Berita Nasional

Puja-puji Megawati Soekarnoputri kepada Presiden Mega demi Gelar Profesor Kehormatan

Megawati Sorkarnoputri akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Kepemimpinan Strategis Pada Masa Kritis"

Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Ichwan Chasani
Megawati Soekarnoputri 

Salah  satu  kontribusi penelitian  ini  adalah  mengeksplisitkan  aspek-aspek  yang  melatarbelakangi  pengambilan  keputusan strategis  pada era 2001-2004, yang  diharapkan  bisa  berguna  bagi  perkembangan  ilmu  pengetahuan dan saran praktis dalam rangka  proses penyusunan perencanaan  dan kebijakan  strategis pembangunan, baik pada tataran suatu negara maupun global.

Baca juga: Hadir di Peringatan 100 Tahun Soeharto, Anies Teladani Ketenangan dan Jiwa Besar Almarhum Pak Harto

Baca juga: Sederet Harta Kekayaan Megawati Soekarnoputri, Total Rp 215 M, 29 Tanah, 15 Kendaraan, Ini Daftarnya

Sekjen PDI Perjuangan bangga

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP)  yang juga mahasiswa doktoral Universitas Pertahanan Hasto Kristiyanto mengapresiasi rencana Universitas Pertahanan RI (Unhan) mengukuhkan gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) untuk Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri. 

Menurut Hasto, di bawah kepemimpinan Megawati, Indonesia bisa menghadapi krisis multidimensi yang pada akhirnya bisa bangkit dan mendapat kepercayaan baik dari dalam maupun luar negeri. 

"Kepemimpinan Ibu Megawati sangat kuat dan penuh tanggung jawab terhadap masa depan bangsa. Ibu Megawati diakui mampu membawa Indonesia keluar dari krisis multidimensi dan mendapat pengakuan dari dalam dan luar negeri. Selain itu, kepemimpinan Bu Mega juga menghadirkan rekonsiliasi nasional, tidak ada dendam terhadap masa lalu, dan melarang untuk menghujat Pak Harto karena kesadaran pentingnya melihat masa depan. Atas kiprah kepemimpinannya selama ini, Ibu Megawati tercatat telah menerima sembilan gelar Doktor Honoris Causa dari dalam dan luar negeri,” papar Hasto, dalam keterangannya, Selasa (8/6/2021). 

Melalui keputusan Megawati saat di pemerintahan melahirkan sejumlah lembaga/institusi negara antara lain Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, Komisi Pemberantasan Korupsi dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). 

"Ibu Megawati telah meletakkan pondasi yang kuat bagi tata negara dan tata pemerintahan dengan tradisi demokrasi yang baik. Pemilu dibawah kepemimpinan Beliau, anggaran sangat efektif dan dikenal sangat demokratis,” ucap Hasto. 

Hasto melanjutkan, Megawati memimpin PDIP di era Orde Baru yang penuh penindasan yang puncaknya peristiwa 27 Juli 1996. Saat ini Megawati membawa PDIP menjadi partai pemenang pemilu dan berhasil mengantarkan kadernya Jokowi menjadi presiden dua periode. 

"Kami meyakini rencana Unhan memberi gelar profesor kehormatan kepada Ibu Megawati tidaklah mendadak tapi telah melakukan kajian sejak lama termasuk berbagai karya ilmiah dan pidato Ibu Megawati baik di dalam maupun di luar negeri," beber Hasto. 

Hasto mengatakan Megawati juga memiliki peran yang unik dalam upaya mendamaikan konflik di semenanjung Korea. Megawati selama diterima dengan baik oleh kedua pemimpin kedua negara tersebut. 

"Ibu Megawati sering diundang di forum-forum internasional menjadi pembicara kunci. Kehadiran beliau di forum internasional dan gelar doktor kehormatan yang diberi merupakan bukti pengakuan akademik dalam kepemimpinan strategik," tambah Hasto. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved