Virus Corona
Jokowi: PPKM Darurat Diperpanjang Atau Tidak? Putuskan dengan Pikiran Jernih, Jangan Sampai Keliru
Menurut Jokowi, PPKM darurat menjadi hal yang sangat sensitif bagi masyarakat, sehingga keputusan soal itu harus tepat dan jangan sampai keliru.
Kemudian, hati-hati dalam menurunkan mobility index, mengenai penyekatan dan penanganan terhadap masyarakat, terhadap pedagang, PKL, toko.
Saya minta kepada Polri dan juga nanti Mendagri kepada daerah, agar jangan keras dan kasar. Tegas dan santun.
Sambil sosialisasi, memberikan ajakan-ajakan sambil bagi beras, itu mungkin bisa sampai malahan pesannya.
Saya kira peristiwa-peristiwa yang ada di Sulawesi Selatan misalnya, Satpol PP memukul pemilik warung apalagi ibu-ibu, ini untuk rakyat menjadi memanaskan suasana.
Kemudian yang kelima, yang berkaitan dengan bansos. Saya minta jangan sampai terlambat, baik itu PKH, baik itu BLT Desa, baik itu Bantuan Sosial Tunai (BST) jangan ada yang terlambat.
Dan yang paling penting lagi adalah bantuan beras, bantuan sembako, minggu ini harus keluar.
Percepat, betul-betul ini dipercepat. Saya minta Kabulog dan utamanya Mensos, jangan ragu-ragu.
Karena prinsipnya adalah yang paling penting kita ini enggak nyuri, enggak ngambil.
Prosedurnya, tolong dampingi BPKP, termasuk dalam hal ini pemberian obat-obatan gratis.
Obat, suplemen, vitamin gratis kepada rakyat. Ini sangat diapresiasi, tetapi jumlahnya sangat-sangat kurang.
Tadi malam saya ke kampung, hampir semuanya senang dan minta obat itu.
Ini tolong karena kemarin rencananya tahapan pertama 300 (ribu), tahapan kedua 300 (ribu), berarti hanya 600.000.
Saya minta Bu Menteri Keuangan ini disiapkan paling tidak di atas 2 juta paket.
Kan enggak mahal 2 juta kali 63.000 kalau yang paket pertama, paket keduanya 200.000, saya kira kan bukan.. bukan anggaran yang gede lah, tetapi rakyat merasa tenang karena memiliki barangnya.
Karena sekarang ini banyak ke apotek, banyak lari ke (Pasar) Pramuka, barangnya aja enggak ada.
Yang keenam, yang berkaitan dengan komunikasi publik itu yang menimbulkan optimisme, yang menimbulkan ketenangan.
Karena terus terang saja, masyarakat ini khawatir mengenai Covid-19 yang naik terus, kemudian kematian tinggi, kemudian juga yang berkaitan dengan urusan makan, urusan perut ini hati-hati.
Jangan sampai di antara kita ini tidak sensitif terhadap hal-hal seperti ini.
Jangan sampai masyarakat frustrasi gara-gara kesalahan-kesalahan kita dalam berkomunikasi, kesalahan-kesalahan kita dalam menjalankan sebuah policy.
Yang ketujuh, yang berkaitan dengan Iduladha. Saya betul-betul minta agar dikomunikasikan dengan baik.
Ini mungkin Bapak Wapres bisa membantu dalam hal ini, Pak Menteri Agama bisa mengomunikasikan ke bawah, sehingga perayaan hari raya Iduladha betul-betul bisa lebih khidmat, tetapi semuanya bisa menjaga protokol kesehatan.
Kemudian yang terakhir. Ini pertanyaan dari masyarakat sekarang ini adalah, satu yang penting yang perlu kita jawab: PPKM Darurat ini akan diperpanjang tidak?
Kalau mau diperpanjang, sampai kapan? Ini betul-betul hal yang sangat sensitif, harus diputuskan dengan sebuah pemikiran yang jernih, jangan sampai keliru.
Saya rasa itu mungkin yang bisa saya sampaikan.
Terima kasih. (*)