Berita Nasional
Eko Kuntadhi: Tadinya FPI Hanya Sibuk dengan Sweeping, Kini Sudah Beranjak Jadi Organisasi Teror
Dalam channel Youtube Cokro TV, Eko Kuntadhi awalnya membahas terkait aksi teror yang terjadi di Makassar dan di Mabes Polri Jakarta.
"Mereka ditangkap di Bekasi dan Condet. Ketika ditangkap, disita juga bom-bom yang telah dirakit atau bahan-bahan kimia untuk merakit bom. Bahkan, di Bekasi, polisi terpaksa meledakkan," imbuh Eko.
Baca juga: JADI SOROTAN, Ada Sejumlah Kesamaan Isi Surat Wasiat Terduga Teroris di Makasar dan di Mabes Polri
Baca juga: Detik-detik Kelompok Kupang Bentrok Sengit dengan Pendekar PSHT di Tangerang, Empat Orang Terluka
Eko menambakan, orang-orang yang patut diduga berafiliasi dengan FPI itu telah menyerukan kepada anggota FPI di seluruh Indonesia untuk mempersiapkan diri.
"Bukan hanya itu, pengurus FPI itu juga mengintruksikan kepada sleuruh jaringan FPI di Indonesia untuk mempersiapkan takjil secara serentak. Takjil yang dimaksud adalah menyiapkan alat-alat untuk mempersiapkan serangan seperti bom, alat peledak maupun sejata.
Apakah kejadian di Makassar merupakan penyambutan dari seruan itu? saya tidak tahu. Yang pasti polisi masih mendalami. Tapi satu hal yang pasti, pelaku pria di Makassar adalah aktivis FPI," jelasnya.
Dari sejumlah rangkaian peristiwa yang dijelaskannya dalam video itu, Eko menilai, sepertinya sekarang, FPI telah bermetamorfosis dari sekadar organiasi radikal yang hobi sweeping, kini menjelma seperti organisasi teroris seperti JAD dan JIT.
"Bedanya, kalau JAD dan JIT adalah organisasi bawah tanah, sementara itu tahu, FPI dulunya ormas terbuka,a keanggotaannya banyak, strukturnya sampai tingkat daerah. Jika mereka sekarang sudah melangkah lebih jauh dengan jalan kekerasan, mereka melangkah dari ormas radikal menjadi organisasi yang merencanakan teror, ini adalah PR serius bagi bangsa ini, PR serius bagi aparat keamanan, PR serius bagi kita semua."
"Kita harus lebih waspada menghadapi mereka. Karena barangkali anggota-anggotanya pernah kita kenal dan potensi orang yang terpapar jadi anggota teroris jauh lebih banyak," tandas Eko.
Babe Haikal sebut tidak ada konsep bunuh diri dalam Islam
Ustaz Haikal Hassan Baras alias Babe Haikal menyoroti sejumlah aksi yang dilakukan terduga teroris di beberapa lokasi belakangan ini.
Seperti diketahui, usai aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Densus 88 menangkap beberapa terduga teroris di sejumlah lokasi, termasuk di Jakarta dan Bekasi.
Sesudahnya, muncul sosok perempuan bercadar yang disebut melakukan penyerangan ke Markas Besar Kepolisian RI.
Perempuan itu kemudian tewas saat dilumpuhkan polisi di lokasi tersebut.
Baca juga: JADI SOROTAN, Ada Sejumlah Kesamaan Isi Surat Wasiat Terduga Teroris di Makasar dan di Mabes Polri
Baca juga: Terduga Teroris di Mabes Polri Disebut 6 Kali Letupkan Tembakan, Tak Ada Laporan Polisi Terluka
Babe Haikal menyebut, sejatinya tidak ada konsep bunuh diri dalam agama Islam.
"Tidak ada konsep bunuh diri dalam Islam. Hanya orang gila, jahat yang membodohi orang awam dengan iming-iming surga," tulis Babe Haikal di Twitter pribadinya, Jumat (2/4/2021).
Babe Haikal menyebut, apabila kepastian masuk surga apabila membunuh orang yang tidak bersalah dengan cara bunuh diri itu benar, mengapa sang pendoktrin tidak melakukan aksinya sendiri.
Baca juga: Babe Haikal Ingatkan Janji Jokowi Stop Impor Beras: Kita Ini Semuanya Punya, Harusnya Kita Ekspor
Baca juga: Dewi Tanjung Minta Wanita Bercadar dan Pria Bercelana Cingkrang Sebaiknya Keluar dari Indonesia
"Mengapa tidak dirinya saja kalau hal itu benar? Dalam Islam, menghilangkan 1 nyawa sama dengan membunuh seluruh manusia. Dan barang siapa menyelamatkan 1 nyawa, maka sama dengan menyelamatkan seluruh nyawa manusia," ungkapnya.