Bantuan Sosial

Berkali-kali Risma Mohon Maaf Tak Bisa Ungkap Penekan Dirinya Terkait 21 Juta Data Ganda Bansos

Heboh temuan 21 juta dana ganda penerima bansos menjadi bahasan hangat di DPR. Mensos Risma didesak ungkap data, Risma berulang kali mohon maaf

Istimewa/Kemensos RI
Ilustrasi Menteri Sosial RI Tri Rismaharini langsung menyapa penyintas gempa begitu tiba di Malang, Jawa Timur, Minggu (11/4) dini hari. Kini Risma mengakui adanya data ganda 21 juta penerima dana Bansos termasuk penekan dirinya agar tak membongkarnya kasus itu 

WARTAKOTALIVE.COM, SENAYAN -- Heboh temuan 21 juta dana ganda penerima bansos menjadi bahasan hangat di DPR.

Sejumlah anggota Komisi VIII DPR mencecar Mensos Tri Rismaharini untuk mengungkapkan data temuan yang dianggap penyimpangan tersebut.

Saat Risma menyebut ada yang menekannya, para Anggota DPR makin keras dengan desakannya.

Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama jajaran Kementerian Sosial dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, Kamis (3/6/2021).
Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama jajaran Kementerian Sosial dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, Kamis (3/6/2021). (KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)

Persisnya mendesak Risma agar membuka pihak-pihak yang menekan dirinya terkait 21 juta dana ganda penerima bansos.

Baca juga: Risma Luruskan Bantuan yang Bikin Bupati Alor Marahi Staf Kemensos, Bukan Bantuan PKH tapi Bencana

Baca juga: Marahi Staf Kemensos dan Risma, PDIP Langsung Cabut Dukungan Terhadap Bupati Alor Amon Djobo

Namun berkali-kali Risma meminta maaf tak bisa memenuhi desakan anggota DPR untuk mengungkapkan para penekan dirinya.

"Ah, saya mohon maaf kalau memang itu saya mohon maaf," kata Risma.

Seperti diketahui, Menteri Sosial Tri Rismaharini didesak untuk menjelaskan temuan 21 juta data ganda penerima bantuan sosial (bansos) saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, Kamis (3/6/2021).

Awalnya, anggota Komisi VIII DPR Jefry Romdonny meminta Risma menjelaskan rencana menidurkan 21 juta data ganda itu, sebelum membahas anggaran Kementerian Sosial 2022.

Baca juga: Persoalan Dana Haji Jadi Isu Liar, Adhie Massardi Usulkan Libatkan Akuntan Publik Independen

"Ini mungkin kami perlu penjelasan, sebenarnya bagaimana. Jadi rasanya kalau yang 21 juta ini masih belum jelas, saya rasa kita belum bisa membahas mengenai anggaran," kata Jefry dalam rapat, Kamis (3/6/2021).

Sementara itu, anggota Komisi VIII DPR Rudi Hartono menambahkan, Risma juga perlu menjelaskan karena permasalahan data tersebut sudah terjadi sejak 10 tahun yang lalu atau tepatnya pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Bu Menteri, saya ingin bertanya dan ingin memberi masukan. Pertama saya ingin bercerita bahwa ini data, mungkin yang double ini sudah 10 tahun yang lalu. Mungkin ibu dulu masih kepala dinas," ujar Rudi.

Baca juga: Starting XI Timnas Indonesia yang Diprediksi Akan Diturunkan Lawan Thailand, Live SCTV 23.15 WIB

Ia mengatakan, data ganda penerima bansos itu juga kerap menjadi pertanyaan ketika dirinya turun ke daerah pilihan (dapil) saat masa reses.

Banyak yang mengeluhkan kepadanya dan mengaku tidak mendapatkan bantuan itu.

"Waktu itu di masa pemerintahan Pak SBY saya ingat Bu. Jadi banyak yang ngeluh. Terus saya melapor ke dinas ke kementerian seperti kita pingpong begitu kan," jelasnya.

Untuk itu, politisi Nasdem itu meminta agar Risma menjelaskan secara rinci terkait 21 juta data ganda tersebut.

Baca juga: Dinilai Langgar AD/ART, Mubes Perkumpulan SAS 2021 Tidak Sah

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved