Berita Nasional

Kompas Gramedia Apresiasi Upaya Perpusnas Dorong Lestarikan Karya Cetak Melalui UU SSKCKR

Pelaksanaan SSKCKR dilakukan salah satunya untuk mewujudkan koleksi nasional dan melestarikannya sebagai hasil budaya bangsa.

Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Direktorat Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan Perpusnas menyelenggarakan gelar wicara bertema “Praktik Baik Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam” secara daring, pada Selasa (25/5/2021) 

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip DIY Monika Nur Lastiyani mengungkapkan tujuan UU SSKCKR adalah mewujudkan dan melestarikan koleksi nasional sebagai budaya bangsa dalam rangka menunjang pembangunan melalui pendidikan, sebagai penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta untuk menyelamatkan karya cetak dan karya rekam dari ancaman bahaya yang disebabkan oleh alam atau perbuatan manusia.

“Harapan utama kami adalah adanya kepatuhan terhadap pelaksanaan UU SSKCKR ini. Kami akan melakukan upaya seoptimal mungkin untuk merealisasikannya. Kami juga berharap ada kerja sama atau kolaborasi yang harmonis dengan Perpusnas terkait data penerbit yang meminta ISBN setiap bulannya,” harapnya.

Baca juga: Survei Perpusnas, Indeks Kegemaran Membaca Masyarakat Banten di Atas Rata-rata Nasional

Sementara itu, aktris dan penulis, Oki Setiana Dewi, mengalami sendiri peran penting Perpusnas dalam melestarikan karya anak bangsa. Oki mengaku sempat kesulitan menemukan buku hasil karyanya yang berjudul “Melukis Pelangi: Catatan Hati Oki Setiana Dewi”, bahkan buku tersebut sudah tidak ada di penerbitnya. Namun setelah ditelusur, dia menemukan buku tersebut tersedia di Perpusnas.

Agar Perpusnas dan perpustakaan di Indonesia menjadi tempat utama yang dituju masyarakat, Oki berharap perpustakaan rutin menyelenggarakan kegiatan yang menarik.

Dia mencontohkan, di Jerman, museum dan perpustakaan difavoritkan masyarakat karena setiap pekan menyelenggarakan acara yang menarik.

Baca juga: Perpusnas RI Gandeng Perpusnas Korsel, Sejumlah Pustakawan Akan Magang di Negeri Ginseng

“Nah, mungkin ke depannya hal itu bisa diadaptasi oleh Perpusnas dan perpustakaan yang ada di Indonesia misalnya dengan menggandeng penulis, influencer atau public figure yang sudah pernah menulis untuk sharing pengalaman menulis mereka,” tutupnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved