Berita Nasional

Akun Lembaga Dakwah PBNU Dicibir Usai Memprotes Polisi yang Undang Ustaz Khalid Basalamah

Akun tersebut mengungkit kalimat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang meminta anggota Polri untuk 'belajar ngaji' kitab kuning kepada PBNU.

Editor: Feryanto Hadi
YouTube Khalid Basalamah official
Ustadz Khalid Basalamah 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Akun Twitter bernama Lembaga Dakwah PBNU mendapatkan sorotan usai mencuitkan pernyataan berbau protes kepada institusi Polri yang mengundang da'i kondang Khalid Basalamah untuk berceramah di depan ratusan anggota kepolisian perairan dan udara.

Akun tersebut mengungkit kalimat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang meminta anggota Polri untuk 'belajar ngaji' kitab kuning kepada PBNU.

"Undang Khalid Basalamah, Di Mana Komitmen Polri? Hal ini tentu berseberangan dengan perintah Kapolri sebelumnya yang meminta semua polisi untuk ngaji kitab kuning dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)," demikian tulis akun Lembaga Dahwah PBNU dilihat Warta Kota, Minggu (2/5/2021).

Baca juga: Angka Literasi Naik Pesat, Anies Baswedan Akan Wujudkan Jakarta Jadi Kota Buku Dunia

Cuitan bernada protes itupun mendapatkan ratusan respon dari warganet.

Warganet mempertanyakan sikap lembaga dakwah PBNU yang terkesan 'memusuhi' sesama muslim meskipun selama ini kerap menggaungkan soal bagaimana menghormati perbedaan.

Warganet bertanya, apa kesalahan ustaz Khalid Basalamah hingga kegiatannya di institusi Polri pun seolah dipermasalahkan oleh akun tersebut.

Baca juga: Ketum PKB Digoyang, Kubu Yenny Wahid Singgung Perlakuan Cak Imin terhadap Gusdur di Masa Lalu

Baca juga: Muncul Gerakan Lengserkan Cak Imin, Pengamat Singgung Karma Masa Lalu saat Cak Imin Kudeta Gusdur

"Memang salahnya dimana ngundang ust Khalid? Sy belum baik, tapi setahu saya, ust salaf intinya cuma balik ke Quran dan Hadist, gak pernah jelekin pemerintah, kalo ngbidah in org enggak sampe mengkufurin, cuma bilang semoga dapet hidayah," tulis akun athlon suharmanto.

"Umat sudah pinter apalagi aparat kepolisian, jangan mendikte dan memaksakan kehendak dan lalu merendahkan orang lain dengan menganggap klo bukan kelompokmu tidak boleh berdakwah, ulama NU, MD dan kelompok lainya sama berdakwah dengan sumber yg sama Alqur,an dan Hadist," tulis @tiswosolihin6

Baca juga: 3 Poin Menohok Benny K Harman Tanggapi Mahfud MD yang Minta Perilaku Koruptif Dimaklumi

"Salahnya dmn mengundang ustadz khalid? dia mengajarkan Apa yang memang ada di Alquran dan Sunnah tidak menambahkan ataupun menguranginya! kurangi iri, hasad, dan dengki! Mmangnya ada ceramah ust tsb yang mengrahkan ke radikalisme? Alhamdulillah dakwah salaf sdh semakin menyebar," tulis Abu Al Barra'

Baca juga: Punya Modal Awal 7 Juta Anggota Banser, Bagaimana Peluang Gus Yaqut di Pilpres 2024?

Ustadz Khalid Basalamah membuka tabir rahasia malam 1000 bulan atau Lailatul Qodar.
Ustadz Khalid Basalamah membuka tabir rahasia malam 1000 bulan atau Lailatul Qodar. (Instagram)

"Sama yg seiman keras, toleransi macam apa ini? Polisi mau ngaji itu sudah bagus, jangan hasad, sekarang bulan Ramadan lho," tulis akun kajian Islam.

Beberapa warganet juga heran, pasalnya, dalam postingan lainnya di akun itu, gemar mengangkat soal perbedaan, bahkan antar-agama dan kepercayaan.

Salah satu postingannya yakni membanggakan Gus Miftah yang sedang berceramah di sebuah mimbar dengan tanda salib di belakangnya.

Baca juga: Arief Poyuono Curiga Gus Yaqut adalah Reinkarnasi Gusdur, Dukung Maju Pilpres 2024

Baca juga: Gus Yaqut Geram Dengan Pihak Yang Ganggu Soliditas PKB Dengan Isu MLB

Akun Lembaga Dakwah PBNU menulis, "Perbedaan hanyalah rekayasa pikiran untuk menghadirkan perdebatan. Padahal sesungguhnya kita adalah satu dari Dia yang kita panggil nama-Nya dengan sebutan yang berbeda."

Cuitan itu pula yang dianggap tidak konsisten tentang menyikapi makna perbedaan.

Lantaran akun tersebut seperti mencari kesalahan dari keberadaan Ustaz Khalid Basalamah yang berceramah di depan anggota Polri.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved