Berita Nasional
Puja-puji Megawati Soekarnoputri kepada Presiden Mega demi Gelar Profesor Kehormatan
Megawati Sorkarnoputri akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Kepemimpinan Strategis Pada Masa Kritis"
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri padaJumat (11/6) akan menerima gelar Profesor Kehormatan ilmu pertahanan bidang kepemimpinan strategik dari Universitas Pertahanan pada.
Hal ini diketahui dari selebaran undangan penganugerahan yang beredar di grup Whatsapp dan media sosial twitter.
Penyerahan gelar Profesor Kehormatan itu bakal dilaksanakan di Aula Merah Putih, Unhan, Kawasan IPSC Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/6) pukul 13.30 WIB sampai dengan 15.00 WIB.
Berdasarkan undangan tersebut, Ketua Umum PDIP itu akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Kepemimpinan Strategis Pada Masa Kritis"
Baca juga: Dimodali Pria Tajir dari Jakarta, Petani Ganja di Brebes Dapat Upah Rp100 Ribu untuk Satu Pot
Baca juga: Pemerintah Berencana Pajaki Sembako, Mardani: Langkah Panik Akibat Utang Menggunung
Namun, sejumlah kritik muncul di media sosial.
Dalam papernya yang beredar, Megawati dianggap terlalu memuji dirinya sendiri ketika menjadi presiden Republik Indonesia.
Salah satunya dengan memaparkan keberhasilan-keberhasilan dirinya ketika menjadi seorang presiden.
Dikutip dari Kontan, bagian abstrak dalam paper Megawati tertulis:
Pada 1997 - 1998, Indonesia menghadapi berbagai macam krisis yang menimbulkan gejolak dan mengubah jalannya sejarah bangsa ini. Dimulai dari krisis ekonomi nasional, dan berlanjut pada munculnya berbagai bentuk ancaman, seperti konflik etnis dan agama, serta maraknya separatisme dan terorisme.
Krisis multidimensi tersebut berpotensi menghantar Indonesia pada perpecahan dan dicap sebagai negara gagal. Penelitian ini bertujuan untuk memberi pemahaman tentang hubungan antara krisis multidimensi dan kepemimpinan presiden pada kurun waktu tahun 2001 hingga 2004.
Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dipakai untuk menggali tacit knowledge dari pengambil keputusan tertinggi saat itu, yang tidak lain adalah Presiden Republik Indonesia kelima Megawati Soekarnoputri.
Penelitian ini menggunakan kerangka teori Byman dan Pollack (2001) sebagai pisau analisis dengan metode penelitian kualitatif. H
asil temuan penelitian yang diperoleh antara lain, walaupun dalam masa pemerintahan yang relatif singkat, kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri berhasil mengatasi sebagian besar krisis multidimensi yang dihadapi oleh Indonesia saat itu.
Kebijakan strategis di bidang ekonomi, politik, hukum, sosial, dan lingkungan diambil dengan landasan pemikiran yang inovatif, melalui berbagai upaya dialog, perundingan, pembuatan program, pengesahan peraturan perundang-undangan, hingga pemberlakuan operasi militer demi menjaga kedaulatan dan keamanan Negara Indonesia.
Dampak dari berbagai kebijakan tersebut masih bisa dirasakan hingga saat ini, seperti pemilihan umum secara langsung, otonomi daerah, meletakkan fondasi pembangunan kemaritiman. Keberhasilan tersebut menjadi landasan yang kokoh bagi presiden selanjutnya untuk melanjutkan program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat di Indonesia.
