VIDEO Banyak Tantangan di Lokasi Proyek MRT Fase 2A, dari Struktur Tanah Lembek Hingga Cagar Budaya

Konstruksi tanah yang lembek dan rawan banjir menjadi tantangan dalam pembangunan proyek MRT fase 2A.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Murtopo

Laporan Wartawan Wartakotalive.com Desy Selviany

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Direktur Utama MRT Jakarta, William P Sabandar mengatakan cukup banyak tantangan dalam pembangunan proyek MRT fase 2A.

Konstruksi tanah yang lembek dan rawan banjir menjadi tantangan dalam pembangunan proyek MRT fase 2A.

Tantangan kedua, wilayah pembangunan merupakan situs cagar budaya.

Sehingga pihak MRT harus berhati-hati dan penuh perhitungan dalam proses pengerjaannya.

Pembangunannya pun dilakukan dengan mesin canggih untuk mengubah konstruksi tanah dan mencegah banjir.

Terlebih, proyek MRT fase 2A seluruhnya dibangun di bawah tanah.

Baca juga: Seperti Jaklingko, MRT dan Transportasi Lainnya Akan Terhubung

Baca juga: VIDEO Proyek MRT Fase 2A Akan Melintasi Istana Negara, Pengamanan Ketat Bakal Diterapkan

Baca juga: VIDEO Melihat Progres Pembangunan MRT Fase 2 Bundaran HI-Kota

"Misalnya ada kali di utara yang harus kami bangun kedalaman terowongan sampai 30 meter. Kemudian kami berhadapan dengan kondisi tanah yang kurang bagus," jelas William di proyek Stasiun MRT Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (31/5/2021).

Selain itu kata William, tanah di sepanjang jalur fase 2 dari Bundaran HI sampai ke Ancol berstruktur lunak.

Beberapa bagian tanahnya juga ada yang mengalami penurunan.

Tantangan kedua, wilayah pembangunan merupakan situs cagar budaya.

Sehingga pihak MRT harus berhati-hati dan penuh perhitungan dalam proses pengerjaannya.

Baca juga: Lokasi Proyek MRT Fase 2A Memiliki Struktur Tanah Lembek dan Rawan Banjir Jadi Tantangan Tersendiri

Baca juga: Sejumlah Artefak Ditemukan di Proyek MRT, Mulai dari Fosil Hewan, Pecahan Keramik, Hingga Uang Kuno

Ketiga, karena dibangun di bawah tanah, mereka juga memperhitungkan risiko banjir.

Terlebih kawasan utara sangat sensitif terhadap banjir.

"Kemudian saya kira adalah kondisi kita mengerjakan ini pada jalur yang sudah sangat padat. Apalagi jalur yang ke kota, kiri kanan sudah tidak ada space kerja sehingga kita harus melakukan penataan lalu lintas yang dialihkan dengan sangat hati-hati," bebernya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved