PPKM Darurat

Dampak PPKM Level 4 Diperpanjang, Para Pedagang Pasar Anyar Tangerang Menurun Drastis

Dampak perpanjangan PPKM Level 4, membuat para pedagang di Pasar Anyar Tangerang mengalami penurunan omzet drastis

Wartakotalive/Gilbert Sem Sandro
Suasana Pasar Anyar Tangerang pada hari perpanjangan PPKM Level 4 yang kedua kalinya tampak sepi dari pelanggan. 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Para pedagang dipasar tradisional turut mengeluhkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat -PPKM Level 4 yang kembali diperpanjang pemerintah hingga 2 Agustus 2021.

Salah satunya ialah Fediali pedagang sayuran di Pasar Anyar Tangerang.

Fedi mengeluhkan kebijakan pemerintah memperpanjang masa PPKM, karena akan semakin membuat pendapatannya menurun.

Fedi yang dalam sehari menghasilkan omzet penjualan sekira Rp 4 hingga 5 juta, kini hanya bisa mendapat satu juta perhari saja. 

"Sebelum masa PPKM, pendapatan perhari bisa Rp 4-5 juta sekarang bisa menghasilkan Rp 1,5 juta saja sudah sangat bersyukur," ujar Fediali saat diwawancarai Wartakotalive.com di Pasar Anyar, Tangerang, Senin(26/7/2021).

Baca juga: Akibat PPKM Darurat Masyarakat Antre di Toko Emas Menjual Perhiasan untuk Bertahan Hidup

Menurut Fedi, penurunan pelanggan tersebut disebabkan karena, banyak pengusaha rumah makan seperti warteg dan kafe yang memilih tidak berjualan selama masa PPKM.

Suasana Pasar Anyar Tangerang pada hari perpanjangan PPKM Level 4 yang kedua kalinya tampak sepi dari pelanggan.
Suasana Pasar Anyar Tangerang pada hari perpanjangan PPKM Level 4 yang kedua kalinya tampak sepi dari pelanggan. (Wartakotalive/Gilbert Sem Sandro)

Selain itu, kebijakan yang diterapkan pengelola pasar yang mewajibkan pedagang untuk berjualan diatas pukul 15.00 WIB juga cukup mempengaruhi penghasilan Fedi tiap harinya.

"Seperti pengusaha kafe, banyak yang memilih tutup karena jam operasional hanya berlaku 2 jam, dari pukul 18.00-20.00 WIB. Daripada cuma berjualan sebentar, mereka lebih memilih untuk tidak berjualan," kata Fediali.

Untuk mengantisipasi penurunan pelanggan, Fedi kini mengurangi stok daganganya. Sebab barang yang diperdagangkan Fedi seperti sayur dan cabai tidak bisa bertahan lama.

"Saya kan jualan sayur-sayuran, harus segae sayurnya saat dijual. Kalau sayurnya diliat enggak segar, mana ada pelanggan yang mau beli," tuturnya.

Hal senada juga di keluhkan oleh Zubaedah, pedagang ayam potong di Pasar Anyar Tangerang. 

Dalam sehari, Zubaedah biasa menyediakan 300 ayam potong untuk dijual.

Namun, selama masa kebijakan PPKM yang sudah berjalan hampir satu bulan, kini Zubaedah hanya menjajakan 60 ayam potong saja dalam seharinya.

"Sebelum PPKM biasa saya sedian 300 potong, sekarang hanya 60 potong ayam saja yang saya jual, itu juga belum tentu habis setiap hari," jelas Zubaedah.

Baca juga: Pasar Tanah Abang Kembali Buka Setelah Sempat Tutup Saat PPKM Darurat

Lebih lanjut Zubaedah mengharapkan, agar pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia saat ini lekas berlalu. Agar, para pedagang pasar seperti dirinya, bisa kembali mendapat penghasilan normal seperti sedia kala.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved