Vaksinasi Covid19
Harga Vaksin Gotong Royong Belum Ditetapkan, WNA Boleh Ikut Asal Kantongi Syarat Ini
Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) telah mengeluarkan Emergency Use of Authorization (EUA) terhadap vaksin Covid-19 Sinopharm.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) telah mengeluarkan Emergency Use of Authorization (EUA) terhadap vaksin Covid-19 Sinopharm.
Vaksin tersebut akan digunakan untuk program vaksinasi gotong royong.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, meski izin penggunaan darurat telah terbit, harga vaksin gotong royong masih dimatangkan oleh pemerintah.
Baca juga: Bertemu Ketua KPK Firli Bahuri, Komisaris Pelindo I: Saya Diundang Buka Puasa Bersama Sebagai Pemred
"Permenkes terkait harga vaksin gotong royong sedang dibahas oleh Kementerian Kesehatan."
"Dan akan diumumkan setelah ada keputusan resmi," kata Wiku di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/5/2021).
Begitu juga, kata Wiku, mengenai mekanisme pemberian vaksin gotong royong. Hal tersebut masih dikoordinasikan institusi atau lembaga terkait.
Baca juga: Ini 3 Kelompok Teroris yang Serang Aparat di Ilaga Puncak Papua, Dianggap Sengaja Bikin Teror
"Pelaksanaan vaksin gotong royong sedang dikoordinasikan oleh PT Bio Farma dan Kamar Dagang Industri (KADIN)," ujarnya.
Wiku kembali menegaskan, warga negara asing (WNA) dapat mengikuti program vaksinasi gotong royong.
Syaratnya, WNA tersebut memiliki Kartu Izin Tinggal Sementara dan Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAS/KITAP).
Baca juga: Dijadwalkan KPK Diperiksa Hari Ini Sebagai Saksi Kasus Dugaan Suap, Azis Syamsuddin Tak Hadir
"Pekerja WNA yang memiliki KITAS atau KITAP dapat memperoleh vaksin dengan skema gotong royong."
"Pelaksanaan vaksinasi gotong royong sedang dikoordinasikan antara Kadin dan Bio Farma," tuturnya.
Vaksin Gotong Royong adalah program vaksinasi yang diprakarsai Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dengan pemerintah.
Baca juga: Usulan Komisi VII DPR Dibubarkan, Formappi: Apa karena Mulai Lapar Baru Bisa Bersuara Kritis?
Tujuan dari program tersebut untuk mempercepat akses terhadap vaksin, terutama di sektor usaha.
Program diperuntukan bagi perusahaan yang mau memberikan vaksin gratis kepada karyawannya.
Namun, perusahaan tidak mendapatkan vaksin tersebut secara cuma-cuma, melainkan harus membeli.
Nantinya Kadin yang akan mendata perusahaan yang akan terlibat atau bergabung dalam program vaksin gotong royong.
Harga Segera Ditetapkan
Pemerintah mematangkan program vaksin Gotong Royong yang akan diberikan kepada para karyawan atau pekerja.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dalam rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, disepakati pemberian vaksin Gotong Royong akan diprioritaskan berdasarkan zonasi dan pada industri padat karya.
"Juga berbasis kepada perusahaan-perusahaan yang telah mendaftarkan di KADIN," ujar Airlangga usai ratas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (3/5/2021).
Baca juga: KKB Papua Ancam Pendatang, Polri Belum Niat Tambah Personel
Berdasarkan arahan Presiden, kata Airlangga, warga negara asing yang memiliki KITAS (kartu izin tinggal sementara) dan KITAP (kartu izin tinggal tetap) juga dapat mengikuti program vaksin Gotong Royong.
Pemerintah akan mengatur harga vaksin Gotong Royong melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) yang akan segera diterbitkan.
"Kemudian terkait dengan jenis vaksinnya adalah vaksin Sinopharm," katanya.
Baca juga: Polisi Pastikan Bubuk Putih di Markas FPI Bahan Peledak, Aziz Yanuar: No Comment
Pemerintah memutuskan membedakan jenis vaksin yang digunakan untuk program vaksin Gotong Royong dengan vaksin gratis pemerintah.
Untuk kebutuhan vaksin Gotong Royong, pemerintah telah memesan 7,5 juta dosis yang ditargetkan tiba secara bertahap hingga Juli mendatang.
"Dan ada 5 juta dosis Cansino yang sedang dalam proses," paparnya.
Baca juga: Satgas Covid-19: Kerumunan di Pasar Tanah Abang Meruntuhkan Hasil Jerih Payah Kendalikan Covid-19
Vaksin Gotong Royong adalah program vaksinasi yang diprakarsai Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dengan pemerintah.
Tujuan dari program tersebut adalah untuk mempercepat akses terhadap vaksin terutama di sektor usaha.
Program diperuntukan bagi perusahaan yang mau memberikan vaksin gratis kepada karyawannya.
Nantinya, Kadin yang akan mendata perusahaan yang akan terlibat atau bergabung dalam program vaksin Gotong Royong.
Dimulai 17 Mei 2021
Pelaksanaan vaksinasi gotong royong diputuskan akan mulai digelar pada 17 Mei 2021 atau setelah hari raya Idul Fitri.
Hal itu disampaikan Koordinator Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Arya Sinulingga dalam dialog virtual bertajuk 'Indonesia Siap Vaksin Gotong-Royong,' Kamis (6/5/2021).
"Saya luruskan, bukan tanggal 9 Mei mulainya, tetapi 17 Mei."
Baca juga: Nasib 75 Pegawai KPK Tak Memenuhi Syarat Jadi ASN di Tangan Firli Bahuri, Ini Alasannya
"Jadi setelah Lebaran baru ada vaksinasi gotong royong dilakukan," ujar Staf Khusus Menteri BUMN ini.
Pelaksanaan vaksin gotong-royong diundur hingga usai Lebaran, agar tidak terganggu hari libur.
"Ini kan mau Lebaran, kalau mau dipepet minggu ini, nanti ada yang sudah divaksin, kemudian misalnya ada ribuan yang tertunda karena libur Lebaran."
Baca juga: Terduga Teroris yang Diciduk di Sukabumi Pernah Terlibat Percobaan Peledakan Bom di Ciampea Bogor
"Karena itu kita tunda hingga 17 Mei, supaya Lebarannya selesai dan sudah langsug lancar ke depannya," tuturnya.
Arya menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi gotong royong yang dilakukan pengusaha itu bertujuan mempercepat tercapainya kekebalan kelompok alias herd immunity.
“Prinsip dasarnya adalah bagaimana supaya herd immunity ini tercapai percepatan,” jelas Arya.
Baca juga: Bukan Hal Baru, Usulan Pembubaran Komisi VII Bakal Dibicarakan di Rapat Pimpinan DPR
Meskipun pemerintah sudah menjalankan program vaksinasi gratis bagi semua masyarakat hingga hari ini, pengusaha yang bernaung dalam Kamar Dagang dan Investasi Indonesia (Kadin) ikut berkontribusi membantu mencapai target tersebut.
Caranya, dengan melakukan vaksin untuk karyawan atau buruhnya.
“Pemerintah sudah punya program vaksinasi gratis untuk semua rakyat, tetapi dari teman-teman pengusaha mencoba membantu pemerintah dengan cara mau ikutan juga untuk memvaksin karyawan atau burunya,” ucapnya.
Baca juga: Dugaan Suap Wali Kota Tanjungbalai, Hari Ini KPK Jadwalkan Periksa Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin
Arya menjelaskan, pembelian vaksin Covid-19 untuk vaksinasi gotong royong ini ditanggung oleh perusahaan, dan diberikan secara gratis kepada seluruh karyawan atau buruhnya.
‘Dengan vaksin yang untuk karyawan atau buruhnya, mereka mencoba berkontribusi untuk pemerintah dan negara."
"Dana, pembeliannya, pengadaannya dan prosesnya ditanggung teman-teman swasta, KADIN.”
Baca juga: Menata Ulang Mitra Kerja DPR Dinilai Lebih Baik Ketimbang Bubarkan Komisi VII
“Dengan cara itulah mereka berkontribusi dan bergotong-royong bersama semua pengusaha untuk memvaksin karyawan atau buruh mereka."
"Dengan langkah ini herd immunity akan terjadi percepatan,” ucapnya.
Untuk tahap pertama, kata dia, program vaksinasi gotong royong akan diprioritaskan untuk karyawan atau buruh sektor padat karyawan.
“Untuk vaksinasi tahap pertama, yang disuntikkan buruh-buruh perusahaan padat karya," jelas Arya. (Taufik Ismail)