Virus Corona
Jokowi: PPKM Darurat Diperpanjang Atau Tidak? Putuskan dengan Pikiran Jernih, Jangan Sampai Keliru
Menurut Jokowi, PPKM darurat menjadi hal yang sangat sensitif bagi masyarakat, sehingga keputusan soal itu harus tepat dan jangan sampai keliru.
Tadi pagi saya ke pabrik, ke industri PT Aneka Gas Industri.
Saya banyak mendapat informasi dari sana, bahwa sebetulnya masih banyak pabrik-pabrik yang bisa ditambah kapasitasnya.
Ada juga pabrik yang off yang bisa itu bisa di-on-kan, tetapi membutuhkan pembiayaan.
Ini tolong juga dicarikan solusinya, karena apapun kita memang harus menyiapkan diri apabila betul-betul ada lonjakan dan kebutuhan oksigen bisa terpenuhi.
Dari sini sebetulnya dari dalam negeri sebetulnya kalau kita gerakkan semuanya, cukup.
Saya kira juga, tolong dilihat ini yang berkaitan dengan industri-industri BUMN, ini saya kira bisa membantu, karena dari situ bisa juga keluar oksigen.
Krakatau Steel misalnya, pabrik-pabrik pupuk kita, industri petrokimia kita, semuanya bisa ikut membantu.
Kemudian yang ketiga yang berkaitan dengan mobility index, mobilitas manusia.
Kita telah melakukan penyekatan-penyekatan. Tapi kalau saya lihat malam, juga pagi tadi saya ke Pulogadung tadi, saya lihat masih cukup ramai.
Tadi malam saya ke kampung juga ramai banget. Artinya, penyekatan ini mungkin perlu kita evaluasi.
Apakah efektif juga menurunkan kasus? Karena ini yang terkena sekarang ini banyak yang di keluarga-keluarga. Atau ada strategi lain yang mungkin bisa kita intervensikan ke sana.
Sekali lagi, tolong ada kajian yang lebih detail mengenai penyekatan ini.
Karena menurut saya kuncinya itu sekarang memang justru, karena klasternya sudah masuk ke keluarga, kuncinya itu justru adalah urusan memakai masker.
Kedisiplinan protokol kesehatan, memakai masker terutama.
Sehingga, seperti yang saya minta sejak awal, BNPB bekerja keras betul urusan yang berkaitan memberi masker, kampanye masker. Yang saya lihat sampai saat ini, belum.