Virus Corona
Luhut: Saya Sedih Orang Terlalu Gampang Mengkritik, Kamu Tak Tahu Betapa Sulitnya Atasi Keadaan Ini
Luhut menerka, mungkin masyarakat berpikir yang penting sudah pakai masker, tanpa berpikir lebih jauh betapa berbahayanya Covid-19 varian Delta.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan perasaan yang melatarbelakangi permintaan maafnya soal penanganan pandemi Covid-19.
"Sekarang dalam keadaan seperti ini saya punya tanggung jawab lagi, tidak gampang."
"Orang pikir kan sederhana saja. Orang kan juga ada tanggung jawab moral dari saya."
Baca juga: WHO Hapus Azitromisin dan Oseltamivir dari Daftar Obat Covid-19, Kemenkes: Masih Aman Digunakan
"Kok belum bisa dihentikan ini? Walaupun saya paham tidak bisa sesederhana itu menghentikannya. Tapi tetap saja ada kegalauan itu," ungkap koordinator PPKM darurat itu, dalam acara yang disiarkan di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (20/7/2021).
Luhut mengungkapkan usianya yang sudah tidak muda lagi, membuatnya terkadang terkenang dengan pengalamannya di militer, saat harus bertugas memimpin pasukan dalam operasi di Timor-Timur.
Kenangan pahit kehilangan prajurit yang dipimpinnya tersebut dalam hitungan hari, juga membuatnya merasa bertanggung jawab moral atas korban-korban Covid-19 yang telah wafat.
Baca juga: KPK Sempat Apresiasi Aksi Penembakan Laser ke Gedung tapi Kini Melapor ke Polisi, Greenpeace Bingung
Dalam penanganan pandemi Covid-19 di masa PPKM darurat ini, Luhut pun mengaku kerap sedih atas pandangan-pandangan yang menggampangkan penanganan Covid-19, khususnya varian Delta yang lebih mudah menyebar dan lebih mematikan.
"Sekarang ini kalau saya lihat orang terlalu menggampangkan mengkritik, itu saya sedih saja."
"Kamu tidak tahu betapa sulitnya mengatasi keadaan ini."
Baca juga: Jokowi: Kunci Keluar dari Pandemi Cuma Ada Dua, Mempercepat Vaksinasi dan Disiplin Pakai Masker
"Tidak ada satu negara di dunia pun," ucap Luhut.
Melihat cuplikan tayangan warga yang berkerumun meski menggunakan masker, ia pun mencoba menerka betapa sederhana masyarakat Indonesia dalam berpikir.
Luhut menerka, mungkin masyarakat berpikir yang penting sudah pakai masker, tanpa berpikir lebih jauh betapa berbahayanya Covid-19 varian Delta.
Baca juga: PPKM Darurat Diperpanjang Atau Tidak? Legislator PKB: Serba Salah
"Itu sebenarnya kesedihan saya melihat ini," ungkapnya.
Luhut mengaku sudah berusaha keras menangani lonjakan kasus Covid-19 yang sedang melanda Indonesia saat ini.
Ia pun menceritakan bagaimana para stafnya yang masih muda di kantornya, memutar otak siang malam dengan hati, untuk mengubah situasi menjadi lebih baik.
Baca juga: Soal PPKM Darurat, Pemerintah Diminta Jangan Bertaruh dengan Kesehatan Masyarakat
Luhut pun mengatakan telah mendengarkan banyak epidemiolog atau guru besar ilmu kedokteran di sejumlah kampus, karena merasa itu bukan bidangnya.
Tidak hanya itu, Luhut pun mendengar bagaimana jeritan pedagang-pedagang kaki lima, pedagang warung, dan sebagainya.
"Ayah saya kan sopir bus Sibualbuali (di Sumatera Utara), jadi saya tahu juga."
Baca juga: Dua Minggu Lebih PPKM Darurat, Target Pemerintah Turunkan Mobilitas Warga Hingga 50% Tak Tercapai
"Saya bukan anaknya orang kaya. Bapak saya itu sopir."
"Jadi saya katakan saya bisa merasakan itu semua, tapi kan ada namanya dalam bahasa militer kemampuan dan batas kemampuan."
"Saya lihat ada juga batas kemampuan itu kita bisa berbuat, yaitu alam ini, yaitu yang namanya Tuhan itu."
Baca juga: BESOK BST Kota Bekasi Cair! Ini Jadwalnya
"Adanya Tuhan itu. Kalau semua bisa kita selesaikan, ya tidak ada dong Tuhan itu," beber Luhut.
Meski mengaku tidak sampai menangis, Luhut juga merasa sedih di kala ada pihak-pihak tertentu yang justru mempolitisasi situasi saat ini.
Menurutnya, penangan pandemi Covid-19 adalah masalah kemanusiaan yang tidak boleh dipermainkan.
Baca juga: Asosiasi Serikat Pekerja: Jangan Perpanjang PPKM Darurat, Kecuali Berikan Bantuan Pangan yang Cukup
"Ini kemanusiaan. It's from the bottom of my heart. Ini humanity."
"Masalah kemanusiaan yang tidak boleh kita main-main. Jangan dipolitisasi," tegas Luhut.
Sebelumnya, Luhut meminta maaf soal penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang belum sempurna.
Baca juga: Perintahkan Polisi Jangan Arogan Terapkan PPKM Darurat, Kabareskrim: Contoh Solo
Hal itu dia katakan dalam konferensi pers daring bersama sejumlah menteri dan wakil menteri.
"Sebagai koordinator PPKM Jawa dan Bali, dari lubuk hati yang paling dalam, saya ingin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jika dalam penanganan PPKM Jawa-Bali ini belum optimal," ucap Luhut, Sabtu (17/7/2021).
Dirinya berjanji akan terus bekerja keras bersama para menteri lainnya, untuk memastikan penyebaran Covid-19 varian delta bisa diturunkan, dan juga bantuan sosial bisa tersalurkan.
Baca juga: Bakal Tindak Tegas Penyebar Hoaks Penanganan Covid-19, Kabareskrim: Jangan Sampai Masyarakat Bingung
Luhut juga meminta agar masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan selama periode PPKM darurat.
"Serta mengikuti program vaksinasi yang dijalankan pemerintah selama periode PPKM ini," pintanya.
Ke depan, Luhut memastikan akan meningkatkan target vaksinasi untuk Bulan Agustus, yang mana target terkini yakni 1 juta vaksinasi.
Baca juga: Partai Demokrat: Urusan Covid-19 Jangan Bermanuver dengan Angka-angka, Ini Menyangkut Nyawa!
"Akan kita targetkan 1,5 juta per hari pada bulan depan."
"Bapak Presiden juga sudah memberikan penekanan kepada para menteri, untuk memastikan berbagai program bantuan sosial bisa diterima oleh masyarakat miskin, dan kelompok masyarakat yang berhak, dan ini adalah prioritas Bapak Presiden," paparnya. (*)