Sejumlah Artefak Ditemukan di Proyek MRT, Mulai dari Fosil Hewan, Pecahan Keramik, Hingga Uang Kuno

Mayoritas artefak yang dipajang ditemukan di lokasi proyek pembangunan MRT kawasan Thamrin hingga Monas.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Sejumlah artefak ditemukan selama proses pembangunan MRT fase 2A jalur Stasiun Bundaran HI sampai Stasiun Harmoni, Senin (31/5/2021) 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR --- Sejumlah artefak ditemukan selama proses pembangunan MRT fase 2A jalur Stasiun Bundaran HI sampai Stasiun Harmoni. 

Salah satu artefak yang ditemukan bahkan merupakan fosil tulang hewan bovidae yang ternyata pernah ada di Jakarta.

Beberapa artefak yang ditemukan itu dipajang di kantor sementara proyek MRT di Monas, Gambir, Jakarta Pusat.

Mayoritas artefak yang dipajang ditemukan di lokasi proyek pembangunan MRT kawasan Thamrin hingga Monas.

Misalnya saja sebuah fosil tulang sendi hewan bovidae.

Bovidae ialah keluarga biologis hewan berkuku belah dan hewan pemamah biak yang anggotanya terdiri dari bison, kerbau afrika, kerbau, antelop, rusa, domba, kambing, muskox, dan berbagai macam ternak.

Fosil tulang bagian sendi dan gigi hewan itu ditemukan di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat saat proyek pembangunan MRT tengah dikerjakan.

Selain fosil hewan, ada juga beberapa artefak kuno yang ditemukan seperti pecahan keramik China zaman dinasi Qing, pecahan keramik zaman Belanda, hingga uang koin zaman belanda.

Direktur Utama MRT Jakarta, William P Sabandar memastikan pihaknya mengutamakan kehati-hatian dalam pembangunan proyek MRT fase 2A.

Hal itu lantaran, stasiun yang membentang di kawasan Bundaran HI hingga Kota Tua itu merupakan kawasan cagar budaya.

"Tim kita pada saat melakukan penggalian menemukan artefak cagar budaya. Kemudian langsung dilaporkan ya. Kami ada komite, ada tim yang melihat artefak itu kemudian," jelas William di proyek pembangunan MRT Stasiun Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (31/5/2021).

William mengatakan, tugas komite tersebut memetakan titik mana saja yang terdapat artefak sepanjang jalur pembangunan MRT.

Mereka juga akan berkoordinasi dengan pihak pemerintah pusat untuk memproses situs-situs yang ditemukan.

Apabila situs atau artefak tersebut masih bisa dipajang kembali untuk publik, maka pihak MRT akan meminta izin dan berkoordinasi untuk memajang situs atau artefak di Stasiun MRT.

Misalnya saja seperti tugu jam Thamrin yang rencananya akan dipasang kembali di Stasiun Thamrin.

"Kalau diizinkan ditaruh di visitor center ya taruh di sini. kalau memang punya nilai sejarah yang tinggi tentu akan diserahkan kepada museum atau pihak yang terkait mengelola," terangnya.

Baca juga: Sambil Tunggu Mesin Bor Raksasa, Pihak MRT Petakan Lokasi Kemungkinan Adanya Situs Cagar Budaya

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved