNS 2021 dan apa yang diharapkan pembuat soal. 

Sehingga para pelamar CPNS 2021 hanya tinggal mencari jawaban yang paling sesuai dengan apa yang diharapkan pembuat soal. 

RANGKUMAN LENGKAP SOAL CPNS DIMENSI PANCASILA

Apa itu dimensi realitas Pancasila? 

Apa itu dimensi idealisme Pancasila? 

Apa itu dimensi fleksibilitas Pancasila? 

Pelamar CPNS 2021 wajib paham betul mengenai dimensi Pancasila karena selalu muncul di setiap TWK SKD CPNS. 

Baca juga: Pemprov DKI Kini Wajibkan Pengunjung dan Karyawan Warteg Divaksin Covid-19

Oleh karena itu, soal serupa juga kemungkinan besar muncul di SKD CPNS 2021

Inilah rangkuman lengkap soal CPNS tentang dimensi Pancasila. 

Dimensi Pancasila diketahui ada tiga, yakni : 

1. Dimensi Realitas

Adaptasi nilai-nilai yang dijalankan dalam kehidupan nyata. 

2. Dimensi Idealisme

Pencerminan ideologi yang harus mampu memberikan harapan dan cita-cita kepada masyarakat. 

Baca juga: 2 Dosis Vaksin Sinovac Mampu Turunkan Risiko Kematian Akibat Covid-19 Hingga 98 Persen

3. Dimensi Fleksibilitas

Mencerminkan atau menggambarkan kemampuan suatu ideologi untuk memengaruhi dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. 

PASSING GRADE CPNS 2021

Sementara itu, BKN juga baru saja mengumumkan passing grade CPNS 2021

Untuk formasi umum, passing grade nya, yakni TWK 65, TIU 80, dan TKP 166. 

Untuk formasi disabilitas, TWK 65, TIU 60, dan TKP 166. 

Untuk formasi cumlaude, TWK 65, TIU 85, dan TKP 166. 

Untuk formasi Putra/putri Papua/Papua Barat, TWK 65, TIU 60, dan TKP 166. 

SOAL CPNS RADIKALISME

Apa saja tahap-tahap dalam radikalisasi? 

Pertanyaan seperti di atas sangat mungkin ke luar di dalam SKD CPNS 2021

Nah, lalu apa jawabannya. 

Dikutip dari buruhmigran.or.id,  menurut Direktur Deradikalisasi BNPT, Prof. Dr. Irfan Idris, tahapan radikalisasi adalah pra-radikalisasi, identifikasi diri, indoktrinasi, dan jihadisasi.

Baca juga: Vaksin Keliling di RPTRA Amanah Terkendala, Banyak Warga Ambil Nomor Antrean Tapi Tidak Hadir

Pra-radikalisasi merupakan kehidupan sebelum terjadi radikalisasi.

Identifikasi diri adalah individu mulai mengidentifikasi diri ke arah radikalisme.

Indoktrinasi adalah kondisi dimana individu mulai mengintensifkan dan memfokuskan kepercayaannya. Hal ini bisa dilakukan melalui pertemuan langsung (offline), maupun tidak langsung atau melalui media (online).

Tahap terakhir adalah Jihadisasi, yaitu mulai mengambil tindakan atas keyakinannya seperti melalui aksi kekerasan ekstrim seperti melakukan teror.

Selain itu, masih banyak soal-soal lain menyangkut radikalisme.

Oleh karena itu para pelamar CPNS 2021 harus memahami betul berbagai hal menyangkut radikalisme. 

Mari kita mulai daftar soal CPNS menyangkut radikalisme : 

Baca juga: Sugiarto Sukamuljo Selalu Beri Semangat dan Harus Sendirian Saat Menyaksikan Marcus/Kevin Bertanding

1. Apa pengertian radikalisme? 

Radikalisme adalah suatu keinginan pada perubahan yang menentang keseluruhan yaitu struktur dasar dan fundamental. Yang secara politik diarahkan pada setiap gerakan atau tindakan yang ingin mengubah sistem
dari akarnya.

Tindakan radikalisme yang menginginkan perubahan dengan cara tindak kekerasan, kekejaman oleh seseorangan atau golongan sebagai usaha untuk mencapai suatu tujuan terutama tujuan tentang politik. Tujuannya untuk mengusung perubahan tapi tindakan seperti ini menggunakan kekerasan dan terror yang sangat merugikan orang lain.

2. Ciri-ciri orang terpapar radikalisme?

Dikutip dari buruhmigran.or.id,  Prof. Dr. Irfan Idris, Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), ada proses tersendiri seseorang mengalami perubahan dari seseorang yang radikalis, ekstrimis, hingga menjadi teroris.

Menurut Irfan, Radikalisme mengalami perubahan secara total dan bersifat drastis. Radikalisme menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada, ciri-cirinya adalah mereka intoleran atau tidak memiliki toleransi pada golongan yang memiliki pemahaman berbeda di luar golongan mereka, mereka juga cenderung fanatik, eksklusif dan tidak segan menggunakan cara-cara anarkis.  

Baca juga: Perempuan Paruh Baya Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Kamar Mandi, Besar Dugaan Kena Serangan Jantung

3. Apa definisi terorisme? 

Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan. (Sumber: UU Nomor 5 Tahun 2018)

4. Apa itu ekstrimisme? 

Dikutip dari buruhmigran.id, menurut Merriam-Webster Dictionary, ekstremisme secara harfiah artinya “kualitas atau keadaan yang menjadi ekstrem” atau “advokasi ukuran atau pandangan ekstrim”.

Saat ini, istilah tersebut banyak dipakai dalam esensi politik atau agama, yang merujuk kepada ideologi yang dianggap (oleh yang menggunakan istilah ini atau beberapa orang yang mematuhi konsensus sosial) berada jauh di luar sikap masyarakat pada umumnya. Namun, ekstremisme juga dipakai dalam diskursus ekonomi.

Menurut Dr. Alex P. Schmid (2014), kelompok ekstrimis merupakan kelompok yang menganut paham kekerasan ekstrim atau ekstrimisme. dibandingkan radikalis, ekstrimis cenderung berpikiran tertutup, tidak bertoleransi, anti-demokrasi dan bisa menghalalkan segala cara, termasuk penipuan, untuk mencapai tujuan mereka. Kelompok ekstrimis juga berpikiran tertutup. Kelompok ini berbeda dengan kelompok radikalis, kelompok yang menganut paham radikal atau radikalisme. (“Radicalisation, De-Radicalisation, Counter-Radicalisation: A Conceptual Discussion and Literature Review”, 2014: h. 56)

Baca juga: Yurike Prastika Sering Pamer Tubuh Seksi di Akun Medsos Supaya Dapat Banyak Likes dari Followers

5. Apa itu radikalisasi? 

Menurut Dr. Alex P. Schmid (2013), radikalisasi adalah proses dimana Individu atau kelompok yang berubah dan memiliki kecenderungan menentang dialog dan kompromi dengan pihak yang berbeda; mereka memilih jalan konfrontasi dan konflik.

Pilihan ini disertai oleh dukungan terhadap, antara lain : 

(i) penggunaan tekanan dan strategi memaksa (coersion) dengan jalan kekerasan atau non-kekerasan,

(ii) legitimasi atau dukungan terhadap berbagai bentuk kekerasan, selain terorisme, untuk mewujudkan tujuanya yang dianggap mulia, dan

(iii) pada ujungnya bisa berlanjut ke level tertinggi dalam bentuk kekerasasan ekstrim atau terorisme.

Proses ini biasanya diikuti oleh kecenderungan penguatan ideologi yang menjauh dari arus utama (mainstream) dan mengarah kepada titik ekstrim yang didasari oleh cara pandang dikotomis dan keyakinan bahwa kemapanan sistem yang ada tidak lagi bisa menjadi jalan bagi terjadinya perubahan yang diinginkan.

Baca juga: Kembali Beraktivitas di Pasar Koja Baru, Ari dan Toni Sudah Menyiapkan Surat Vaksinasi

6. Bagaimana cara menangkal radikalisme? 

- Dikutip dari lipi.go.id,  Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Adab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra mengatakan cara untuk menangkal munculnya radikalisme harus dimulai dari keluarga.

"Tanggung jawab semua, dimulai dari keluarga untuk menghormati perbedaan agama hingga budaya yang sangat majemuk," kata Azyumardi Azra usai menerima LIPI Sarwono Award, Rabu malam.

- Pola pengasuhan di rumah dilakukan dengan se-demokratis mungkin. 

- Penguatan Pancasila.

- Menerapkan pembelajaran di sekolah di mana anak dirangsang untuk berpikir kritis.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved