Penempelan Stiker Rumah
Wakil Camat Kembangan Tempeli Stiker 40 Rumah setelah Diketahui Penghuninya Mudik saat Idulfitri
Wakil Camat Kembangan, Imron, melakukan pendataan kepada warganya dengan menempeli stiker di depan rumah mereka yang mudik saat Idulfitri.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Valentino Verry
“Kami mohon maaf bagi yang kembali ke Jakarta untuk tidak membawa seperti tahun-tahun selama ini, dari dulu setiap habis lebaran itu yang pulang kampung membawa temannya, saudaranya ke Jakarta,” kata Ariza.
Ariza mengatakan, warga pendatang sebetulnya tidak harus ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.
Di daerah masing-masing para pendatang, kata dia, juga terdapat banyak hal yang dapat dikerjakan untuk menghasilkan duit.
“Kami mengimbau dan menyarankan karena di Jakarta sudah cukup padat sebagai Ibu Kota. Mari kita bekerja di daerah masing-masing, masih banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan bersama-sama dan bersinergi dengan semua,” jelasnya.
Ariza mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta telah berkolaborasi dengan kepala daerah yang ada di wilayah Bodetabekjur untuk meningatkan pengawasan kepada para pemudik dan pendatang menuju Jakarta.
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Polres Jaksel Gelar Swab Test Terhadap Ratusan Pemudik dari Luar Ibu Kota
Baca juga: Telusuri Warga Pulang Mudik di Muara Angke, Kapolres dan Tenaga Kesehatan Blusukan Naik Sepeda Motor
Penyekatan berupa pemeriksaan dokumen SIKM, swab antigen dan PCR juga dilakukan di sejumlah tempat yang menjadi perbatasan Jakarta dengan daerah lain.
“Semua yang kembali ke Jakarta setelah dikoordinasikan dengan daerah asal ada selektif dari daerah setempat. Kemudian di jalan akan dilakukan pemeriksaan, termasuk tadi yang saya sampaikan rapid antigen dan PCR dilakukan,” imbuhnya.
“Apabila sampai di Jakarta akan dilakukan nanti pengecekan pemeriksaan di tingkat RT dan RW. Jadi memang semua harus dipastikan dalam posisi yang aman, jadi jangan sampai kembali ke Jakarta membawa virus, sehingga semuanya kami cek sampai ke tingkat RT/RW,” tambahnya.
Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta telah membuat aplikasi Data Warga yang dapat diakses oleh Ketua RT dan RW untuk mendata pendatang maupun pemudik yang kembali ke lingkungannya.
Para Ketua RT dan RW akan memasukkan bukti pemeriksaan antigen maupun PCR di kolom yang disediakan pada portal datawarga-dukcapil.jakarta.go.id.
Bagi pemudik dan pendatang yang dinyatakan reaktif saat pemeriksaan antigen, bakal menjalani swab PCR.
Baca juga: Kapolda Metro dan Pangdam Jaya Pantau Kesiapan Wisma Atlet Antisipasi Lonjakan Covid-19 Arus Mudik
Baca juga: Sidak Hari Pertama Kerja ASN Setelah Libur Lebaran, Wali Kota Tangsel Bakal Selidiki ASN Mudik
Sementara bagi mereka yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil PCR, akan dirujuk ke fasilitas isolasi terkendali yang disediakan pemerintah, maupun rumah sakit rujukan bila mengalami gejala sedang hingga berat.
“Pemudik itu kan tidak langsung dikarantina, karena yang dikarantina itu kan yang dari luar negeri. Kalau dari kampung ke Jakarta tidak dikarantina kecuali yang bersangkutan positif, langsung dibawa ke RSDC Wisma Atlet, hotel atau ke RS sesuai dengan bobot Covid-19 itu sendiri,” jelasnya.
