Berita Nasional

Farid Gaban 'Kuliti' Budiman Sudjatmiko soal Konsep Silicon Valley yang Telan Anggaran Rp18 Triliun

Dalam proyek Bukit Algoritma, Budiman Sudjatmiko bertindak sebagai Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO.

Editor: Feryanto Hadi
tangkap layar Mata Najwa
Budiman Sudjatmiko 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Wartawan senior Farid Gaban beragu argumen dengan Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko terkait berjalannya megaproyek Bukit Algoritma Sukabumi yang menelan dana hingga Rp18 triliun.

Seperti diketahui, dalam proyek tersebut, Budiman Sudjatmiko bertindak sebagai Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO.

Awalnya Farid Gaban mempertanyakan mengapa Budiman justru menggandeng perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, padahal, konsep Silicon Valley yang digadang-gadang lebih penting dalam mengedepankan konsep maupun model bisnis.

Baca juga: Bukit Algoritma Trending Topik, Megaproyek Bernilai Rp18 Triliun yang Dihandle Budiman Sudjatmiko

Baca juga: Mustofa Minta Kajian Ramadan di Pelni Lanjut, Usulkan Guntur Romli dan Yusuf Dum-dum Jadi Penceramah

"Kalau boleh tahu mas @budimandjatmiko, kenapa yang digandeng utk mengembangkan Silicon Valley itu BUMN bidang konstruksi? Kenapa bukan Telkom, misalnya? Lantas, Rp 18 trilyun itu untuk bikin apa? Bagaimana business model-nya, setidaknya di level konsep?" tanya Farid Gaban di akun Twitternya, Minggu (11/4/2021).

Budiman kemudian menjawab, bahwa dana sebesar itu akan dipergunakan untuk membangun konstruksi fisik.

"Ya untuk konstruksi infratstuktur fisik. Tapi untuk konstruksi infrastruktur digital akan mengagndeng BUMN Telkom tentunya," ungkap Budiman

Baca juga: Denny Siregar sebut Rizieq hanya Boneka di FPI, Sosok Munarboy Ingin Bentuk ISIS di Indonesia

Baca juga: Polemik Pergantian Nama Jalan Tol Japek menjadi Jalan Layang MBZ, Jasa Marga Mengaku Disuruh Istana

Farid Gaban kembali bertanya, mengapa justru diprioritaskan dalam pembangunan di segi infrastruktur terlebih dahulu, bukan infrastrukstur digital

"Apakah tidak terbalik, mas, infrastruktur fisik mendahului infrastruktur digital?" tanyanya.

"Jalan perlu diperbaiki. Infrastruktur digital ini sedang negosiasi dengan BUMN untuk pengerjaaannya," jawab Budiman.

Farid Gaban kembali memberikan pandangannya sekaligus meminta pandangan dari Budiman.

Bakan, dalam membangun sebuah Silicon Valley , hal terpenting bukanlah membangun fisik terlebih dahulu. Melainkan, bagaimana dan apa konsep yang akan diusung nanti.

Baca juga: Kristia Budiyarto Jadi Sorotan, Baru 6 Bulan Jadi Komisaris Berani Batalkan Ceramah Ramadan di Pelni

Farid Gaban justru heran dengan jawaban dari Budiman yang menyebut bahwa infrastruktur digital baru dinegosiasikan.

"Setahu saya, Silicon Valley itu ttg ide, culrure dan mind-set. Bukan pertama-tama ttg hal yg bersifat fisik (bahkan bukan kabel atau saluran internet). Steve Jobs, misalnya, membangun Apple Co dari garasi rumah sederhana, bukan begitu, mas?" ungkapnya

Diberitakan sebelumnya, sosok Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko sedang menjadi sorotan seiring beredarnya kabar tentang rencana pembangunan megaproyek Bukit Algoritma atau "Silicon Valley" Indonesia yang terletak di kawan Sukabumi, Jawa Barat.

Berbagai tanggapan muncul terhadap Budiman yang disebut akan menghandle proyek besar yang diperkirakan menelan dana hingga 1 miliar Euro atau setara Rp 18 triliun.

Bahkan, Budiman sampai memberikan klarifikasinya terkait tudingan sejumlah pihak yang menganggap adanya faktor 'bagi-bagi proyek' terkait pembangunan Bukit Algoritma.

Baca juga: Polemik Pergantian Nama Jalan Tol Japek menjadi Jalan Layang MBZ, Jasa Marga Mengaku Disuruh Istana

Baca juga: Punya Modal Awal 7 Juta Anggota Banser, Bagaimana Peluang Gus Yaqut di Pilpres 2024?

Budiman memastikan bahwa proyek tersebut berjalan dengan tanpa menggunakan dana dari APBN.

Menurutnya, seluruh anggaran berasal dari investor baik dari dalam maupun luar negeri.

Meski demikian, Budiman belum mau mengungkapkan siapa saja investor yang terlibat dalam pembangunan megaproyek tersebut.

Meski Budiman sudah buka suara, sejumlah warganet mempertanyakan perusahaan yang ditunjuk menjadi pelaksana dalam proyek.

Baca juga: Kang Dede Batalkan Kajian Ramadan di Pelni, Fadli Zon: Akibat BUMN Diisi Relawan Pilpres Parasit

Salah satunya kemunculan nama PT Kiniku Bintang Raya yang dianggap masih asing terdengar dalam sejumlah penggarapan proyek besar.

"PT Kiniku Bintang Raya tidak diketahui sepak terjangnya. Sedangkan dalam rilis kerja sama kedua perusahaan disebutkan bahwa Kiniku memiliki Ketua Pelaksana, yaitu Budiman Sudjatmiko," tulis @inisifanew

"Bukit algoritma dengan 18 T ini marupakan lahan basah dan licin.Berpotensi banyak orang bakal tergelincir ke kubangan korupsi. Lebih urgensi pemerataan koneksi internet di banding silicon valley.Banyak tmpat yg bakal digadang2 jadi silicon valley di indonesia,tp ujung2nya menguap," tulis @Larenadwira

Di antaranya banyaknya kecurigaan dan sindiran, tidak sedikit yang memberikan apresiasi terhadap rencana besar itu.

Baca juga: Resmi Diteken Jokowi, Pertokoan, Perkantoran hingga Bus Umum yang Putar Lagu Wajib Bayar Royalti

Baca juga: Polemik Pergantian Nama Jalan Tol Japek menjadi Jalan Layang MBZ, Jasa Marga Mengaku Disuruh Istana

Salah satunya dari politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon.

Ia pun percaya bahwa Budiman benar-benar akan menjadikan proyek itu sesuai rencana.

"Baru pagi ini ngeh soal Bukit Algoritma. Krn penggagasnya mas @budimandjatmiko yang aku percaya integritasnya kudoakan sukses jadi Silicon Valley Indonesia mas. Semoga ini nantinya bukan sekedar jualan tanah dan properti atau paling jauh jadi kawasan industri seperti yang telah kita kenal," tulis Jansen.

Baca juga: Pasha Ungu Bicara Peluang Maju Pilkada DKI, Siap Jika Ditugaskan Partai, Berani Lawan Gibran?

Pembangunan tahap awal

Dana sebesar itu akan digunakan untuk peningkatan kualitas ekonomi 4.0, peningkatan pendidikan dan penciptaan pusat riset dan development, serta meningkatkan sektor pariwisata di kawasan seluas 888 hektar itu.

Pengembangan tahap awal diperkirakan memakan waktu tiga tahun.

Baca juga: Detik-detik Ribuan Pengunjung Mal Royal Plaza Surabaya Panik dan Berlarian saat Terjadi Gempa Bumi

Bukit Algoritma sendiri merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 yang letak persisnya berada di kawasan Cikidang dan Cibadak.

"Pengembangan KEK Sukabumi diharapkan mampu meningkatkan infrastruktur pertumbuhan yang tangguh berkelanjutan dan mewujudkan pembangunan SDM berbasis iptek yang merupakan salah satu alat dukung penuh pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional (PEN)," ujar Direktur Utama PT Amarta Karya (Persero) atau AMKA Nikolas Agung pada Kamis (8/4/2021) lalu.

Sementara itu, Business Development Advisor AMKA Oki Fahreza menambahkan, Sukabumi dinilai menjadi kawasan yang strategis untuk menjadi lokasi pembangunan Silicon Valley Indonesia.

Sebab, memiliki infrastruktur pendukung, seperti akses Tol Bocimi, Pelabuhan Laut pengumpan Regional (PLPR) Wisata dan Perdagangan Pelabuhan Ratu, Bandara Sukabumi Cikembar yang akan dibangun, dan Double Track KA Sukabumi.

“Karena itu, kami akan melakukan best effort dan best practice, serta bergandengan tangan dengan pihak-pihak yang berkepentingan agar proyek yang dipercayakan pada AMKA ini bisa dilaksanakan dengan lancar," ucapnya.

Baca juga: Kang Dede Batalkan Kajian Ramadan di Pelni, Fadli Zon: Akibat BUMN Diisi Relawan Pilpres Parasit

Baca juga: Terekam CCTV, Aksi Berani Maling Curi Sekarung Handphone di Counter Cengkareng, Viral di Medsos

Selanjutnya, Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko menyebutkan, Bukit Algoritma diharapkan dapat menjadi pusat penelitan dan pengembangan (R&D) serta pengembangan sumber daya manusia di masa depan.

"Kawasan ini (Bukit Algoritma) akan menjadi salah satu pusat untuk pengembangan inovasi dan teknologi tahap lanjut, seperti misal kecerdasan buatan, robotik, drone (pesawat nirawak), hingga panel surya untuk energi yang bersih dan ramah lingkungan," ujarnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengembangan Bukit Algoritma Sukabumi Telan Dana Rp 18 Triliun"

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved