Kasus Rizieq Shihab

Kasatpol PP Bogor Biarkan Kerumunan di Megamendung, Hakim: Pimpinan Harus Cerdas Ambil Keputusan

Padahal Agus mengetahui acara tersebut dihadiri Rizieq Shihab yang punya banyak simpatisan.

TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Kedatangan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq di Puncak Bogor disambut ribuan simpatisan, Jumat (13/11/2020). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua majelis hakim Suparman Nyompa mencecar Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor Agus Ridhallah, dalam sidang lanjutan dugaan pelanggaran protokol kesehatan dengan terdakwa Rizieq Shihab, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (19/4/2021).

Hakim mencecar Agus karena dinilai tidak tegas melarang kerumunan dalam acara peletakan batu pertama Pondok Pesantren Alam Agrokultural Megamendung, pada pertengahan November 2020.

Padahal Agus mengetahui acara tersebut dihadiri Rizieq Shihab yang punya banyak simpatisan.

Baca juga: Siti Fadilah Supari: Kalau Vaksin Nusantara Berhasil, Pemerintah Ikut Untung, Jangan Ditebang Dulu

Di satu sisi, ada larangan kegiatan tersebut diikuti masyarakat luar.

"Anda kan pimpinan harus cerdas mengambil keputusan. Ini PSBB enggak boleh terlalu banyak."

"Enggak minta bantu? Instansi Polri, TNI?"

Baca juga: Jadi Relawan Vaksin Nusantara, Siti Fadilah Supari Dukung Terawan Agar Tak Putus Asa

"Itu namanya Saudara membiarkan, masa pelanggaran Saudara membiarkan? Padahal Saudara di lapangan," ucap hakim.

Hakim kemudian bertanya apakah Agus meminta kendaraan yang hendak menuju acara putar balik?

Mengingat, kata hakim, saat itu peserta atau simpatisan Rizieq Shihab mayoritas memakai pakaian serba putih.

Baca juga: Emil Salim Minta Cuma Presiden, Wapres, dan Sekretaris Negara yang Berkantor di Kalimantan

Sehingga, seharusnya aparat berwenang bisa dengan mudah membedakan.

Menjawab pertanyaan hakim, Agus mengaku tidak melakukan putar balik kendaraan. Dia hanya sebatas mengimbau.

"Ada upaya putar balik dan lain-lain supaya tidak terjadi kerumunan?" Tanya hakim.

Baca juga: Emil Salim: Kau Gali Lubang di Kalimantan Keluar Air, Bagaimana Bangun Kereta Api di Lahan Basah?

"Tidak ada," jawab Agus.

"Jadi hanya diimbau. Kalau hanya diimbau ya warga melanggar, kalau suruh putar balik baru dia tahu."

"Apalagi biasanya acara begini kan baju putih, keliatan, bisa setop, diputar balik. Tapi saudara tidak lakukan," cecar hakim.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved